Seputar Islam

Bulan Syawal Bulan Baik untuk Wujudkan Rencana Pernikahan, Bukan Bulan Sial, Dasar Hadis dan Makna

Hadist tersebut menjadi dasar anjuran umat muslim melakukan pernikahan di bulan Syawal juga membantah anggapan orang-orang Arab Jahiliah

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUNSUMSEL/LISMA
BULAN PERNIKAHAN -- Ilustrasi orang menikah. Bulan Syawal Bulan Baik untuk Wujudkan Rencana Pernikahan, Bukan Bulan Sial, menurut hadits. 

TRIBUNSUMSEL.COM ---  Salah satu keutamaan bulan Syawal adalah merupakan bulan baik untuk menikah.

Bulan Syawal merupakan bulan saat Rasulullah SAW menikah dengan Sayyidah Aisyah Radhiyallahu Anha.

Menikah adalah salah satu sunnah yang dianjurkan dalam Islam, dan pemilihan waktu pernikahan sering kali menjadi perhatian umat Muslim.

Bulan Syawal seperti saat ini kita berada, adalah salah satu bulan yang memiliki keutamaan khusus untuk menikah.

Asal Usul Sejarah

 Dalam sejarah Islam, bulan Syawal menjadi istimewa karena Rasulullah SAW sendiri menikahi Aisyah RA pada bulan ini.

Hal ini menjadi dasar bahwa menikah di bulan Syawal bukan hanya diperbolehkan, tetapi juga dianjurkan sebagai bentuk meneladani Rasulullah.

Dari 'Aisyah radliyallahu 'anga berkata : Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam menikahiku di bulan Syawal dan mulai mencampuriku juga dibulan syawal, maka istri beliau manakah yang kiranya lebih mendapat mendapat perhatian besar disisinya daripada aku? Salah seorang perawi berkata, Dan Aisyah merasa senang jika para wanita menikah di bulan Syawal. (HR Muslim dan at-Tirmidzi).

Hadits tersebut menjadi dasar anjuran umat muslim melakukan pernikahan di bulan Syawal juga membantah anggapan orang-orang Arab Jahiliah yang beranggapan bahwa menikah di bulan Syawal itu akan mengalami kesialan. 

Di masa jahiliyah, masyarakat Arab memiliki kepercayaan bahwa menikah di bulan Syawal membawa kesialan.

Namun, Islam datang untuk menghapus keyakinan yang tidak berdasar ini. Justru, menikah di bulan Syawal diyakini membawa keberkahan dan kebaikan bagi pasangan yang menjalankannya.

 Selain itu, menikah di bulan Syawal juga melambangkan semangat baru setelah bulan Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri, di mana hati dan jiwa telah dibersihkan.

Pendapat yang sama dikemukakan Ustaz Khalid Basalamah dalam unggahan di Instagram miliknya menjelaskan, Rasulullah SAW menikahi Aisyah RA di bulan Syawal bukan tanpa tujuan.

 Melainkan memiliki tujuan untuk menghilangkan anggapan bahwa menikah di bulan Syawal merupakan kesialan atau tidak membawa berkah. Advertisements Ibnu Katsir rahimatullah menjelaskan,

“Rasulullah SAW menikahi ‘Aisyah untuk membantah keyakinan yang salah sebagian masyarakat yaitu tidak suka menikah di antara dua ‘ied (bulan Syawal  termasuk di antara ‘ied fitri dan ‘idul adha), mereka khawatir akan terjadi perceraian. Keyakinan ini tidaklah benar.” (Al-Bidayah wan Nihayah, 3/253).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved