Mayat Dalam Koper di Ngawi

Motif Antok Mutilasi Uswatun Khasanah Mayat Dalam Koper di Ngawi, Tersinggung dan Cemburu

Terungkap motif Rohmad Tri Hartanto alias Antok (33) tega mutilasi Uswatun Khasanah, mayat dalam koper di Ngawi, karena cemburu.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
luhur pambudi/Tribunmataraman.
Rohmad Tri Hartanto alias Antok (33) pelaku pembunuhan mutilasi di Kediri saat digelandang ke Polda Jatim. Motif karena sakit hati. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap motif Rohmad Tri Hartanto alias Antok (33) tega mutilasi Uswatun Khasanah, mayat dalam koper di Ngawi, Jawa Timur.

Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Farman mengungkapkan motif pelaku memutulisi korban karena asmara dan sakit hati.

Kepada penyidik, pelaku mengaku sakit hati karena korban pernah memasukkan pria lain ke dalam kamar kos.

"Motifnya sakit hati, kemudian juga cemburu karena tersangka merasa korban juga pernah memasukkan laki-laki lain ke dalam kosan, itu pengakuan tersangka," kata Kombes Pol Farman dilansir dari live TikTok @hellboyjatanraspolda, Senin (27/1/2025).

"Selain itu ada rasa ketersinggungan," tambah dia.

Ia juga mengungkap bahwa pelaku sudah merencanakan pembunuhan ini.

"Kejadian sebenarnya sudah direncanakan pelaku jauh hari, makanya pelaku mengajak korban bertemu di hotel Kediri," katanya saat siaran pers.

Baca juga: Fakta di Balik Sosok Antok Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah, Hobi Gym, Geluti Olahraga Bela Diri

Adapun hubungan pelaku dengan korban diduga spesial.

Kombes Pol Farman mengatakan kalau tersangka RTH atau Rohmad Tri Hartanto atau Anto, berstatus sudah memiliki istri.

"Status masih bersatu (belum cerai)," katanya.

Tersangka mutilasi Uswatun Khasanah berinisial RTH alias A (33) merupakan warga asal Desa Gombang, Kecamatan Pakel, Tulungagung, memiliki istri sah
Tersangka mutilasi Uswatun Khasanah berinisial RTH alias A (33) merupakan warga asal Desa Gombang, Kecamatan Pakel, Tulungagung, memiliki istri sah (Tiktok/mutiara29_6)

Menurut Kombes Pol Farman, keduanya memang memiliki hubungan khusus.

"Faktanya dari kehidupan pribadi yang kita sebutkan (tersangka), memang yang bersangkutan beberapa kali sering dikatakan berhubungan dengan korban," jelas dia.

Soal status tersangka sebagai suami siri korban, menurutnya hal itu tidak benar.

Keduanya mengaku sudah menikah siri agar tidak dicurigai oleh pemilik kos-kosan.

"Untuk mengelabui, yang bersangkutan ini supaya tidak dicurigai masuk kos-kosan itu, mengaku sebagai suami siri," tuturnya.

Namun saat dicek kebenarannya, keduanya tidak memiliki bukti sudah menikah secara siri.

"Sudah kami cek apakah betul suami siri, sudah dilakukan pernikahan siri, faktanya tidak," kata dia.

Ia juga mengatakan kalau hubungan keduanya sudah berlangsung cukup lama.

"Sudah berhubungan lebih kurang 3 tahun," ucapnya lagi.

Kronologi Pembunuhan

Korban dan tersangka melakukan cek in di hotel tersebut pada Minggu (19/1/2025) malam.

"Tanggal 19 cek in malam, ada cekcok dan terjadilah korban dijepit oleh tersangka sehingga meninggal dunia," ungkapnya.

Namun setelah korban meninggal dunia, pelaku sempat kebingungan sehingga terpikir untuk membuang jasad Uswatun Khasanah.

Tersangka kemudian sempat pulang ke rumahnya untuk mengambil koper, lalu menyiapkan plastik, lakban, dan pisau.

"Tanggal 20 dini hari tersangka melakukan mutilasi. Awalnya akan dimasukkan secara utuh di koper, tapi tidak cukup," jelasnya.

Tersangka kemudian memotong bagian tubuh korban yakni kepala dan kakinya.

"Pertama dibuang bagian kaki di daerah Trenggalek, upaya untuk membuang kepala sempat dilakukan saat membuang tapi diurung, besoknya baru dilakukan pembuangan di Ponorogo, sedangkan tubuh dibuang di Ngawi," tandasnya.

Adapun Rohmad ditangkap pada Sabtu (25/1/2025) dini hari.

Video detik-detik penyergapan Antok itu pun beredar di media sosial.

RTH dibekuk 10 polisi di jalan raya, di Madiun, Jawa Timur pada Minggu, 26 Januari 2025 

Dalam video yang beredar, RTH sempat memberikan perlawanan kepada saat hendak diamankan.

Meski begitu, Antok berhasil ditangkap dan diamankan di Markas Polda Jatim. 

Polisi dari tim Jatanras membawa RTH ke Mapolda Jatim dan langsung digelandang ke Gedung Ditreskrimum Polda Jatim, pukul 21.33 WIB, Minggu malam. 

PS Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKP Fauzi membenarkan, tersangka RTH sengaja dibawa ke Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim untuk menjalani penyidikan lanjutan atas kasus tersebut. 

"Iya itu BB, besok dirilis. Ditangkap di Madiun, mohon waktu," ujar pria berkaus oblong warna hijau gelap itu, saat berjalan menyibak kerumunan awak media di halaman depan Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, pada Minggu (26/1/2025) malam. 

RTH yang mengenakan kaos hitam kemeja hitam serta celana biru tua itu digelandang oleh beberapa orang polisi berpakaian sipil.

Korban Diduga Tewas Dicekik Sebelum Dimutilasi

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengungkapkan ada dugaan Uswatun Khasanah mengalami kekerasan sebelum tewas.

Korban tewas akibat kehabisan napas. Diduga, ia dicekik pelaku.

"Penyebab kematian akibat asfiksia atau kekurangan napas, ini disebabkan terhambatnya jalan pernapasan."

"Kemungkinan akibat cekikan atau potongan pada leher korban," jelas Joshua, Jumat.

Tak hanya itu, ia juga mengatakan, ada resapan darah di sekujur tubuh korban.

"Disinyalir ada kekerasan sebelum korban meninggal dunia," imbuh dia.

Anggota Tubuh Dibuang di 3 Kabupaten

Kepala korban ditemukan polisi di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Minggu (26/1/2035).

Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro menuturkan kepala jenazah ditemukan pukul 08.00 WIB. 

Jurug Bang adalah semacam air terjun kecil grojokan di tepi jalan utama Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

"Intinya tim jatanras (Polda Jatim) meminta bantuan untuk melakukan pencarian salah satu potongan tubuh ketemunya di wilayah Desa Slawe Kecamatan watulimo, termasuk beberapa barang buktinya," kata Eko kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (26/1/2025).

Lokasi penemuan tak jauh dari jalan provinsi, tepatnya di bawah jembatan kecil.

Kepala tersebut dibungkus tas plastik kresek berwarna putih.

"Pencariannya cepat sekali, tadi ada salah satu yang menunjukkan," lanjutnya.

Setelah ketemu, bagian kepala korban sudah diambil oleh Polres Tulungagung bersama Polda Jatim, ke RSUD dr Soedomo Trenggalek.

"Dibawa tim Polda Jatim untuk di labforkan," pungkasnya.

Sebelumnya, Tim Polda Jawa Timur menemukan potongan kaki yang diduga milik korban mutilasi perempuan di tempat pembuangan sampah di Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Kasatreskrim Polres Ponorogo, Rudy Hidajanto, menjelaskan bahwa penemuan kaki korban tersebut berawal dari pengakuan pelaku yang berhasil ditangkap.

Diduga beberapa potongan tubuh korban sengaja diceraiberaikan di lokasi terpisah untuk menghilangkan jejak.

“Jadi, temuan kaki itu ditemukan oleh tim Polda Jawa Timur tadi jam 04:00 WIB berdasarkan keterangan pelaku, dan benar ditemukan kaki tersebut,” ujar Rudy melalui sambungan telepon dilansir dari Kompas.com, pada Minggu (26/1/2025).
 
Setelah ditemukan, potongan kaki tersebut segera dievakuasi ke RS Dr Harjono untuk dilakukan pemeriksaan kecocokan dengan bagian tubuh korban lainnya, yang telah dimakamkan oleh keluarganya pada Hari Jumat (24/1) di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

“Temuan kaki tersebut langsung dievakuasi dan disimpan di RSUD Harjono,” imbuh Rudy.

Namun, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti apakah kaki yang ditemukan merupakan sepasang atau masih ada bagian lain yang terbungkus dalam kantong plastik.

"Nanti akan dilakukan uji forensic dulu untuk membuktikan apakah benar itu kaki korban. Meskipun ada pengakuan dari tersangka, secara ilmiah perlu dilakukan pemeriksaan juga. Tidak tahu kaki seperti apa karena masih terbungkus,” ucapnya.

Terkait informasi lebih lanjut, Rudy Hidajanto menyatakan bahwa kewenangan untuk menjelaskan temuan bagian kaki dari korban mutilasi ada pada Polda Jawa Timur.

“Terkait keterangan lainnya, itu yang menangani dari Polda Jawa Timur,” pungkasnya.

Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan mengatakan, korban Uswatun Khasanah adalah wanita kelahiran 25 April 1995 dengan status pekerjaan karyawati swasta.

“Kami berhasil mengidentifikasi hal tersebut melalui pengenalan sidik jari dan juga dengan bantuan alat rekognisi,” tegas AKP Joshua, di Mapolres Ngawi, Sabtu (25/1/2025).

Identifikasi juga diperkuat dengan keterangan dari keluarga korban yang membenarkan ciri ciri fisik, aksesoris, maupun pakaian yang sebelumnya sudah diumumkan.

“Menurut Peter, semua personel dikerahkan bukan hanya memburu pelaku tapi juga mencari potongan tubuh korban yang hilang misterius.

Sebagaimana diketahui, hasil autopsi menunjukkan beberapa bagian tubuh korban tidak ada seperti bagian kepala, kaki sebelah kiri terpotong sampai pangkal paha, dan kaki kanan terpotong sampai lutut.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Bukan Suami Siri, Ini Hubungan Pelaku dengan Mayat Wanita dalam Koper di Ngawi, Motifnya Cemburu

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved