3 Hari Buron, Nanang Gimbal Pelaku Pembunuhan Sandy Permana Numpang Kendaraan Dalam Pelarian

TRIBUNSUMSEL.COM -- Pelarian Nanang Irawan alias Nanang Gimbal pelaku pembunuhan terhadap Sandy Permana aktor pemain Sinetron Mak Lampir terhenti sudah.

Setelah Nanang Gimbal 3 hari buron akhirnya berhasil ditangkap tim gabungan pihak kepolisian di Kota Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/1/2024).

Melansir dari siaran youtube Kompas TV, Nanang Gimbal diduga menumpang-numpang kendaraan dalam pelariannya.

Tak hanya itu, Nanang Gimbal turut memotong rambutnya demi mengelabui pihak kepolisian.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya yang dikutip dari Kompas.com mengungkapkan, Nanang Gimbal, ditangkap saat bersembunyi di wilayah Karawang.

Penangkapan tersebut berlangsung di RT 04/RW 09, Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

“(Ditangkap) pada saat yang bersangkutan bersembunyi di daerah Karawang. (Ditangkap tadi) sekitar pukul 10.45 WIB,” ujar Ade Ary saat dikonfirmasi.

Pisau Dibuang ke Parit

Tim Resmob Polda Metro Jaya membawa pembunuh aktor Sandy Permana, Nanang "Gimbal" atau Nanang Irawan, mencari barang bukti di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) di RT 5 RW 8, Desa Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi, Rabu (15/1/2025) pukul 12.45 WIB.

Total terdapat tujuh mobil yang membawa pelaku menuju TKP.

Setibanya di lokasi, pelaku langsung dibawa menuju kediamannya. Sementara beberapa personel polisi mendekati selokan yang tak jauh dari rumah pelaku.  

Di lokasi ini, dua anggota polisi langsung mengorek dan meraba air selokan secara perlahan. Personel lain juga terlihat mencari barang bukti dengan pacul.

Setelah 10 menit mencari di selokan, polisi akhirnya menemukan pisau dapur yang digunakan Nanang

 "Gimbal" membunuh Sandy Permana. Setelah penemuan ini, rombongan polisi dan pelaku langsung meninggalkan lokasi.

Awal Mula Pemicu

awal mula polemik Sandy Permana dan Gimbal terduga pelaku Nanang alias Gimbal yang menghabisi nyawa aktor 'Mak Lampir'.

Hal ini diungkap Ade Andriani saat menjadi bintang tamu dalam program Rumpi Trans TV.

Di hadapan Feni Rose sebagai host, Ade sekaligus mengungkapkan soal awal mula berselisih dengan terduga pelaku pembunuh suaminya, ternyata sejak forum rapat warga.

Dalam forum itu, ada pembahasan terkait aturan melarang minum-minuman keras.

Lantaran di sekitar perumahan masih banyak anak-anak remaja, yang dikhawatirkan meniru hal tersebut.

"Cekcok sih enggak ya," katanya, dikutip dari kanal YouTube Trans TV Official, Rabu (15/1/2025).

"Waktu itu ada forum rapat warga, jadi mungkin ada salah satu yang memberikan pendapat soal minum-minuman. Kita kasih arahan nggak boleh minum-minum karena kan ada anak remaja," paparnya.

Hingga akhirnya, pelaku disebut tak terima dengan pembahasan tersebut.

"Terus si pelaku ini nggak terima. Katanya mungkin pembahasannya berbeda di luar," sambungnya.

"Karena kan aspirasi warga ya, jadi bebas berpendapat,"

Disebutkan Ade kejadian itu sudah berlangsung cukup lama, yakni tiga bulan lalu.

"Itu pun sudah tiga bulan yang lalu," tutup Ade.

Selain itu, Ade Andriani mengaku mengenal dekat dengan istri sang pelaku.

"Kenal banget, dekat sekali," terangnya.

Dalam kesempatan itu, Ade sekaligus membongkar tabiat sang pelaku.

Ade menilai sosok pelaku pembunuhan suaminya sebagai pribadi yang tertutup.

Bahkan enggan untuk beramah-tamah dengan warga sekitar.

"Pelaku ini orangnya tertutup, nggak pernah ngomong."

"Kalau berpapasan tidak bertegur sapa," jelas Ade.

Pun setelah kabar duka Sandy Permana, keluarga pelaku juga tidak ada yang beritikad baik untuk datang takziah.

"Tidak ada yang datang," terang Ade.

Kronologi Pembunuhan

Menurut Ketua RT setempat, Sumardji, peristiwa tewasnya Sandy bermula ketika korban dalam perjalanan pulang setelah mengurus ternak yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya.

"Saat di tengah perjalanan, korban sedang mengendarai sepeda listrik dihadag pelaku dan langsung menikam korban dengan membabi buta," jelasnya, dikutip dari Tribun Bekasi.

Setelah terkena luka tusukan, korban sempat menghampiri rumah seorang warga yang berprofesi sebagai perawat.

Lalu, dia pun langsung dilarikan ke RSUD Cileungsi tetapi dinyatakan meninggal dunia.

Selanjutnya jasad korban dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk kepentingan penyelidikan.

Di sisi lain, Onkoseno mengatakan terduga pelaku awalah warga setempat yang juga mengenal Sandy.

Hal ini diketahui lewat pemeriksaan sejumlah saksi dan rekaman CCTV yang berada di lokasi kejadian.

"Ya menurut warga sebelumnya korban sempat terlibat cekcok dengan seseorang, kami sedang kejar Identitas dan buru pelakunya," jelasnya.

(*)