Pasutri di Pasuruan Aniaya Anak

Sosok Syahrul dan Martha,Orang Tua Tega Aniaya Anak Hingga Tewas Gegara Diminta Uang Jajan Rp3 Ribu

Inilah sosok orang tua di  Pasuruan, Jawa Timur yang tega menganiaya anaknya sendiri berusia 7 tahun hingga tewas.

|
SURYA.CO.ID/Galih Lintartika
Pasangan suami istri di Pasuruan, Jawa Timur, yang diduga kuat menganiaya anaknya yang berusia 7 tahun hingga tewas. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah sosok orang tua di  Pasuruan, Jawa Timur yang tega menganiaya anaknya sendiri berusia 7 tahun hingga tewas.

Pelaku bernama Syahrul Abidin (19) warga Bugulkidul, Kota Pasuruan dan istri sirih atau ibu kandung korban adalah Martha Widya Ningsih (24) warga Bandar Lampung.

Sementara korban adalah MDAF (7), pelajar kelas 1 SD. 

Adapun peristiwa ini terjadi di rumah kos di Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.

Tersangka mengaku tega menyiksa bocah kecilnya itu karena sering meminta uang jajan Rp3 ribu sampai Rp5 ribu.

Pasutri yang diduga kuat nekat menganiaya anaknya yang berusia 7 tahun hingga tewas
Pasutri yang diduga kuat nekat menganiaya anaknya yang berusia 7 tahun hingga tewas (TribunJatimTimur/Galih Lintartika)

Kini kedua tersangka telah ditahan dan dijerat dengan Pasal 76C jo Pasal 80 ayat (3) UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana hingga 15 tahun penjara dan/atau denda maksimal Rp3 miliar. 

Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Achmad Doni Meidianto mengatakan, dari hasil penyelidikan, kedua tersangka tidak menampik sering melakukan kekerasan terhadap anaknya.

Baca juga: Pasutri di Pasuruan Tega Aniaya Anak 7 Tahun Disundut Rokok Hingga Tewas Gegara Sering Minta Uang

Penyebabnya sepele, yakni karena korban sering meminta uang kepada dua tersangka. Dan permintaan itu membuat kedua tersangka geram hingga naik pitam.

"Kedua tersangka melakukan tindak pidana kekerasan ke anaknya ini dengan menggunakan tangan kosong, dan itu berulang,” kata Kasat.

Syahrul Abidin (19) dan Martha Widya Ningsih (24), pasutri kejam yang aniaya anak 7 tahun hingga tewas.
Syahrul Abidin (19) dan Martha Widya Ningsih (24), pasutri kejam yang aniaya anak 7 tahun hingga tewas. (surya.co.id/galih lintartika)

Bahkan, dari pengakuan ibu kandung korban, kekerasan itu sudah dialami korban sejak masuk sekolah TK atau usia 6 tahun sampai sekarang.

Ada beberapa kekerasan yang dialami korban. Mulai dicubit di bagian dada, tangan, kaki dan badan hingga pukulan tangan kosong ke bagian perut, dada, punggung kepala.

Selanjutnya, kata Kasat, ada juga kekerasan dengan menyulutkan rokok ke bagian perut, dada, punggung, tangan, kaki, dan wajah korban.

“Dari pengakuan tersangka, mereka nekat melakukan itu karena marah emosi dengan korban yang sering meminta uang sekitar Rp 3ribu - Rp 5 ribu,” tutupnya.

Awal Mula Kasus Terungkap 

Adapun penganiayaan berujung kematian itu terungkap setelah polisi menemukan sejumlah luka di tubuh korban 

Awalnya, MDAF mengeluhkan sakit di dadanya pada Jumat (27/12/2024).

Kemudian Syahrul mencoba mengobati dengan mengeroki tubuh korban.

Syahrul juga memberi minuman yang bercampur minyak kayu putih.

Namun, kondisi korban kian memburuk dan batuk mengeluarkan darah.

MDAF sempat dirawat di Puskesmas Bangil sebelum dirujuk ke RSUD Bangil pada Sabtu pagi.

Sayangnya, korban meninggal dunia pada Sabtu (28/12/2024) lalu.

Mendapatkan kabar tewasnya bocah tersebut, pihak Satreskrim Polres Pasuruan pun menduga orangtuanya adalah pihak yang paling bertanggung jawab.

Sehingga Syahrul dan Widya selaku orang tua korban pun dimintai keterangan.

Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Achmad Doni Meidianto mengatakan, dari hasil otopsi ditemukan bukti kuat yang mengarah bahwa korban ini sering mengalami kekerasan.

“Untuk itu, kami menetapkan dua orang tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah orang tua korban sendiri,” katanya dalam rilis, Senin (30/12/2024) sore,

Disampaikan Kasat, dari hasil otopsi, ditemukan beberapa bukti. Misalnya, bibir korban berwarna kebiruan, kuku tangan dan kaki berwarna kebiruan.

Ada juga bekas operasi pada kepala kanan, bekas luka pada pipi kiri, rahang kiri, dagu kiri, dahi, dan ditemukan luka memar pada dahi kanan, pelipis kiri, kepala kiri.

Ditemukan juga ada resapan darah pada tulang rusuk kanan, ditemukan patah tulang rusuk kiri nomor, memar pada paru kiri.

Ada juga resapan darah pada otak depan sisi kanan, sisi atas otak kanan, sisi dalam otak kiri, sisi belakang otak panen, serta resapan darah otak kecil sisi atas.

“Dari hasil otopsi, penyebab kematian adalah kekerasan benda tumpul pada punggung kanan yang mengakibatkan pendarahan pada ginjal kanan,” imbuh Kasat.

Dan hal itu menurut hasil otopsi membuat korban mati lemas.

Menurut dia, masih banyak temuan lain yang mengarah korban ini sering mendapat kekerasan. 

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim-timur.com dengan judul Miris! Sejak Masih TK Anak Dianiaya Orang Tuanya hingga Tewas, Disulut Rokok di Perut dan Wajah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved