Ramadan 2025

10 Perilaku yang Membuat Puasa Ramadhan Sia-sia tak Mendapat Apa-apa, Hanya Merasakan Lapar dan Haus

Kadang puasa akan sia-sia, atau tidak mendapat apa-apa akibat perbuatan atau sikap yang merusak puasa itu sendiri, seperti disebutkan dalam hadits

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
PUASA SIA-SIA -- Ilustrasi 10 perilaku yang membuat puasa Ramadhan sia-sia tak mendapat apa-apa, hanya merasakan lapar dan haus. 

TRIBUNSUMSEL.COM --- Ibadah puasa Ramadhan sejatinya adalah kesempatan bagi kita untuk meraih kebaikan dan pahala berlipat yang dijanjikan Allah.

Puasa juga sarana melatih diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik, terutama setelah Ramadhan berlalu nanti.

Namun kadang puasa akan sia-sia, atau tidak mendapat apa-apa akibat perbuatan atau sikap yang merusak puasa itu sendiri.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadits diriwayatkan An Nasai dan Ibnu Majjah

"Kam min shaaimin laisa lahuuhu min shiyaamihi illal juu'u wal 'athsyu"

Artinya:
"Betapa banyak orang yang puasa akan tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya, kecuali lapar, dan dahaga." (HR. An Nasa'i dan Ibnu Majjah).

Berikut adalah 10 perilaku yang membuat puasa jadi sia-sia, seperti disarikan dari artikel di laman kemenag.go.id.

1. Puasa tanpa keikhlasan
Orang berpuasa tidak mendapat apa-apa ketika dia berpuasa tidak ikhlas dan bukan karena Allah.
Ibadah hanya akan diterima Allah jika ikhlas. Demikian pula puasa. Termasuk keutamaannya, hanya bisa didapatkan kalau didasari iman dan hanya mengharap balasan dari Allah.

"Man shaama ramadhaana iymaanan wahtisaaban ghufiralahumin maa taqaddama min dzanbihi".

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Muttafaq ‘Alaih)

2. Berkata kotor
Orang yang berkata keji alias rafats, kasar, menyakiti orang lain dan sebagainya. Maka puasa yang dijalani orang tersebut juga bisa sia-sia.
Hadits Nabi

"Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan mengumpat, jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan: Aku sedang berpuasa." (Muttafaq ’alaih)

3. Marah dan Mengumpat
Sebagaimana hadist di atas, mengumpat juga membuat pahala puasa berkurang bahkan hilang sama sekali. Dengan itu maka puasa tersebut menjadi sia-sia. Demikian pula marah, ia juga bisa membuat puasa menjadi sia-sia. Mengumpat dan marah adalah setali tiga uang.

4. Mencela dan mengajak bertengkar
Jika ada orang yang mencela atau mengajak berkelahi, Rasulullah SAW menuntunkan agar orang yang sedang puasa untuk menahan diri. Cukup menjawab innii shooim, Aku Sedang Puasa.


5. Ghibah
Ghibah alias membicarakan keburukan orang lain juga bisa membuat puasa sia-sia. Ia sejenis dengan berkata keji, mengumpat dan mencela, yakni sama-sama penyakit lisan.
Bahkan ghibah diibaratkan seperti memakan daging saudara sendiri yang telah meninggal, dan di neraka kelak, siksa untuk orang yang suka ghibah juga seperti firman Allah:

 "Walaa yaghtab ba'dhukum ba'dha, ayuhibbu ahadukum ayya'kula lahma akhiyhi maytan fakarihtumuuhu, wattaqullaaha innallaaha tawwaburrahiym".

Artinya:
"Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al Hujuraat: 12)

6. Berdusta atau Berbohong
Berbohong atau berdusta secara tegas disebutkan oleh Rasulullah sebagai penyebab puasa sia-sia dan hilangnya pahala. Allah tidak membutuhkan ibadah puasa orang yang berdusta.

"Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan palsu dan pengamalannya, maka Allah tidak mempunyai keperluan untuk meninggalkan makanan dan minumannya." (HR. Bukhari)

7. Bersaksi palsu
Memberikan kesaksian yang palsu juga dapat merusak pahala puasa dan menjadikan puasa sia-sia. Ini merupakan bentuk lain dari kebohongan bahkan lebih parah dari sekedar berdusta biasa.

8. Memfitnah orang lain
Berghibah adalah dosa, sedangkan yang lebih besar dosanya dari itu adalah fitnah. Yakni jika seseorang mengatakan keburukan orang lain padahal orang itu tidak melakukannya. Fitnah kepada seseorang juga membuat puasa sia-sia dan pahala lenyap.

9. Mencuri atau Korupsi
Jika berdusta, kesaksian palsu dan fitnah adalah kebohongan lisan, maka korupsi termasuk yang disebutkan Rasulullah SAW dalam hadits di atas; wal ‘amala bihi. Korupsi selain merupakan dosa besar, juga menyebabkan puasa menjadi sia-sia.

10. Berbuat Maksiat lainnya
Seluruh kemaksiatan bisa menjadi penyebab puasa sia-sia dan berkurangnya pahala. Karenanya kita perlu waspada dan bermujahadah agar diri kita terhindar dari segala bentuk kemaksiatan yang sebenarnya harus kita jauhi tidak hanya di bulan Ramadhan tapi juga di sepanjang waktu.

Itulah penjelasan tentang 10 perilaku yang membuat puasa Ramadhan jadi sia-sia tak mendapat apa-apa, hanya dapat lapar dan haus. (lis/berbagai sumber)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved