Penganiaya Dokter Koas jadi Tersangka

Unsri Bentuk Tim Investigasi, Selidiki Penganiayaan Dokter Koas FK Unsri di Palembang

Rektor Unsri Prof. Taufiq Marwa mengatakan, tindakan kekerasan tersebut tak dapat dibenarkan.

Editor: Slamet Teguh
Capture Video
Capture Video Saat Terjadi Penganiayaan - Unsri Bentuk Tim Investigasi, Selidiki Penganiayaan Dokter Koas FK Unsri di Palembang 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Pimpinan Universitas Sriwijaya (Unsri) menyatakan keprihatinan dan penyesalan yang mendalam atas terjadinya insiden pemukulan yang dialami oleh salah satu mahasiswa koas mereka.

Rektor Unsri Prof. Taufiq Marwa mengatakan, tindakan kekerasan tersebut tak dapat dibenarkan.

"Kami mengecam dengan tegas setiap bentuk kekerasan dalam lingkungan kampus maupun di luar kampus," kata Taufiq melalui keterangan tertulis yang diterima TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Minggu (15/12/2024).

Sebagai bentuk komitmen dalam memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh warga kampus, Unsri membentuk tim investigasi internal untuk melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden ini.

Taufiq menerangkan, tim tersebut bertugas untuk mengidentifikasi permasalahan, mendalami fakta dan mencari jalan penyelesaian yang terbaik.

"Kami telah menerima informasi bahwa kasus ini juga telah dilaporkan dan kini sedang ditangani oleh pihak Polda Sumsel. Kami memberikan apresiasi kepada aparat kepolisian dan sangat berharap menindaklanjuti kasus ini secara profesional dan berkeadilan," ucap Taufiq.

Dilanjutkannya, sebagai lembaga pendidikan, Unsri berharap kasus ini dapat berjalan dengan baik, adil dan transparan.

Demi memberikan kepastian hukum dan rasa keadilan kepada semua pihak yang terlibat.

Rektorat Unsri juga menegaskan komitmen untuk mendukung proses penyelidikan ini dan bekerja sama sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Taufiq meminta semua pihak untuk tetap menjaga ketenteraman dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat memperkeruh situasi.

"Unsri terus berupaya memastikan bahwa seluruh civitas akademika dapat menjalani kegiatan pendidikan dalam lingkungan yang aman, kondusif dan saling menghargai," kata dia.

Dekan Fakultas Kedokteran Unsri, dr Syarif Husin menyayangkan kasus pemukulan itu dan anak menindak tegas perbuatan itu.

Dia telah mengintruksikan membentuk tim investigasi internal untuk menggali lebih jauh bagaimana kronologi dan mencar jalan keluar masalah itu untuk memastikan keamanan semua warga kampus.

Kampus juga akan memberikan sanksi pada semua pihak yang terlibat dalam kekerasan itu sesuai aturan yang berlaku di Fakultas Kedokteran Unsri maupun aturan pada kampus Unsri.

"Saat ini tim investigasi internal tengah bekerja dan mendalami kronologi masalah ini," kata dr Syarif.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved