Pengamen di Jembatan Ampera

Satpol PP Minta Warga Lapor Saat Ada Pengamen di Jembatan Ampera Maksa Minta Uang: Silahkan ke Pos

Satpol PP Palembang meminta warga maupun wisatawan agar tak sungkan melapor saat ada pengamen yang memaksa minta uang di Jembatan Ampera dan BKB.

Penulis: Angga Azka | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Sripoku/Angga Azka
Satpol PP Kota Palembang mengimbau warga maupun wisatawan jangan ragu melapor jika ada pengamen di seputaran Jembatan Ampera yang memaksa meminta uang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Satpol PP Palembang meminta warga maupun wisatawan agar tak sungkan melapor saat ada pengamen yang memaksa minta uang di seputaran Jembatan Ampera maupun Benteng Kuto Besak (BKB). 

Hal ini disampaikan merespon curhat viral wisatawan di sosial media yang mengeluhkan aksi 'pemalakan' sejumlah pengamen di seputaran kawasan ini. 

Kasat Pol PP Palembang, Edwin Effendi melalui Kabid Penegakan Peraturan Perundang-undang Daerah (PPUD), Budi Ritonga mengatakan, pihaknya terus berupaya menjaga ketertiban di seputaran yang menjadi ikon Kota Palembang tersebut. 

"Kita sudah mengontrol, dan sudah mengupayakan agar pedagang kaki lima termasuk pengamen untuk tidak masuk ke kawasan tersebut," ujarnya, Sabtu (28/12/2024). 

Namun faktanya, pengamen masih saja berkeliaran di Jembatan Ampera dan BKB. 

Ini membuat masyarakat resah bahkan tidak nyaman ketika berada di kawasan BKB dan Ampera. 

Kata Budi, Satpol PP serta pihak kepolisian telah berjaga dan berkeliling hanya saja memang para pengamen yang sudah diusir dan dilarang untuk mengamen di area tersebut, kembali lagi setelah dilarang. 

"Kita sudah usahakan untuk tempat tersebut aman dari pengamen dan kita sudah berjaga dari jam  15.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB," katanya. 

Satpol PP dan juga pihak kepolisian menghimbau kepada masyarakat lokal maupun wisatawan luar daerah Sumatera Selatan, untuk tidak segan melaporkan para pengamen yang sudah meresahkan tersebut. 

Karena kejadian keresahan masyarakat, terhadap pengamen sudah kita antisipasi dengan tidak memperbolehkan pengamen untuk masuk kawasan tersebut. 

Hanya saja pengamen yang terus-terusan datang. 

"Silahkan laporkan ke pos. Ada Satpol PP dan juga pihak kepolisian yang sudah berjaga di pos di dekat musola BKB," katanya. 

Resahkan Wisatawan

Lagi-lagi ulah sejumlah pengamen di seputaran Jembatan Ampera Palembang yang kerap memaksa minta uang dikeluahkan wisatawan dan warga lokal. 

Ulah pengamen tersebut juga ramai disampaikan netizen di sosial media. 

Apalagi menjelang tahun baru dan memasuki masa libur sekolah seperti saat ini, Jembatan Ampera yang jadi ikon Kota Palembang ramai wisatawan lokal maupun luar kota. 

Kesempatan ini dimanfaatkan pengamen untuk mencari rezeki. 

Namun, hal ini tidak disambut baik oleh para pengunjung. 

Sebab pengamen yang datang terkesan meminta dan memaksa para pengunjung untuk memberikan uang kepada mereka atas hasil yang dinyanyikan oleh mereka. 

Selain itu, banyak pengamen di Jembatan Ampera yang tidak ramah ke wisatawan. 

Seperti yang diungkapkan Salman pengunjung dari Medan, ketika ia hendak menanyakan lokasi untuk naik ke Ampera, pengamen tersebut malah cuek terkesan tidak tahu. 

"Ada tu pengamen saat ditanyain lewat mana mau ke atas Ampera, malahan dijawab tidak tahu," kata Salman, saat bercerita dengan wartawan Sripoku.com.

Hal ini menjadi citra yang buruk untuk kota Palembang khususnya masyarakatnya. 

Putri salah satu pengunjung dari Jakarta, yang tidak suka dengan kedatangan pengamen saat ia sedang duduk menikmati pemandangan sungai Musi tiba-tiba pengamen datang menemuinya. 

"Pengamen itu sudah dibilang tidak, masih maksa untuk minta, padahal sudah dibilang tidak," ungkap Putri, saat diajak mengobrol. 

Pengamen yang masih menunggu untuk dikasih uang itu terkadang meminta bayarannya atas lantunan lagu yang sudah dikeluarkannya. 

"Kata pengamen itu, yuk seribu saja yuk jadilah yuk, sambil meneruskan lagunya padahal tidak mau ngasih," ungkapnya. 

Ini membuatnya jengkel dan meninggalkan pengamen yang masih bernyanyi tersebut. 

"Langsung saya tinggalkan, tidak tahan suaranya," katanya. 

Setelah ditinggalkan Putri, pengamen tersebut pantang menyerah untuk mendapatkan uang. 

"Sudah kami tinggalkan itu, dia ngikuti kami. Pengamennya nyanyi lagi, akhirnya kami kasih makanan yang kami bawa, baru dia pergi," katanya. 

Namun, setelah pergi ada lagi pengamen yang mendekatinya untuk meminta uang. 

"Sehabis kami kasih Kak, dateng lagi yang lain kak, risih jadinya," katanya. 

Putri berharap bahwa pengamen di Palembang ini, terutama tempat-tempat wisata Ampera, BKB, jangan terlalu memaksa pengunjung untuk memberikan sesuatu. 

"Harapannya mereka tu ditangkap saja, resah sudah dengan kelakuan mereka, ternyata benar yang di sosmed Palembang banyak pengamen yang memaksa," katanya, dengan nada sedih.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved