Berita Viral

Status Jembatan Rp250 Juta Dibangun Sunardi di Jepara Diduga Belum Kantongi Izin, Masih Tahap Dikaji

Pembangunan jembatan Rp250 Juta secara pribadi oleh keluarga Sunardi di Bantaran Sungai Kanal, Jepara Jawa Tengah dikabarkan belum mengantongi izin

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Jateng/Tito Isna
Pembangunan jembatan Rp250 Juta secara pribadi oleh keluarga Sunardi di Bantaran Sungai Kanal, Jepara Jawa Tengah dikabarkan belum mengantongi izin 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pembangunan jembatan Rp250 Juta secara pribadi oleh keluarga Sunardi di Bantaran Sungai Kanal, Jepara, Jawa Tengah diduga belum mengantongi izin pemerintah.

Diketahui, Sunardi terpaksa membangun jembatan dengan merogoh kocek pribadinya Rp 250 juta dikarenakan akses jalan menuju rumahnya ditutup oleh tetangganya yang merupakan pemilik tanah.

Jembatan berkonstruksi besi sepanjang 22 meter dan lebar 1,5 meter dibangun di belakang rumah mereka untuk melintasi sungai.

Baca juga: Sosok Keluarga Sunardi Bangun Jembatan Rp250 juta Gegara Akses Jalan Ditutup Tetangga, Dikenal Mapan

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Jepara membenarkan informasi adanya pembangunan jembatan yang Jalan Dr Wahidin, Kabupaten Jepara dibangun mandiri.

Kepala DPUPR Jepara, Ary Bachtiar mengungkapkan terkait status pembangunan jembatan tersebut hingga kini masih dalam proses pengkajian.

Pasalnya, Sunardi pernah mengajukan rekomendasi untuk membangun jembatan, dan sudah dilakukan cek ke lapangan.

"Sesuai ketentuan membangun jembatan pribadi di sempadan sungai tidak diperbolehkan tanpa izin," ucapnya.

Hal ini karena sempadan sungai merupakan kawasan yang diatur hukum untuk melindungi fungsi ekosistem sungai.

Dia menjelaskan bahwa untuk proses perijinan harus melalui proses kajian kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang, status tanah dan  kajian lingkungan.

"Saat ini keberadaan jembatan tersebut masih dikaji, termasuk konsultasi dengan BBWS Pemali Juana terkait dengan aset tanahnya," kata Ary.

Dia mengatakan bahwa pembangunan jembatan privat ini berawal dari perselisihan dengan tetangga yang menutup akses jalan keluarga Sunardi ke Jalan Dr Wahidin ditutup oleh Supardi.

"Saat ini sudah tidak ada penutupan (sudah dibuka) oleh pemilik tanah di depannya," tutupnya

Awal Mula Ditutup

Bhabinkamtibmas Kelurahan Demaan, Polsek Jepara, Bripka Suyoko, menjelaskan bahwa selama kurang lebih 27 tahun, keluarga Sunardi (70) diberi keleluasaan untuk menggunakan sisa tanah di samping rumah tetangganya yang berinisial SP sebagai akses jalan.

Namun, sejak Agustus lalu, jalur selebar 1 meter itu ditutup oleh SP dengan alasan kurang nyaman, dan ia berencana menutup tanahnya dengan tembok.

Keluarga Sunardi, yang terdiri dari lima kepala keluarga, tinggal di dua bangunan rumah di bantaran Sungai Kanal, tepat di belakang rumah SP. 

"Berhubung sudah tidak ada kecocokan, akhirnya mulai Agustus 2024, SP memberikan waktu 2 tahun untuk bisa melewati jalan itu.

Baca juga: 5 Fakta Sunardi Bangun Jembatan Rp250 Juta Setelah Akses Jalan Ditutup Tetangga di Jepara Viral

Namun, karena keluarga Sunardi sudah tidak berkenan lewat, mereka memutuskan untuk membangun jembatan," kata Suyoko saat dihubungi melalui telepon, Selasa (19/11/2024) malam. 

Sejak akses jalan ditutup, keluarga Sunardi tidak memiliki pilihan lain untuk keluar masuk rumah selain menyeberangi sungai menggunakan rakit.

 Pihaknya mengaku sudah mengupayakan mediasi, namun kedua belah pihak sama-sama tidak berkenan.

 "Jalan pertolongan bersertifikat tanah milik SP itu mau ditutup dan keluarga Sunardi dikasih waktu 2 tahun. Saya mau mediasikan pertemukan tidak mau. Karena kedua belah pihak sama-sama punya prinsip," sambung Suyoko.

Tak mau berlarut-larut, keluarga Sunardi kemudian merealisasikan pembangunan jembatan di belakang rumahnya senilai Rp 250 juta dengan kocek pribadi.

Jembatan berangka besi itu digarap pada 23 Agustus lalu melalui perusahaan jasa konstruksi setelah sebelumnya mengajukan perizinan ke BBWS Pemali-Juana.

 "Menyadari karena selama ini menggunakan akses jalan tanah milik orang lain, maka dibangunlah jembatan karena tak ada akses lain. Keluarga Sunardi juga tak keberatan jika jalan pertolongan itu ditutup," kata dia.

"Progres jembatan 90 persen tinggal buat lantai dan pagar samping," lanjutnya.

Tetangga Angkat Bicara

Sang tetangga berinisial SP mengatakan bahwa penutupan jalan akses menuju ke rumah Sunardi pada 19 Agustus 2024 lalu.

Penutupan itu dilakukan sekitar 2 hari saja, setelah itu dibuka lagi. 

Ia menuturkan bahwa melakukan penutupan jalan karena tetangganya saat menaiki sepeda motor kencang hingga sampai tengah malam.

Padahal dirinya memiliki cucu yang masih kecil. 

"Berulang kali saya buka pintu tidak ditutup. Terus keluar masuk naik motor kencang. Naik motor itu kencang," ungkapnya.

Bagi dia, permasalahan ini jika dibiarkan akan berlarut-larut hingga akhirnya pihak keluarga, memberikan waktu selama 2 tahun membuka jalan, setelah itu akan ditutup. 

"Kami akan buat perjanjian tertulis 2 tahun jalan ini digunakan silakan. Jadi 2 tahun dibuka.Terserah itu nanti monggo atau pindah. Mereka bangun jembatan kami tidak tahu," tuturnya.

Baca juga: Keluarga Sunardi Bangun Jembatan Rp250 Juta karena Akses Rumah Ditutup, Tetangga: Naik Motor Kencang

Alasan Sunardi Tak Pindah

Melansir dari Kompas.com, Rabu (20/11/2024) Bhabinkamtibmas Kelurahan Demaan, Polsek Jepara, Bripka Suyoko menjelaskan uang sebesar Rp 250 juta untuk membangun jembatan ternyata berasal dari sokongan keluarga besar Sunardi.

Terutama dari anak-anaknya yang sudah berstatus mapan secara finasial.

"Keluarga Sunardi saling membantu, ada yang pedagang bakso, pengusaha rosok, PLTU Jepara dan PNS. Anak-anaknya yang mapan tidak tinggal di situ," kata dia.

Lalu mengapa keluarga Sunardi tak memilih pindah, Suyoko menyebut lantaran rumah tersebut penuh kenangan.

"Kenapa tidak pindah saja? Karena rumah itu menyimpan kenangan sejak kecil dan orangtuanya masih nyaman tinggal di situ," imbuhnya.

Suyoko pun berharap masyarakat bisa menyikapi dengan bijak urusan internal antara dua keluarga ini lantaran mereka juga tak mempermasalahkannya.

"Karena beberapa kali saya tembusi, mereka tidak mau masalah ini berkepanjangan, apalagi masuk medsos. Tapi berhubung sudah viral akhirnya kedua belah pihak merasa terganggu," pungkas Suyoko.

Artikel telah tayang di tribunjateng.com dengan judul Respons Kepala DPUPR Jepara Soal Warga Bangun Jembatan Sendiri Karena Akses Jalan Ditutup Tetangga

(*)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved