Anak Drummer Matta Band Tewas Tenggelam

'Aa Beruntung', Tangis Wox Drummer Matta Band Jemput Anaknya Tewas Tenggelam di Nusa Penida Bali

Air mata Wox alis Yadi Bahcman lias Wox, drummer Matta Band tak terbendung menjemput putranya ditemukan tewas terseret ombak di Nusa Penida

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
ig/matta.band/bachman.jr
(kanan) Wox alis Yadi Bahcman lias Wox, drummer Matta Band tak terbendung menjemput putranya ditemukan tewas terseret ombak di Nusa Penida 

TRIBUNSUMSEL.COM - Air mata Wox alis Yadi Bahcman lias Wox, drummer Matta Band tak terbendung mengetahui putranya tewas tenggelam di Bali.

Diketahui, Kaisar Akira Ayman putra sulung Wox ditemukan tewas terseret ombak di Nusa Penida, Pulau Dewata, pada Kamis (31/10/2024).

Wox dan sang istri, Joyce Hermawan yang berada di Sumedang langsung terbang ke Bali menjemput jasad putranya.

Baca juga: Sosok Kaisar Akira Ayman, Anak Drummer Matta Band Tewas Terseret Ombak di Nusa Penida Bali

Mengenang sosok Kaisar Akira Ayman, anak Yadi Bahcman lias Uwok, drummer Matta Band tewas tenggelam.  siswa SMA IT Insan Sejahtera Sumedang
Mengenang sosok Kaisar Akira Ayman, anak Yadi Bahcman lias Uwok, drummer Matta Band tewas tenggelam. siswa SMA IT Insan Sejahtera Sumedang (ig/bachman.jr)

Tangis Wox pecah memeluk istrinya ketika jasad anaknya ditemukan.

Di mobil ambulans, Wox menyampaikan dengan lirih menyebut kematian putranya ini sangat beruntung.

Ia meninggal dalam keadaan tenggelam.

""Dosa-dosanya Allah ampuni dosa-dosa Aa. Mati dalam keadaan tenggelam, meninggal dalam keadaan tenggelam Aa beruntung. Aa beruntung banget. Iri Aa, Ayah sangat iri. Aa sangat beruntung. Hebat Aa," ucap Yadi Bachman terus memegang kantong jenazah putranya, dilihat dalam Instagram Stories pribadinya, Jumat (1/11/2024).

Sebelum beredar video Uwok dan sang istri menangis histeris setelah jasad sang anak ditemukan.

"Ya Allah sayang, almamdulillah, ya Allah Laillahaillahu," teriak Uwok dan sang istri saling berpelukan di TKP.

"Sabar Wok, ikhlas yang penting ketemu dulu," ujar seseorang menguatkan Uwok.

Jenazahnya dipulangkan ke Sumedang dengan penerbangan ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten. 

Baca juga: Kaisar Akira, Anak Drummer Matta Band Tewas Terseret Ombak di Nusa Penida Bali, Ibu: Ya Allah Sayang

Lewat akun Instagramnya, Matta Band mengunggah foto korban. 

Dalam unggahannya, Matta Band mengutarakan rasa bela sungkawanya.

"Teriring doa kami panjatkan untuk ananda Kaisar, putra dari drummer kami @bachman.jr. Semoga Allah SWT luaskan kuburnya dan diterangi jalannya menuju jannah. Aamiin," tulis Matta Band dalam keterangan unggahannya.

Diketahui, Kaisar Akira merupakan siswa SMA IT Insan Sejahtera Sumedang yang sedang berlibur kegiatan EduTour di pulau Dewata, Bali

Kaisar Akira saat itu sedang berlibur kegiatan EduTour SMA IT Insan Sejahtera Sumedang di Pulau Dewata.

Kaisar tenggelam pada Rabu (30/10/2024).

Hal ini dikonfirmasi oleh Ally, Manager Matta Band.

“Betul (anak dari Yadi Bachman meninggal dunia usai tenggelam). Ditemukan meninggal dunia tanggal 31 Oktober pagi,” tulis Ally dalam pesan singkatnya kepada Kompas.com, Jumat (1/11/2024).

Ally mengatakan, menurut Basarnas Bali, Kaisar ditemukan di 200 meter dari bibir pantai Kelingking Beach.

“200 meter dari bibir pantai menurut Basarnas Bali,” tulis Ally.

Ally mengatakan, Kaisar ke Bali karena ada acara sekolah.

“(Kaisar ke Bali) ada study tour dari sekolah ,” lanjut Ally.

Kaisar hilang di Kelingking Beach pada 30 Oktober 2024.

Sampai saat ini belum penjelasan lengkap kronologi dan penyebab putra Yadi Bachman tenggelam.

Kronologi

Pada EduTour ke Bali, para siswa berangkat dengan kendaraan umum.

Mereka naik kereta api, lalu menyewa bus untuk menyeberang pulau, dan merumuskan jadwal sendiri. Ini semua untuk melatih kemandirian. 

Sayang, di tengah semangat itu, datang kabar duka dari Bali pada Rabu (30/10/2024).

Kaisar Akira Ayman, salah satu anggota EduTour itu hilang terseret ombak Pantai Nusa Penida. Pada Kamis pagi, jasadnya ditemukan tim SAR gabungan. 

"Sebelum ke Bali, sekolah sudah dua kali checking tempat yang akan dikunjungi. Kemudian hasil cek itu, anak-anak memilih mana saja yang akan dikunjungi. Di dua atau empat bulan sebelumnya, disosialisasikan juga ke anak-anak dan orang tua, dirapatkan, dan akhirnya 41 siswa yang berangkat. Mereka dari kelas 11 jurusan Saintek dan Soshum," kata Wakil Kepala SMA IT Insan Sejahtera, Isti Fauziah, Kamis.

Sebanyak 41 siswa ditambah tujuh pembimbing yang satu di antaranya merupakan Kepala Sekolah SMA IT Insan Sejahtera Sumedang, berangkat pada Minggu (27/10/2024) malam.

"Tidak menggunakan travel, karena program ini menginginkan siswa untuk mandiri dengan memesan transportasi umum, membuat skedul dan mengatur keuangan. Sehingga rombongan berangkat menggunakan kereta menuju ke Ketapang," ucap Isti.

Dari Ketapang kemudian sewa bus.

"Menyeberang di hari Senin pagi. Kemudian kegiatan ke Jimbaran, sampai malam, pulang ke hotel. Baru pada Selasa di tanggal 29, anak-anak menyeberang ke Nusa Penida menggunakan speed boat," katanya.  

 Menurut rencana, rombongan ke Jimbaran pada hari Selasa, lalu ke Nusa Penida hari Rabu.

Pada saat kejadian yang menimpa Kaisar Akira Ayman, sebenarnya di Nusa Penida banyak sekali orang.

Di rundown tidak ada rencana turun ke pantai. 

Namun, para siswa berinisiatif main di pantai. 

Pembimbing pun dengan segera mengikuti mereka. 

"Sebenarnya berita berenang, mandi, itu tidak benar. Itu sebenarnya bermain air, tidak sampai ke tengah, karena mereka lihat ombaknya tenang. Pembimbing sudah mewanti-wanti jangan sampai ke tengah, namun takdir, tiba-tiba ombak besar datang. Ada beberapa anak yang terpental dan Kaisar yang tertarik," katanya.  

Kabar itu kemudian sampai ke Sumedang.

Orang tua Kaisar juga langsung terbang ke Bali. Ketika orang tua sampai di Nusa Penida, tidak lama kemudian Kaisar Akira Ayman ditemukan dalam keadaan meninggal dunia

Sementara, rombongan yang tertahan di Bali itu terdiri atas 40 siswa dengan tujuh guru pembimbing.

Mereka berangkat ke Bali dengan moda kereta api, begitu juga dengan kepulangan.

Karena tiket kepulangan sudah dibeli, maka mereka harus menunggu jadwal kereta sesuai tiket. 

"Kepulangan jenazah malam ini sudah berangkat dari Bali bersama dengan keluarganya, kemudian kepala sekolah dan guru. Tiba di Cengkareng mungkin tengah malam. Dan tiba di Sumedang mungkin sekitar pukul 05.00," kata Wakil Kepsek SMA Islam Terpadu (SM IT) Insan Sejahtera, Isti Fauziah, kepada TribunJabar.id, Kamis sore. 

Dia memastikan semua kegiatan EduTour SMA IT Insan Sejahtera Sumedang di Bali dihentikan.

"Tapi pulang pakai kereta api. Sehingga saat ini masih ada di Bali, tinggal di hotel," katanya.

 
(*)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved