Berita Viral

Tipu Dedi Mulyadi, Titin Akhirnya Jujur Akui Punya 8 Kios dan Bantah Merugi Rp600 Juta Usai Disidang

Media sosial dihebohkan dengan Titin pedagang di Pasar Ciamis yang nekat menipu gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Editor: Moch Krisna
(Youtube Dedi Mulyadi)
TITIN JURAGAN - Titin ngaku pedagang yang rugi akibat terdampak kebakaran, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terlanjur transfer Rp 5 juta. Kini Titin ngaku seorang juragan. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Media sosial dihebohkan dengan Titin pedagang di Pasar Ciamis yang nekat menipu gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Setelah Titin mengaku sebagai korban kebakaran di Pasar Ciamis pada 28 Februari 2025 lalu.

Membuat kiosnya hangus terbakar dilalap si jago merah hingga merugi Rp 600 Juta.

Akting Titin di depan Dedi Mulyadi dengan berpura-pura menangis saat menceritakan nasib mirisnya usai ditimpa bencana kebakaran di Pasar Ciamis.

"Gak tahu pak, saya juga udah gak jualan udah berapa hari pak. Gak ada pendapatan, kemarin juga orang marema saya cuma bengong liatin orang yang beli. (untuk makan ?) yang ada saja, gimana," kata Titin melansir dari Tribunjatim.com,Senin (3/3/2025).

Titin menerangkan ada 17 kios yang terdampak kebakaran di Pasar Ciamis, Jawa Barat.

"17 kios dengan 5 pemilik. Kan ada yang punya kiosnya 4, ada yang 7, ada yang dua," kata Titin.

Dedi Mulyadi sebenarnya sudah mengendus kebohongan Titin.

GUBERNUR JABAR DITIPU - (kiri) Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan (kanan) Titin pedagang di Pasar Ciamis. Titin bohongi Dedi Mulyadi, ngaku miskin hingga dapat Rp 5 juta dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
GUBERNUR JABAR DITIPU - (kiri) Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan (kanan) Titin pedagang di Pasar Ciamis. Titin bohongi Dedi Mulyadi, ngaku miskin hingga dapat Rp 5 juta dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

Ia menganggap sebenarnya meski tertimpa bencana namun pedagang di Pasar Ciamis tak membutuhkan bantuan karena termasuk ke dalam orang berkecukupan.

Namun begitu, Titin justru mengaku hanya memiliki satu kios saja.

"Nci yang cina, kalau aku mah cuma satu yang itu. Penghasilannya dari sana," kata Titin.

"Saya kalau bantu harus tetap pada orang yang membutuhkan," timpal Dedi Mulyadi.

Dedi pun memberikan bantuan berupa uang sebesar Rp 5 juta untuk Titin.

"Kalau ibu mah nanti untuk bekal selama bulan puasa kirim aja rekeningnya nanti saya kirim Rp 5 juta buat ibu," kata Demul.

Dedi Mulyadi pun sempat menekankan kembali soal kondisi ekonomi Titin.

"Kalau ibu betul membutuhkan yah ?" tanya Demul.

"Membutuhkan pak, dari mana penghasilan aku," katanya.

Padahal dua anak Titin juga sudah berkeluarga dan memiliki anak.

Dalam artian, Titin tak lagi memiliki tanggungan mengurus anak.

Dan ternyata benar saja.

Titin membuat video klarifikasi usai disidang pedagang Pasar Ciamis.

Dalam video yang sebenarnya mengalami dampak paling parah adalah kios milik Budi.

Budi dan istrinya harus menepok jidat karena seluruh dagangannya hangus terbakar.

"Bahwa saya menderita kerugian 600 juta itu tidak benar," kata Titin, seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunnewsBogor.com, Senin (3/3/2025).

Mirisnya lagi Titin ternyata memiliki 8 unit kios di Pasar Cimahi.

"Saya mempunyai satu kios itu juga tidak benar, yang benar saya memiliki 8 kios," kata Titin.

Kebohongan Titin terungkap ketika para pedagang protes dengan apa yang ditunjukkan oleh Titin.

Wawancara Dedi Mulyadi Gubernur Jabar, dengan Titin rupanya menjadi masalah besar bagi pedagang Pasar Ciamis.

Mereka protes atas semua pengakuan Titin yang berpura-pura sengsara depan Dedi Mulyadi.

"Jualan baju pak pas mau munggahan, gak bisa jualan. pas itu hari yang ditunggu-tunggu," kata Titin sambil pura-pura nangis.

Ia mengaku modalnya berjualan telah habis akibat kebakaran Pasar Ciamis pada 27 Februari 2025 lalu.

"Habis semua (modal) gak ada yang tersisa. Gak ada habis. Itu juga Alhamadulillah diselamatin yang sebelah sama anak saya, habis tangannya kena api," kata Titin.

Ia mengatakan hasil rapat dengan Pemerintah setempat, kios akan kembali dibangun.

 "Hasil rapat mau ditanggungjawab sama Pemda. Supaya secepatnya kita bisa dagang lagi, ini kan cuma satu tahun sekali (Ramadan)," kata Titin.

Akibat kebakaran itu Titin mengaku sudah tiga hari tidak bisa dagang.

"Gak bisa dagang udah tiga hari," katanya.

Ia juga mengatakan sudah tak memiliki modal untuk jualan.

"Kan gak ada, nunggu selesai dari pembangunan. gak ada lagi modalnya. Alhamdulillah kalau lagi ramai mah, sekarang mah sama TikTok sama online. Kadang ada, kan kita mah nunggu-nunggunya mau lebaran bisa dapat Rp 5 juta. sehari-hari biasanya Rp 500 ribu-Rp 1 juta," katanya.

Tak ayal Titin mengaku modalnya mencapai Rp 600 juta.

"Rp 600 juta (modal). habis pak, gak ada," kata Titin.

Ternyata ucapan Titin hanya tipuan belaka.

Ia berani sekali membohongi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

Saat disidang pedagang pasar yang lain pun, Titin masih tetap ngeyel.

"Tidak bisa berjualan lagi padahal bisa karena kiosnya banyak. Ya sama yang dalam brangkas mah ada (600 juta). Kalau gak jualan ya memang gak jualan," kata Titin menimpali pedagang lain.

Sampai akhirnya Titin mengakui sendiri bahwa dirinya memang sudah menipu Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

 "Bahwa saya menderita kerugian Rp 600 juta itu tidak benar. Bukan saya memiliki satu kios juga tidak benar, yang benar saya memilikli 8 kios," kata Titin.

Dan yang paling parah adalah video dalam tayangan Youtube Dedi Mulyadi bukan kios Titin, melainkan Budi.

"Video yang beredar di chanel bapak Dedi Mulyadi merupakan toko bapak haji Budi," kata Titin.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved