Kunci Jawaban
Contoh Studi Kasus PPG Daljab 2024 Untuk SMA 500 Kata, Link Download PDF, Deskripsi Hingga Evaluasi
Contoh studi kasus PPG Daljab 2024 untuk SMA 500 kata, link download PDF, Deskripsi hingga Evaluasi.
Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM - Contoh studi kasus PPG Daljab 2024 untuk SMA 500 kata, link download PDF, Deskripsi hingga Evaluasi silakan disimak pada artikel berikut ini.
Laporan studi kasus merupakan tugas yang harus dikerjakan guru peserta Uji Kompetensi Pendidikan Profesi Guru (UKPPG) termasuk guru peserta PPG Dalam jabatan atau PPG Daljab 2024 untuk mendapatkan sertifikat mengajarnya.
Laporan studi kasus ditulis 500 kata. Dalam laporan ini, peserta harus menggambarkan pemahamannya terhadap kasus yang dihadapi dan solusi yang diusulkan.
Berikut ini Contoh Studi Kasus PPG Daljab 2024 Untuk SMA 500 Kata, Link Download PDF dikutip dari script dan diunggah anggota PPG Mulat Prihartanti.
Link download PDF akan dibagikan di bagian akhir artikel.
__________
LAPORAN STUDI KASUS UKPPG DALAM JABATAN
ANGKATAN II
Penulis:
MULAT PRIHARTANTI, S.E.
NO. UKG : 201500097123
NIM : 23308037
RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERKOLABORASI PESERTA DIDIK KELAS X SMAN 1 RAMBUTAN
A. Deskripsi Studi Kasus
Pada praktik pengalaman lapangan yang telah dilakukan selama proses perkuliahan di PPG Dalam jabatan ini, ada beberapa kasus yang saya temukan di antaranya ialah kurangnya motivasi belajar peserta didik dan rendahnya kemampuan berkolaborasi di dalam kelas.
Pertama, saya melihat peserta didik masih kurang bersemangat dalam belajar. Mereka hanya duduk mendengarkan apa yang saya sampaikan, beberapa ada yang mengantuk ketika mendengarkan saya. Mereka terlihat kurang termotivasi untuk pembelajaran Ekonomi.
Hal ini merupakan permasalahan yang harus diatasi karena materi ini sangat penting karena mereka harus memahami jaring-jaring makanan, agar nantinya dapat mengambil langkah-langkah yang lebih bijak dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, mempertahankan keanekaragaman hayati, dan mengelola sumber daya alam dengan lebih efektif demi masa depan bumi.
Dalam hal ini, yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi akar permasalahan yaitu dengan memerhatikan metode dan model pembelajaran, media pembelajaran serta karakteristik peserta didik. Sehingga kemampuan pedagogik guru dalam merancang pembelajaran, memilih model dan metode pembelajaran serta kemampuan menggunakan teknologi pembelajaran sangat relevan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Kedua, rendahnya kemampuan berkolaborasi di dalam kelas terlihat pada saat hanya ada satu atau dua peserta didik yang mengerjakan tugas kelompok yang telah dibagi.
Topik ini sangatlah penting untuk dijadikan bahan kajian karena akan berhubungan dengan kemampuan pedagogik guru untuk menerapkan pembelajaran abad 21 yang memiliki tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berfikir tingkat tinggi dengan membudidayakan membaca serta memiliki kemampuan 4C, di antaranya ber-colaboratif.
B. Analisis Situasi
Analisis situasi yang terkait dengan kasus tersebut diketahui bahwa rendahnya motivasi belajar peserta didik dikarenakan pembelajaran yang kurang inovatif. masih menggunakan metode konvensional, pembelajaran masih terpusat pada guru.
Motivasi belajar merupakan dorongan yang timbul baik dari dalam maupun dari luar diri peserta didik, yang mampu menimbulkan semangat dan kegairahan belajar serta memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.
Peran saya dapat terlihat pada saat melakukan rancangan pembelajaran dari evaluasi yang telah saya lakukan. Saya membuat rancangan bahan ajar yang menarik bagi peserta didik serta melibatkan peserta didik untuk saling bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompoknya.
Pihak yang terlibat dalam proses ini ialah guru pamong, wali kelas, peserta didik serta mahasiswa. Guru pamong dan wali kelas berperan sebagai sumber informasi mengenai kondisi peserta didik selama dalam proses pembelajaran.
Peserta didik berperan sebagai penentu apakah rancangan pembelajaran sudah baik atau belum yang dapat dilihat dari hasil belajarnya.
Sementara mahasiswa berperan sebagai aktor memecahkan masalah belajar peserta
didik.
Berdasarkan itu maka dalam penyusunan perangkat pembelajaran saya berdiskusi dengan rekan sejawat dan guru penggerak di sekolah saya. Saya berdiskusi tentang metode pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu saya juga melakukan observasi untuk mengetahui dan memahami karakteristik peserta didik.
Selain dari rekan guru, saya juga membaca dari berbagai sumber terkait kasus dan hal-hal yang bisa saya lakukan untuk menyelesaikan kasus yang ada. Oleh karena itu, untuk meningkatkan motivasi pembelajaran saya memilih pembelajaran berbasis masalah yang didukung dengan media pembelajaran inovatif untuk mengajarkan tentang jaring-jaring makanan.
Dengan pembelajaran berbasis masalah saya berharap peserta didik dapat mengetahui permasalahan yang terkait dengan materi jaringjaring makanan. Selain itu, penggunaan media inovatif yang diperlukan sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Tantangan dan hambatan yang saya alami dalam merancang dan melakukan evaluasi pembelajaran adalah membutuhkan banyak waktu. Selain itu dalam menemukan permasalahan sehari-hari yang bisa dihubungkan dengan materi pembelajaran dan untuk menemukan metode yang tepat sesuai dengan gaya belajar peserta didik merupakan tantangan tersendiri. Tetapi dengan kolaborasi dengan rekan sejawat saya mampu mengatasi tantangan ini.
C. Alternatif Solusi
Berdasarkan permasalahan yang saya temui selama praktik pengalaman lapangan, membuat saya menemukan alternatif solusi dalam memecahkan dan menyelesaikan permasalahan tersebut. Adapun alternatif solusi tersebut dapat saya uraikan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Pertama, Model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning/PBL) dengan menggunakan media inovatif yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran saya akan memastikan lingkunga belajar peserta didik aman dan nyaman.
Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari beberapa kegiatan. Kegiatan pembuka, inti dan penutup. Awal kelas saya awali dengan ice breaking, aktivitas ice breaking dapat merangsang peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
Ketika peserta didik merasa nyaman, mereka lebih cenderung terlibat dalam diskusi, pertanyaan, dan aktivitas pembelajaran lainnya. Kemudian pada kegiatan inti kelas saya awali dengan memberikan permasalahan tentang masalah yang terkait dengan alat pembayaran melalui bentuk video yang cocok untuk anak berkarakteristik visual, selain itu saya juga memberikan contoh masalah berbentuk gambar. Dengan saya memberikan berbagai macam media inovatif yang sesuai dengan karakteristiknya anak-anak semakin semangat untuk belajar.
Setelah orientasi permasalahan peserta didik dibagi beberapa kelompok untuk membuat jaring-jaring makanan dari gambar yang telah disediakan. Setelah itu secara bergantian setiap kelompok akan menyajikan hasilnya di depan kelas.
Di akhir pembelajaran peserta didik melakukan evaluasi dengan memberikan refleksi dan kesimpulan terhadap pengalaman mereka selama proses pembelajaran bersama.
Sumber daya atau materi yang digunakan dalam untuk menjawab tantangan tersebut adalah, kemampuan guru dalam mengelola kelas selama proses pembelajaran. Kemudian, penggunaan media pembelajaran yang vatiatif yang dapat menunjang karakteristik gaya belajar setiap peserta didik. Menyediakan materi yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari atau minat peserta didik. Memanfaatkan teknologi untuk membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik. Memberi tugas kelompok untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik.
D. Evaluasi
Setelah menerapkan pembelajaran berbasis masalah yang dibantu dengan media inovatif saya melihat peserta didik senang dalam belajar. Mereka nampak antusias dengan media yang saya berikan. Peserta didik terlihat aktif dalam mengikuti pembelajaran. Sebagaimana diketahui, anak usia dini memiliki ciri khas dengan rentang konsentrasi yang singkat. Oleh karena itu, seorang guru diharapkan memiliki kemampuan kreatif dalam merancang pembelajaran guna membangkitkan antusiasme peserta didik dalam proses belajar.
Setiap anak mempunyai karakteristik dalam gaya belajarnya masing-masing. Guru juga harus mampu menyediakan berbagai macam media inovatif yang sesuai dengan gaya belajar anak. Dengan peserta didik dapat belajar sesuai dengan karakteristik gaya belajar yang sesuai dapat menjadikan peserta didik lebih termotivasi dan aktif dalam proses pembelajaran.
Adanya perubahan peningkatan kemampuan berkolaborasi terlihat pada proses pembelajaran. Hal ini disebabkan LKPD yang dibuat disesuaikan dengan anggota kelompok sehingga mereka memiliki tugasnya masing-masing. Guru juga menegaskan bahwa adanya penilaian sikap bekerja sama dan bertanggung jawab yang bertujuan agar peserta didik paham bahwa mereka harus saling bertanggung jawab dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompoknya.
Untuk format PDF klik Contoh Studi Kasus PPG Daljab 2024 Untuk SMA PDF
===
*) Disclaimer:
Kunci jawaban di atas hanya hanya digunakan sebagai panduan bagi Guru Peserta PPG. Soal bersifat terbuka sehingga memungkinan ada jawaban lainnya.
Demikian Contoh Studi Kasus PPG Daljab 2024 Untuk SMA 500 Kata, Link Download PDF, Deskripsi Hingga Evaluasi
Baca berita dan artikel lainnya langsung dari google news
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com
Kunci Jawaban Guru
Kunci Jawaban
Contoh Studi Kasus PPG Daljab 2024 Untuk SMA 500 K
Studi Kasus PPG Daljab 2024 Untuk SMA
PPG Daljab 2024
PPG
Tribunsumsel.com
Latihan Soal dan Kisi Kisi OMI 2025 Jenjang MI Lengkap Matematika dan IPAS |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Buku Sejarah Kelas 12 Kurikulum Merdeka Halaman 66 67 68, Soal Esai Asesmen Bab 1 |
![]() |
---|
Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 19 Kurikulum Merdeka: Kalimat Definisi |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 48 49 Kurikulum Merdeka, Rencana Usaha |
![]() |
---|
Jawaban IPAS Kelas 4 Halaman 20 21 22, Uji Kompetensi, Perubahan Bentuk Energi, Enegi Listrik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.