Berita SMK PP Sembawa
Tingkatkan Kualitas SDM Pertanian, SMK-PP Negeri Kementan Gelar Uji Sertifikasi Profesi
Untuk itu Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan kualitas SDM pertanian terutama ditingkat sekolah vokasi dan perguruan tinggi
TRIBUNSUMSEL.COM - Sumber daya manusia (SDM) pertanian menjadi tulang punggung penggerak pembanguan pertanian.
Untuk itu Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan kualitas SDM pertanian terutama ditingkat sekolah vokasi dan perguruan tinggi pertanian.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan kualitas SDM harus mumpuni untuk mendukung percepatan penumbuhan dan penguatan petani muda dalam visi besar Indonesia maju.
“Sudah seharusnya SDM pertanian memiliki kualitas yang mumpuni," katanya.
Peningkatan kualitas SDM pertanian ini sejalan dengan upaya yang dilakukan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui 3 pilar baik pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan demi mendukung penuh program-program strategis Kementan.
Seperti halnya yang disampaikan oleh Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti dikesempatan yang terpisah menyampaikan bahwa salah satu upaya utama dalam meningkatkan kompetensi adalah melalui sertifikasi kompetensi kerja.
Sertifikat ini memberikan pengakuan formal terhadap keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh para tenaga kerja di bidang pertanian, baik mereka yang sudah berpengalaman maupun lulusan pendidikan vokasi yang terkait.
“Akselerasi pengembangan SDM pertanian sangat diperlukan, terutama untuk memenuhi target program kementan dan untuk memastikan kesiapan SDM dalam mendukung Brigade Pangan serta Swasembada Pangan Nasional," kata Santi.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK-PP) Negeri Sembawa menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi (LPS) telah melaksanakan Uji Sertifikasi Profesi (USP) dari tanggal 19 -21 Februari 2025.
Sebanyak 29 peserta didik program studi Agribisnis Tanaman Pangan Hortikultura (ATPH) telah melaksanakan uji sertifikasi kompetensi dengan skema Pembudidayaan Sayuran yang menggandeng tiga sesor dari LPS Pertanian.
Kepala SMK-PP Negeri Sembawa, Budi Santoso, yang diwakili oleh wakil kepala bidang Kurikulum, Estri Rahajeng, menyampaikan kegiatan uji sertifikasi kompetensi ini telah menjadi agenda tahunan yang selalu dilaksanakan oleh SMK-PP Negeri Sembawa untuk memberikan manfaat dan bekal bagi para lulusannya.
Sertifikat hasil uji sertifikasi ini nantinya akan diterbitkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang mana merupakan sebuah proses yang tidak mudah.
“Sertifikat ini merupakan bentuk tanggung jawab besar yang peserta didik harus pertanggung jawabkan kedepannya. Dengan sertifikat ini juga menunjukkan kesungguhan kalian dalam mempersiapkan diri menjadi petani yang tangguh,” tambah Estri.
Skema sertifikasi pembudidayaan sayuran pada prodi ATPH meliputi, pengolahan tanah dan pemberian pupuk dasar, penanaman bahan tanam, menyapih bibit dalam polybag, menyediakan prasarana persemaian tanaman, membuat jaringan irigasi dan drainase, menyiapkan lokasi persemaian, melakukan kegiatan penyeliaan persemaian, melaksanakan supervisi pekerjaan penanaman, mengelola irigasi dan sistem penanganannya, memelihara tanaman, menyediakan bahan perawatan tanaman, melakukan tindakan pengendalian gulma, melakukan tindakan pengendalian hama dan penyakit, menilai kondisi tanaman, mengembangkan program pemupukan tanaman, memanen hasil tanaman, dan melakukan penanganan pascapanen.
Sedangkan pada prodi Agribis Pengilahan Hasil Pertanian (APHP) yang diikuti oleh 31 peserta didik dengan skema sertifikasi pembuatan selai buah meliputi, mengikuti prosedur menjaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), menerapkan program dan prosedur keamanan pangan, memilih cara, bahan kemasan, dan alat pengemasan manual, dan memproduksi selai buah.
Sejumlah 154 peserta didik telah mengikuti kegiatan uji sertifikasi kompetensi di TUK SMK-PP Negeri Sembawa dengan pembagian 2 sesi sesi pertama telah dilaksanakan pada tanggal 17-19 Februari 2025 dan sesi kedua pada 20-21 Februari 2025.
Dari kegiatan uji sertifikasi kompetensi ini sebanyak 154 peserta didik telah dinyatakan 100 persen kompeten.
Perwakilan asesor bidang APHP, Diana Triswaningsih, menyampaikan sertifikat yang diperoleh merupakan pegangan dan modal yang bisa digunakan dalam mencari kerja maupun membuka usaha bidang pertanian.
“Saya harap kedepannya para peserta didik banyak yang berminat menjadi entrepeneur dengan modal yang sudah diberikan oleh sekolah,” tambah Diana.
Kegiatan uji sertifikasi kompetensi ditutup dengan pemusnahan berkas sertifikasi.
Kementan Gelar Workshop di Lampung, Tingkatkan Kapasitas SDM Pendamping Brigade Pangan |
![]() |
---|
Kementan Dorong Provinsi Sumsel Jadi Lumbung Pangan, Perkuat Brigade Pangan |
![]() |
---|
Pedagang Apresiasi Langkah Mentan, Pasar Tradisional Hidup Kembali Pasca Pengungkapan Beras Oplosan |
![]() |
---|
Tingkatkan Mutu Pendidikan Vokasi Pertanian, SMKPP Negeri Kementan Gelar Asesmen Nasional 2025 |
![]() |
---|
SMK PP Negeri Kementan Gelar ToT Pendamping Brigade Pangan, Diikuti 131 Peserta |
![]() |
---|