Berita Viral

'Bohong!' Agus Buntung Protes Fasilitas Lapas saat Sidang Perdana, Ngaku Tak Nyaman di Penjara

Menjalani sidang perdana pada Kamis (16/1/2025), I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung, pria tanpa dua tangan terdakwa kasus pelecehan seksual di

TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Terdakwa kasus dugaan pelecehan seksual I Wayan Agus Suartama saat duduk di kursi persidangan Pengadilan Negeri Mataram, Kamis (16/1/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Menjalani sidang perdana pada Kamis (16/1/2025), I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung, pria tanpa dua tangan terdakwa kasus pelecehan seksual di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Pembacaan dakwaan menjadi agenda sidang perdana ini.

Agus tiba di Pengadilan Negeri (PN) Mataram sekira pukul 08.59 Wita mengenakan rompi berwarna merah maroon.

Setibanya di PN Mataram, Agus langsung melayangkan protes soal fasilitas bagi penyadang disabilitas di tahanan.

Agus mengaku, fasilitas yang dijanjikan sebelumnya ternyata belum terpenuhi.

"Sebelumnya ada pemberitaan ada sebuah pendampingan di Lapas atau disebut dengan fasilitas disabilitas."

"Saya menyebutkan atas nama KDD (Komisi Disabilitas Daerah) untuk memenuhi hak-hak yang harus dipenuhi, karena apa yang disebut bohong," kata Agus, Kamis, dilansir TribunLombok.com.

Kondisi tersangka kasus pelecehan, I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung diungkap pengacaranya.
Kondisi tersangka kasus pelecehan, I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung diungkap pengacaranya. (Tribunlombok.com)

Satu di antara 19 kuasa hukum Agus, Ainuddin mengatakan, kliennya merasa tidak nyaman di dalam Lapas.

Oleh karena itu, pihaknya akan mengajukan penangguhan penahanan.

"Bisa tahanan rumah atau tahanan kota, supaya hak-haknya bisa terpenuhi seperti biasa," jelasnya.

Sementara itu, Ketua KKD NTB, Joko Jumadi menjelaskan, fasilitas yang diberikan di Lapas bukan perkara kenyamanan, melainkan aksesbilitas untuk penyandang disabilitas.

"Kalau masalah nyaman, tidak nyaman, tidak ada satupun Lapas yang nyaman. Kalau tenaga pendamping itu dari narapidana di Lapas," terangnya.

Joko mengatakan, Agus mendapatkan tenaga pendamping selama di Lapas yang berasal dari narapidana setempat.

Sosok yang mendampingi Agus, kata Joko, merupakan sepupunya yang juga narapidana.

"Sementara didampingi sepupunya kemarin, setalah masuk itu infonya masih sering nangis."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved