Berita Viral

Sosok Diduga Bantu Agus Buntung Lakukan Aksi Bejatnya, Kepergok Datang ke TKP Rekontruksi

I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung didampingi ibu menjalani rekonstruksi terkait kasus pelecehan seksual 15 korban, hari ini, Rabu (11/12/2024)

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung didampingi ibu menjalani rekonstruksi terkait kasus pelecehan seksual 15 korban, hari ini, Rabu (11/12/2024) 

TRIBUNSUMSEL.COM - I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung menjalani rekonstruksi terkait kasus pelecehan seksual 15 korban, hari ini, Rabu (11/12/2024).

Di tengah proses rekonstruksi itu, sosok diduga yang membantu Agus melancarkan aksinya menggoda perempuan turut hadir.

Seorang wanita yang tak lain adalah ibu kandung Agus sendiri, yakni I Gusti Ayu Aripadni.

Baca juga: Kondisi Para Korban Pelecehan Agus Buntung di NTB Ada yang Trauma Berat Hingga Mengurung Diri

Agus Buntung menjalani rekonstruksi terkait kasus pelecehan seksual 15 korban, hari ini,
Agus Buntung menjalani rekonstruksi terkait kasus pelecehan seksual 15 korban, hari ini, Rabu (11/12/2024).

Ibunda Agus terlihat mendampingi putranya saat rekonstruksi digelar di Islamic Center dan Nang's Homestay. 

Dugaan ibunda Agus Buntung adalah komplotan Agus diungkap pengacara korban, Andre Safutra.

Dalam wawancara di kanal Youtube Nusantara tv, Andre Safutra mengungkap pengakuan 15 korban pelecehan seksual Agus Buntung.

Ternyata hampir 15 korban mengaku mereka sempat berbicara dengan ibunda Agus saat aksi pelecehan berlangsung.

Modus Agus kepada korbannya adalah ia meminta korban untuk berbicara dengan ibunya lewat telepon.

"Hampir semua korban yang 15 korban itu memang tersangka meminta tolong ke korban untuk menelepon ibunya (pelaku)," ungkap Andre Safutra dikutip TribunnewsBogor.com.

"Kemungkinan ada (ibu Agus membantu kejahatan Agus), tapi itu nanti pihak kepolisian menggali hal tersebut, apakah (ibunya) komplotan bersama pelaku. Untuk keterangan korban, hampir 15 korban mengatakan 'minta tolong untuk diperiksa juga ibu tersangka'. Karena sama semua (modusnya Agus), tersangka meminta tolong telepon ibunya saat melakukan aksinya," sambungnya.

Baca juga: Modus Agus Buntung Dekati Korbannya Terungkap, Buntuti Sampai Kos, Dapat Nomor dari Hubungi Ibunya

Lebih lanjut, Andre pun menceritakan kronologi dugaan ibunda Agus Buntung membantu putranya melakukan tindakan keji.

Berdasarkan cerita salah satu korban, ia mengaku sempat diiming-imingi akan diberikan emas 1 kg oleh Agus jika mau membantunya.

"Modusnya (Agus) terjadi di bulan Februari 2024, korban tiba-tiba didatangi (Agus), pelaku membuntuti korban ke kos korban. Pelaku ngajak kamar ngobrol di dalam kamar tapi korban menolak. Selesai ngobrol di lantai bawah, pelaku ke atas (kamar korban), mengetuk pintu dan mengatakan 'nafsu saya sudah naik, mohon bantu saya mengeluarkan cairan'. Saat itu korban menolak dan pelaku mengiming-imingi untuk memberikan 1 kg emas atau satu batang emas," kata Andre Safutra.

Ogah menuruti permintaan Agus, korban pun menolak.

Namun saat itu Agus langsung menyuruh korban menelepon ibunya lewat ponsel korban.

Korban pun mengobrol dengan ibunda Agus dengan percakapan aneh.

Alih-alih mencegah tindakan keji anaknya, ibunda Agus justru menyetujui ucapan Agus Buntung.

Yakni untuk memberikan emas 1 kg jika korban mau menuruti permintaan pelaku.

"Pelaku meyakinkan korban dengan menelepon ibunya. Dengan HP korban, (pelaku) telepon ibunya, pelaku mengatakan 'mak, saya ingin memberikan 1kg batang emas ke korban'. Kemudian ibunya pelaku mengatakan 'iya'. Korban berpikir kok segampang itu ibu pelaku memberikan 1 kg emas, sedangkan korban melihat dari cara berpakaian pelaku dia tidak menampakan punya emas 1 kg," imbuh Andre.

Tak hanya itu, beberapa korban juga bercerita bahwa mereka dihubungi oleh Agus setelah sebelumnya nomor para korban tersimpan di ponsel ibunya Agus.

Tiap kali bertemu korbannya, Agus disinyalir selalu meminta korban untuk menelepon ibunya.

"Motifnya tuh sama, misalnya (korban) menolak, tiba-tiba ditelepon sama pelaku atau tersangka atau chat, karena sudah dapat nomor telepon korban dari modus telepon ibu tadi," ujar Andre.

Pengakuan ibunda Agus

Sementara itu, ibunda Agus yang dituduh sebagai komplotan sempat mengurai cerita mengejutkan.

I Gusti Ayu Aripadni membantah putranya adalah pelaku pelecehan seksual.

Karenanya saat sang putra jadi tersangka, I Gusti Ayu Aripadni sempat syok.

"Kaget saya. Bahkan saya syok pas (Agus) ditetapkan tersangka. (Saya) sampai dibawa ke rumah sakit Bhayangkara, saya anggap diri saya udah enggak ada waktu itu," akui I Gusti Ayu Aripadni.

Tak percaya putra kesayangannya melakukan hal bejat, I Gusti Ayu Aripadni terus membela Agus Buntung.

Baca juga: Kagetnya Ayu Ibunda Agus, Anaknya Disabilitas Jadi Tersangka Pelecehan Mahasiswi NTB, Jatuh Pingsan

Diakui I Gusti Ayu Aripadni, sejak putranya kecil, dialah yang membantu dalam aktivitas sehari-hari.

"Saya enggak kuat melihat anak saya, udah kondisinya kayak begini, terus dijadiin tersangka, kan itu tidak masuk akal. Bagaimana dia buka baju celana sendiri sementara dari bayi sampai sebesar ini saya merawat," pungkas I Gusti Ayu Aripadni.

Kamar Nomor 6 Jadi Tempat Agus Diduga Lecehkan Korban

Penjaga Nang's Homestay, I Wayan Kartika mengungkap kebiasaan tersangka I Wayan Agus Suartama (22) alias Agus yang kerap menyewakan kamar homestay yang diduga menjadi lokasi pelecehan sejumlah korban.

Wayan mengatakan, dalam sepekan Agus bisa menbawa tiga sampai lima cewek yang berbeda ketempatnya, bahkan Agus selalu menyewa kamar nomor 6 yang letaknya berada di pojokan.

"Selalu nomor enam tidak pernah pindah-pindah, itu letaknya di pojokan," kata Wayan sambil menujuk lokasi kamar tersebut.

Belum diketahui alasan Agus selalu menyewa kamar 6 tersebut, pantauan TribunLombok.com kamar tersebut dilengkapi fasilitas satu buah kasur dan satu unit kipas angin kecil.

Ukurannyapun tidak terlalu luas berkisar 3x3 meter dengan toilet kecil di dalamnya.

Wayan juga mengatakan usai menyewa kamar tersebut, perempuan yang dibawa Agus tidak pernah menunjukkan gelagat aneh seperti menangis atau lari keluar kamar.

"Biasa saja, tidak ada yang aneh," kata Wayan.

Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat mengatakan, saat melakukan rekonstruksi di dalam kamar nomor 6 tersebut terdapat dua keterangan yang berbeda dari pelaku dan korban.

Menurut pelaku saat berada di dalam kamar, korban lebih aktif saat melakukan hubungan. Sementara versi korban, pelaku lebih aktif saat berada di dalam kamar.

"Perkembangan perbuatan yang dilakukan tersangka dilapangan akan kami akomodir," kata Syarif.

Syarif mengaku dalam menangani kasus ini pihaknya sangat berhati-hati pasalnya kasus ini melibatkan dua kelompok rentan, dimana kelompok rentan perempuan sebagai korban dan kelompok rentan disabilitas sebagai tersangka.

Artikel telah tayang di Tribunnewsbogor.com dengan judul Terkuak Sosok Komplotan Bantu Agus Buntung Lakukan Aksi Bejat, Kepergok Datang ke TKP Rekonstruksi

Sebagian lainnya di Tribunlombok dengan judul Misteri Kamar Nomor 'Enam' Tempat Agus Disabilitas Diduga Lecehkan Korban

(*) 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved