Mayat Dalam Koper di Ngawi

Potret A Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah Tubuh Ditemukan Dalam Koper di Ngawi, Diduga Suami Siri

Pria berinisial A jadi pelaku pembunuhan terhadap Uswatun Khasanah janda anak dua yang tubuhnya dimutilasi lalu dibuang dalam koper di Ngawi.

Editor: Moch Krisna
Kolase Surya Malang
A Pelaku Mutilasi Terhadap Uswatun Khasanah Jasad Ditemukan Dalam Koper di Ngawi, Suami Siri 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Pria berinisial A jadi pelaku pembunuhan terhadap Uswatun Khasanah janda anak dua yang tubuhnya dimutilasi lalu dibuang dalam koper di Ngawi.

A sendiri ternyata suami dari Uswatun Khasanah lewat pernikahan secara siri.

Hal tersebut diungkap oleh Dirkrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Farman melansir dari Suryamalang.com, Minggu (26/1/2025).

"Pengakuan sementara katanya suami siri," katanya.

Korban mutilasi yang ditemukan di dalam koper di desa Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, di Tulungagung kerja sebagai sales kosmetik.

Ayah korban, Nur Khalim menjelaskan, anaknya semasa hidup sudah menikah tiga kali.

TKP Mayat wanita diduga korban mutilasi di dalam koper diduga tewas karena oleh cekikan pada bagian leher di selokan dekat tempat pembuangan sampah saat akan dievakuasi, Kamis (23/1/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.
TKP Mayat wanita diduga korban mutilasi di dalam koper diduga tewas karena oleh cekikan pada bagian leher di selokan dekat tempat pembuangan sampah saat akan dievakuasi, Kamis (23/1/2025) sekitar pukul 09.00 WIB. (febrianto ramadani/surya.co.id)

Uswatun Khasanah pertama kali membangun rumah tangga dengan pria asal Srengat, Kabupaten Blitar.

Pernikahan itu dilakukan secara resmi. Dari pernikahan ini, ia melahirkan anak laki-laki. Namun, pernikahan itu kandas.

Tidak lama kemudian, korban menikah untuk kedua kalinya.

Ia menikah secara siri dengan pria asal Lumajang sekitar tahun 2018.

Keduanya kemudian dikaruniai anak perempuan. Namun korban pisah lagi.

Lalu korban menikah lagi secara agama.

Suami terakhir Uswatun Khasanah berasal dari Tulungagung.

Nur Khalim menyebut kehidupan rumah tangga anaknya berjalan rukun.

Namun sejak 2024, ia tidak pernah bertemu dengan suami dari Uswatun Khasanah. Bahkan saat korban dimakamkan.

"Setahunan ini, saya tidak pernah ketemu suami anak saya."

"Lebaran tahun lalu juga tidak pulang ke rumah," kata Khalim.

Hingga pemakaman, ia mengaku belum melihat kehadiran menantu ketiganya itu.

Belakangan diketahui di Tulungangung Uswatun tinggal sendiri.

Dia menetap di sebuah rumah kos di Jalan Panglima Sudirman kawasan Kelurahan Kenayan, Kabupaten Tulungagung.

Menurut Aan, penjaga kos, korban terakhir ada di kamar kosnya pada Minggu (19/1/2025).

Dia pergi menggunakan mobil Suzuki Ertiga warna putih miliknya.

"Setelah itu belum pulang lagi," ujar Aan.

TKP Pembunuhan di Hotel Adisurya Kediri

 Uswatun Khasanah janda anak dua jadi korban mutilasi setelah tubuh ditemukan dalam koper di Ngawi ternyata dieksekusi di hotel Adisurya Kediri.

Tempat kejadian perkara (TKP) berada di kamar 301 hotel Adisurya kini telah dipasang garis polisi.

Melansir dari Suryamalang.com, Minggu (26/1/2025) sejak pagi, aparat kepolisian telah melakukan sterilisasi area dan memasang garis polisi di kamar 301, tempat korban menginap.

Petugas terlihat mondar-mandir melakukan pemeriksaan, sementara awak media masih kesulitan menggali informasi lebih lanjut karena penyelidikan masih berlangsung.  
  
Kamar yang dihuni korban berada di lantai satu hotel. Tidak seperti hotel-hotel dengan bangunan tinggi, kamar di Hotel Adisurya lebih menyerupai penginapan dengan akses langsung ke area luar, sehingga memudahkan akses keluar-masuk tamu.  

Menurut Irfan salah seorang satpam hotel menyebutkan sejak pagi telah datang mobil Inafis dari kepolisian untuk melakukan olah TKP.

"Ada dua petugas yang datang dan memasang garis polisi," ungkapnya.

Saat dikonfirmasi, pihak manajemen hotel belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut terkait kejadian tragis tersebut. Mereka menyatakan masih menunggu perkembangan dari pihak kepolisian.

Meskipun terjadi insiden besar, operasional hotel tetap berjalan seperti biasa. Tamu hotel masih keluar-masuk, dan aktivitas pelayanan tidak terganggu meskipun ada penyelidikan di salah satu kamar.

Pihak hotel maupun tamu lainnya belum memberikan keterangan mengenai apakah ada suara mencurigakan atau pergerakan aneh di sekitar kamar 301 sebelum kejadian mutilasi terjadi.

Hingga saat ini, kepolisian terus melakukan pendalaman terkait motif pembunuhan sadis ini. Pelaku masih dalam pengejaran, dan berbagai bukti dari lokasi kejadian telah diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Mohon maaf untuk informasi belum bisa saya berikan," imbuh Irfan sambil mengatakan bahwa pelayanan hotel masih berjalan lancar seperti biasa.

Uswatun Sempat Beli Soto

Sehari sebelum ditemukan tewas, korban ternyata sempat dua kali membeli soto di sebuah warung dekat Hotel Adisurya Kediri, yang diduga menjadi lokasi kejadian.  

Kesaksian itu disampaikan Lilin, pemilik warung soto yang berada di samping hotel. Lilin mengaku masih ingat dengan korban yang datang ke warungnya, Rabu (22/1/2025), sehari sebelum kasus mutilasi ini terungkap.  

"Saya melihat dia (UK) membeli soto dua kali, pagi dan siang," kata Lilin, Minggu (26/1/2025). 
  
Lilin menambahkan bahwa saat datang ke warungnya, UK tampak sendirian dan mengenakan pakaian yang cukup mencolok. "Pakaiannya seksi, pokoknya cantik. Ia sendirian saat membeli soto," ungkap Lilin.  

Meski dua kali membeli soto dalam sehari, Lilin mengaku tidak banyak berinteraksi dengan korban.

(*)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved