Mendaki Puncak Carstensz Adalah Cita-cita Lilie Wijayanti, Sang 'Mamak Pendaki' Meninggal saat Turun

TRIBUNSUMSEL.COM, JAYAPURA - Duka mendalam dirasakan oleh keluarga Lilie Wijayanti (59), satu dari dua pendaki Puncak Carstensz Pyramid, di Kabupaten Mimika, Papua Tengah yang meninggal dunia saat turun dari puncak.

Frigard H (68), suami Lilie mengungkap saat-saat Lilie meminta izin kepada dirinya untuk mendaki Carstensz.

Ia mengungkap alasan mengapa akhirnya mengizinkan sang istri pergi bersama sahabatnya bernama Elsa Laksono itu.

“Dia memang sudah lama meminta izin kepada saya. Karena ini impiannya, akhirnya saya izinkan,” ujar Frigard saat ditemui di rumahnya di Kecamatan Regol, Kota Bandung, Minggu (2/3/2025), dilansir dari Tribun Jabar.

Lilie diketahui sudah mempersiapkan diri sejak tahun lalu dengan latihan pendakian di Citatah, Bandung Barat.

Menurut Frigard, istrinya sudah memiliki kemampuan dan perlengkapan yang memadai untuk pendakian tersebut.

Diketahui, perempuan pendaki asal Bandung, Jawa Barat, Lilie Wijayanti Poegiono meninggal dunia dalam misi pendakian ke Puncak Carstensz Pyramid, di Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada Sabtu (1/3/2025). 

Lilie yang berusia 59 tahun tewas akibat hipotermia setelah cuaca ekstrem melanda kawasan tersebut. 

Lilie tewas bersama seorang sahabatnya, Elsa Laksono saat hendak turun dari pendakian.

Baca juga: Mak Tidur Dulu Ya, Isi Chat Terakhir Lilie Wijayanti Sebelum Meninggal di Puncak Carstensz

Tragedi di Puncak Carstensz 

Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu (1/3/2025) sekitar pukul 22.30 WIT di Kabupaten Mimika.

Cuaca ekstrem, termasuk hujan salju, hujan deras, dan angin kencang, menyebabkan Lilie dan seorang pendaki lain, Elsa Laksono—dokter asal Jakarta, mengalami hipotermia dan meninggal dunia. 

Tiga pendaki lainnya yang ikut dalam rombongan berhasil selamat meskipun mengalami hipotermia akibat cuaca buruk.

Mereka adalah Indira Alaika, Alvin Reggy Perdana, dan Saroni. 

Ketiganya terjebak di area dekat puncak dan terpaksa bermalam di sana hingga tim penyelamat tiba keesokan harinya. 

Baca juga: Momen Terakhir Lilie Wijayanti Sebelum Meninggal di Gunung Carstnesz, Sempat Lambaikan Tangan 

Proses evakuasi

Terbaru, jenazah Lilie Wijayanti Poegiono baru saja dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, Senin (3/3/2025).

Evakuasi menggunakan Helikopter Komala Indonesia AS 350 B3/PK-KIE.

Evakuasi jenazah Lilie berlangsung pukul 05:40 WIT-06:53 WIT dan mendarat di Helipad Bandara Mozes Kilangin Timika.

Lalu, disemayamkan sementara di RSUD Mimika, sebelum diterbangkan ke Bandung.

Suaminya, Frigard menerima kabar duka tersebut dari teman-teman seangkatan Lilie yang terus memberikan perkembangan informasi. 

Ia mengaku sudah mengikhlaskan kepergian istrinya dan berharap proses evakuasi berjalan lancar. 

“Saya hanya bisa mendoakan sekarang. Semoga evakuasinya selamat,” katanya sambil menahan kesedihan.

Lilie meninggalkan dua anak laki-laki yang saat ini tinggal di Jepang dan Singapura.

Keduanya sudah mendapat kabar mengenai meninggalnya sang ibu. 

Baca juga: Suami Ungkap Keinginan Terakhir Lilie Wijayanti Sebelum Meninggal Dunia di Puncak Carstensz

Selain dikenal sebagai pendaki, Lilie juga aktif di dunia desain dan memiliki akun Instagram dengan nama @labellefemme_lbf.

Suaminya mengenang Lilie sebagai sosok pejuang yang selalu berusaha mewujudkan apa yang diinginkannya.

Sementara itu, proses evakuasi jenazah dari Puncak Carstensz masih berlangsung. 

Rencananya, jenazah akan diterbangkan ke Jakarta sebelum dipulangkan ke Bandung untuk dimakamkan.

Lilie Wijayanti Poegiono dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami gejala Acute Mountain Sickness(AMS) saat turun dari Puncak Gunung Carstenz Pyramid pada Sabtu (1/3/2025) pukul 02:07 WIT.

Lilie Wijayanti Poegiono lahir di Malang pada 2 Oktober 1965.

Korban tinggal di Jalan Moch Ramdhan Nomor 63C, RT 002, RW 001 Cigereleng Regol Bandung Jawa Barat.

Sebelumnya, Tim SAR gabungan telah mengevakuasi jenazah Elsa Laksono ke RSUD Mimika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Minggu (2/3/2025). 

Elsa adalah rekan Lilie, dan sahabat sejak sekolah SMA di Malang, Jawa Timur.

Jenazah Elsa Laksono dievakuasi menggunakan helikopter, mengingat medan yang sulit dijangkau.

Setibanya di RSUD Mimika, jenazah langsung ditempatkan di ruang jenazah

Pantauan Tribun-Papua.com di RSUD Mimika, Minggu, peti jenazah terlihat telah disiapkan, menandakan kesiapan pihak rumah sakit dalam menangani petaka ini. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar 

Baca berita lainnya di Google News

Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com