Seputar Islam

Hadits tentang Menghormati Tetangga dan Memuliakan Tamu, Tulisan Arab dan Arti, Adab Bermasyarakat

wa man kana yu'minu billahi wal yaumil akhir fal yukrim jaarahu, wa man kana yu'minu billahi wal yaumil akhir fal yukrim dhaifahu

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUNSUMSEL/LISMA
Hadits tentang menghormati tetangga memuliakan tamu, tulisan arab dan arti, adab bermasyarakat. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Selain isi Alquran, perkataan dan nasihat nabi Muhammad SAW dalam setiap hadits beliau menjadi rujukan kita dalam menjalankan kehidupan di dunia ini.

Pun dalam hubungan bermasyarakat, adab pergaulan di antara lingkungan sekitar, telah juga diwariskan oleh junjungan kita Rasulullah SAW.

Ada satu hadits tentang bagaimana kita bertetangga dan bergaul.
Berikut haditsnya dalam bahasa Arab lengkap dengan arti.

Hadits diriwayatkan Abu HUrairah, Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Tulisan Arab:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

Latin Arab:

'an abii hurairata radziallahu 'anhu, anna rasulullahi shallallahu 'alaihi wasallama, qaala : man kana yu'minu billahi wal yaumil akhir fal yaqul khairann au liyashmut, wa man kana yu'minu billahi wal yaumil akhir fal yukrim jaarahu, wa man kana yu'minu billahi wal yaumil akhir fal yukrim dhaifahu

Arti Hadits:

Dari abu hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam. 

Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya (Riwayat Bukhari dan Muslim)


Kalimat Man Kana Yuminu Billahi Wal Yaumil Akhir, fal yaqul khairann au liyashmut merupakan salah satu hadits dalam kitab hadist arba'in.


Ada tiga inti dari hadist ini.
1. Berkata baik atau diam

Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam. 

Banyak peristiwa kriminal atau berakhir tidak baik hanya karena kata-kata. Maka sering kita dengar, berhati-hati dengan lidahmu. Lidah lebih tajam dari pada sembilu... Itu salah satu pepatah.

Rasulullah mengajarkan, bila ingin berkata, berkatalah yang baik, atau kalau tidak bisa, lebih baik diam. Itu lebih baik bila kamu memang benar-benar beriman.

 

2. Menghormati tetangga

Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya.

Rasulullah Saw sendiri adalah orang yang sangat menjunjung tinggi keharmonisan antar tetangga. Tentunya tindakan beliau berbuat baik kepada tetangga merupakan anjuran bagi orang-orang muslim untuk berbuat baik kepada para tetangga dan memuliakan mereka.

Bahkan hormat dan berbuat baik kepada tetangga dijelaskan dalam Alquran, surat Annisa ayat 36.

 

Surat An-Nisa Ayat 36
۞ وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

Arab-Latin:

Wa'budullāha wa lā tusyrikụ bihī syai`aw wa bil-wālidaini iḥsānaw wa biżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wal-jāri żil-qurbā wal-jāril-junubi waṣ-ṣāḥibi bil-jambi wabnis-sabīli wa mā malakat aimānukum, innallāha lā yuḥibbu mang kāna mukhtālan fakhụrā

Artinya:

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,

Mengenai perbuatan baik kepada tetangga, seseorang dikategorikan orang yang terbaik apabila dia berbuat baik kepada tetangganya.

Nabi Saw bersabda: عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنه، أن النبي ﷺ يقول: خيرُ الأصحابِ عند اللهِ خيرُهم لصاحبِه، وخيرُ الجيرانِ عند اللهِ خيرُهم لجارِه". أخرجه الترمذي

Artinya, “Dari Abdullah bin Amr ra, bahwa Nabi Saw bersabda, “Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada tetangganya.” (HR at-Tirmidzi).

 

3. Memuliakan tamu

Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia memuliakan tamu.

Dari Abu Suraih Al Ka’bi bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya dan menjamunya siang dan malam.” (HR Bukhari dan Muslim dari ‘Aisyah).

Nabi Muhammad sendiri suka memberikan hidangan kepada tamu-tamu beliau.

Dari Al-Mughirah bin Syu’bah dia berkata: “Pada suatu malam saya pernah bertamu kepada Nabi SAW. Lalu beliau memerintahkan untuk diambilkan sepotong daging kambing besar. Setelah dipanggang, beliau mengambil sebilah pisau, lalu beliau memotong-motongnya untukku dengan pisau tersebut” (HR. Abu Daud no 160).


Itulah Hadits tentang Menghormati Tetangga dan Memuliakan Tamu, Tulisan Arab dan Arti, Adab Bermasyarakat. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Arti Alhamdulillahilladzi Hadana Lihadza Wama Kunna Linahtadiyalaula AnHadanallah Doa Pembuka Pidato

Baca juga: Tulisan Arab Astaghfirullahal Adzim Innahu Kana Ghoffaro Lengkap dengan Arti, Manfaat Mengamalkannya

Baca juga: Tulisan Arab dan Arti Allahumma Faqqihhu Fiddin Wa Allimhuttakwil, Warisan Doa Nabi Muhammad SAW

Baca juga: Arti Man Kana Yuminu Billahi Wal Yaumil Akhir, Hadist Tentang Berkata Baik, Muliakan Tetangga & Tamu

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved