Aktor Sandy Permana Tewas Ditusuk
Motif Nanang Gimbal Pembunuh Sandy Permana, Sakit Hati Korban Meludah ke Arahnya, 5 Tahun Dendam
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra ungkap, motif pembunuhan bermula dari sakit hati Nanang kepada Sandy
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Polisi mengungkap motif Nanang Gimbal (45), pelaku penusukan aktor Sandy Permana (46) hingga tewas.
Diketahui, Nanang Gimbal ditangkap di RT 04/RW 09, Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu (15/1/2025) setelah menjadi buronan selama 3 hari.
Sandy, seorang aktor sinetron Mak Lampir, tewas mengenaskan dengan tubuh penuh luka tusukan akibat serangan brutal Nanang pada Minggu (12/1/2025) pagi.
Baca juga: VIDEO Drama Nanang Gimbal Pelaku Pembunuhan Sandy Permana Tidur di Kuburan, Keluar Karena Kelaparan
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menjelaskan, motif pembunuhan bermula dari perasaan sakit hati Nanang yang merasa direndahkan oleh Sandy.
"Pelaku atau tersangka sakit hati karena merasa direndahkan oleh korban dengan cara melihat ke arah tersangka secara sinis dan korban meludah ke arah tersangka," ungkap Wira dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, dilansir dari KompastTV, Kamis (16/1/2025).
Nanang tak terima dengan perlakuan Sandy hingga muncul niat jahat membunuh sang aktor.
Tersangka lantas mengambil sebilah pisau dari kandang ayam yang terletak di samping rumahnya dan berlari untuk melukai Sandy.
Nanang menyerang Sandy yang masih berada di atas motornya.
Tanpa ragu, Nanang menusuk bagian perut Sandy dengan pisau tersebut.
“Modus operandi daripada pelaku dengan cara menusuk ke bagian perut kiri korban sebanyak dua kali dalam posisi korban masih berada di atas motor,” ujar Wira.
Sandy sempat memberikan perlawanan. Namun, Nanang kembali menusuk Sandy beberapa kali.
“Tersangka tetap berusaha melukai korban dengan cara menusuk kembali ke arah pelipis kiri, kepala korban satu kali, dada korban satu kali, kemudian leher korban satu kali,” kata Wira.
Baca juga: Kejamnya Nanang Gimbal Tusuk Sandy Permana Aktor Mak Lampir Pakai Pisau Dapur Dimodifikasi
Sandy yang sudah kehilangan banyak darah akhirnya berlari untuk menyelamatkan diri dari serangan.
Namun, Nanang tetap mengejar dan kembali menusuk punggung korban sebanyak satu kali.
"Pada saat korban ingin menyelamatkan diri, tersangka mengejar dan menusuk kembali ke arah punggung kiri korban," jelas Wira.
Aksi tersebut terjadi begitu cepat, dan Sandy akhirnya terkapar tak berdaya di kawasan perumahan Desa Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi.
Setelah melakukan aksinya, Nanang melarikan diri meninggalkan korban.
Sandy ditemukan bersimbah darah di Jalan Cibarusah pada Minggu (12/1/2025) pagi, dengan luka tusuk akibat senjata tajam pada bagian leher, dada, dan perut.
Saat ditemukan oleh tetangga, Sandy masih bernapas dan sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong dalam perjalanan.
Sebelum insiden tersebut, Sandy diketahui pergi ke sebuah danau untuk bertemu seseorang.
Nanang akhirnya ditangkap di Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu (15/1/2025), sekitar pukul 10.45 WIB.
Simpan Dendam Sejak 5 Tahun Lalu
Lebih lanjut, Wira Satya mengungkapkan bahwa korban dan pelaku merupakan tetanggaan.
Tersangka Nanang telah tinggal di perumahan Cibarusah Jaya Blok H4 RT. 05 RW. 08 sejak tahun 2017.
Pada tahun 2019, Sandy dan istri menggelar acara pernikahan, saat itu korban hendak mendirikan tenda dengan memasuki perkarangan rumah tersangka.
Tersangka tak terima lantaran Sandy melakukan penebangan pohon tanpa seizinnya.
"Sehingga, tersangka tidak menegur korban karena tersangka tahu korban sangat pemarah, atas perbuatan tersebut korban, tersangka merasa sakit hati dan menyimpan dendam," ujarnya.
Selama bertetanggaan, korban dan pelaku tidak menjalin hubungan yang harmonis.
"Tersangka tidak pernah menyapa korban, demikian pula korban tidak pernah menyapa tersangka," tandasnya.
Keluarga Minta Istri Tersangka Diperiksa
Pihak keluarga Sandy Permana mendesak polisi menyelidiki peran istri Nanang Gimbal (47), dalam kasus pembunuhan yang menewaskan Sandy.
Diketahui, Nanang Irawan alias Nanang Gimbal (47) ditangkap oleh aparat kepolisian setelah menghabisi nyawa artis Sandy Permana (46) di Cibarusah, Kabupaten Bekasi.
Adapun motif Nanang tega menghabisi nyawa Sandy lantaran merasa sakit hati hingga direndahkan korban.
Rizal Lesamana, kuasa hukum keluarga Sandy, kini meminta polisi untuk memeriksa istri Nanang.
Ia menjelaskan, istri saat itu berada di lokasi kejadian, namun tidak melerai aksi tersebut.
"Kami menduga bahwa tindakan ini tidak hanya dilakukan oleh Nanang sendiri, tetapi kemungkinan besar istrinya juga terlibat,” ujar Rizal dalam konferensi pers, Rabu (15/1/2025) malam, dilansir dari KompasTV.
Ia menambahkan bahwa keluarga korban berharap polisi segera memeriksa dan mendalami peran istri pelaku dalam kasus ini.
Istri Pelaku Sebagai Saksi
Sementara, Kompol Bambang Askar Sodiq, Kasubdit Penmas Polda Metro Jaya, pihak kepolisian telah memeriksa istri tersangka sebagai saksi.
“Saat ini statusnya masih saksi,” kata Bambang.
Polisi juga mengungkap bahwa tersangka Nanang menggunakan pisau modifikasi untuk melakukan aksinya.
“Pisau ini adalah barang bukti utama yang digunakan pelaku saat menyerang korban,” jelas Bambang.
(*)
Baca berita lainnya di google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Pengakuan Istri Nanang Gimbal Dituduh Pemabuk oleh Istri Almarhum Sandy Permana, Koleksi Botol Miras |
![]() |
---|
Nanang Gimbal Tersangka Pembunuh Sandy Permana Dituding Pemabuk, Keluarga Membantah Tegas |
![]() |
---|
Kuasa Hukum Nanang Gimbal Sebut Sandy Permana yang Acap Kali Cari Masalah, Puncak Ditikam |
![]() |
---|
'Nyawa Dibayar Nyawa' Istri Sandy Permana Tolak Permintaan Maaf Keluarga Nanang Gimbal |
![]() |
---|
Sakit Hatinya Ade Istri Sandy Permana Tolak Permintaan Maaf Istri Nanang Gimbal: Ga Semudah Itu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.