Berita Viral

Kisah Mariama, Ibu Anak 5 Nekat Panjat Tali Kapal Jual Roti Demi Hidupi Anak, Dicari Sandiaga Uno 

Kisah Mariama (32), seorang penjual asongan yang nekat memanjat tali kapal demi berjualan di atas kapal yang sandar di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makass

(Dokumentasi/Warga)/Kompas.com
AKSI HEROIK IBU 5 ANAK - Aksi Mariama yang memanjat tali spring untuk berjualan roti diatas kapal di kawasan Pellabuhan Soekarno-Hatta, Kota Makassar, Sulsel, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kisah Mariama (32), seorang penjual asongan yang nekat memanjat tali kapal demi berjualan di atas kapal yang sandar di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar viral di media sosial.

Dalam video yang beredar di media sosial, wanita berhijab itu tampak mudah naik ke atas kapal melalui tali tersebut.

Wanita yang merupakan pedagang asongan ini terlihat berusaha naik ke atas kapal untuk berjualan.

Dari kejauhan, Ia tampak bergelantungan di antara seutas tali itu. Lambat laun, ia akhirnya sampai ke atas kapal. 

Aksi heroik Mariama ini sontak pemicu perhatian Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

Mariama (KIRI) penjual asongan panjat tali tambang demi jual roti di dalam
PEDAGANG PANJAT TALI KAPAL - Mariama (KIRI) penjual asongan panjat tali tambang demi jual roti di dalam kapal ditemui di Pelabuhan Makassar, Jl Nusantara, Kecamatan Wajo, Selasa (18/3/2025). Tangkapan layar video viral (KANAN)saat Mariama memanjat tali tidak ada rasa takut demi menghidupi 5 anaknya.

Menteri Pariwisata ke-13 era Presiden Joko Widodo ini, tampak mengunggah video aksi manjat tali kapal Mariama melalui akun Instagramnya, @Sandiuno.

Dalam unggahannya, Mantan Wagub DKI Jakarta ini tampak bertanya ke nitizen alamat Mariama.

Ia mengaku ingin menghubungi sosok ibu lima anak yang bertaruh nyawa demi menghidupi keluarganya itu.

"Social media, please do your magic!" tulisnya.

"Ada yang tahu kemana saya bisa menghubungi ibu Mariama dan dimana tempat tinggal beliau?" Tulisnya lagi.

Baca juga: Daftar 4 Korban Tewas Kecelakaan Tertabrak KA Batara Kresna di Sukoharjo, Warga Nguter & Baturetno

Cerita Mariama

Sementata, ibu lima orang anak ini, mengaku terpaksa melakukan aksi berbahaya itu lantaran dilarang petugas menaiki kapal lewat jalur tangga.

Mariama pun bertaruh nyawa dalam berjualan demi menghidupi lima orang anaknya.

Saat ditemui Kompas.com, Mariama mengungkapkan bahwa aksinya itu dilakukan demi memenuhi kebutuhan ekonomi dan membiayai anak-anaknya.

"Anak saya ada lima, tiga yang sekolah. Dua tidak sekolah lagi. Saya manjat tali kapal untuk cari uang, menjual roti," ungkap Mariama, Selasa (25/3/2025). 

Mariama, yang kini berusia 32 tahun, mengaku sudah terbiasa melakukan aksi memanjat tali kapal tersebut. 

"Sering kali saya manjat begitu. Yah, berani, kalau jatuh sudah risikonya pak, namanya cari uang, demi anak. Saya menjual begini sudah empat tahun," tuturnya. 

Setelah bercerai dari suaminya, Mariama memutuskan untuk berjualan roti di kawasan pelabuhan.

Ia menjelaskan bahwa sebelum berjualan, dirinya yang pertama kali memanjat tali, dan setelah itu, rotinya baru dinaikkan ke dek kapal. 

"Kalau saya sudah di atas, baru rotiku ada yang kasih meluncur naik, ada yang kasih naik di tangga kalau saya sudah di atas," jelasnya. 

Mariama mengaku bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp 100.000 per hari dari penjualan rotinya. Apalagi menjelang hari raya Idul Fitri, keuntungan tersebut bisa meningkat. 

"Sehari biasa dapat Rp 100.000 ribu, roti saja kujual. Mudah-mudahan musim mudik ini mungkin banyak lagi," tutupnya.

Penertiban demi kenyamanan penumpang 

Seiring ramainya aksi Mariama, petugas otoritas di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar mulai melakukan pendataan bagi para pedagang asongan. 

Kasi Patroli dan Penindakan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Makassar, Musafir, menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk menertibkan kondisi pelabuhan yang selama ini semrawut akibat aktivitas pedagang yang naik ke kapal melalui tali. 

"Jadi, kita memberikan arahan, karena selama ini semrawut, dia naik ke kapal melalui tali, jadi ini sudah beberapa lama, dan sudah banyak begitu," ungkap Musafir.

Musafir menambahkan bahwa pihak KSOP akan melakukan deteksi dan edukasi agar hanya orang-orang dengan identitas resmi yang diizinkan naik ke kapal. 

"Jadi kita mengambil langkah dari pihak KSOP untuk deteksi, edukasi supaya orang-orang yang naik di atas kapal adalah orang-orang yang punya identitas," ucapnya. 

Kebijakan ini bersifat sementara dan akan dievaluasi lebih lanjut oleh pimpinan serta stakeholder terkait. 

"Ini sifatnya untuk edukasi, bukan permanen, nanti dievaluasi lagi dari pihak pimpinan yang ada atau stakeholder yang ada dengan meninjau kembali," jelas Musafir.

Ia juga menekankan pentingnya ketertiban di pelabuhan, terutama menjelang musim mudik, agar para penumpang dapat melakukan perjalanan dengan nyaman. 

"Yang jelas ini harus diterbitkan dulu asongan-asongan, apalagi sekarang ini angkutan Lebaran. Harus tertib karena istilahnya saudara-saudara kita yang merantau pulang kampung supaya nyaman," imbuhnya. 

Musafir mencatat bahwa lebih dari 100 pedagang asongan beroperasi di pelabuhan. 

Untuk memastikan ketertiban, Kepala KSOP telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang membentuk tim terpadu, terdiri dari berbagai pihak, termasuk Kepolisian, TNI, Pelindo, dan PT Pelni.

Menjadi penjual asongan di atas kapal sudah dilakoni Mariama empat tahun terakhir.

"Saya menjual begini sudah empat tahun. Umurku sekarang 32, saya sendiri yang hidupi anak. Sudah cerai dengan suami," terangnya.

Dari hasil berjualan roti di atas kapal, sosok ibu pejuang keluarga ini mengaku dapat untuk hingga Rp 100 ribu per hari.

Uang keuntungannya itulah yang digunakan untuk menghidupi lima anaknya dan juga membayar kontrakan.

"Sehari biasa dapat Rp100 ribu, roti saja kujual. Saya ngontrak di Jl Kandea. Ngontrak Rp500 ribu perbulan," tuturnya

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Video Ibu-ibu Panjat Tali Kapal ala Prajurit, Mariama: Namanya Cari Uang demi Anak", 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved