Berita Viral

Mengenal AKBP Tri Suhartanto Beri Bantuan Umroh Alvi Guru Honorer Nyambi Pemulung, Eks Penyidik KPK

Sosok Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto jadi sorotan setelah aksinya membantu Alvi Noviardi, guru honorer viral lantarna bekerja nyambi jadi pemulun

Editor: Moch Krisna
Kolase SURYA.co.id
Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Sosok Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto jadi sorotan setelah aksinya membantu Alvi Noviardi, guru honorer viral lantarna bekerja nyambi jadi pemulung.

AKBP Tri Suhartanto membantu Alvi dengan memberikan hadiah umroh ke Tanah Suci dan modal usaha.

Tak hayal banyak orang penasaran mengenai sosok AKBP Tri Suhartanto

Melansir dari Tribunnews.com, Minggu (13/10/2024) AKBP Tri Suhartanto adalah perwira polisi lulusan Akpol 1997.

Tri Suhartanto sempat bergabung lengan lembaga antikorupsi KPK sebagai penyidik.

Tri Suhartono tercatat menjabat sebagai Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penyidikan KPK mulai akhir 2018 hingga Februari 2023.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.id, Tri Suhartono beberapa kali menangani kasus dugaan korupsi perhatian publik.

Salah satunya adalag kasus korupsi Mardani H Maming, Bupati Tanah Bambu, Kalimantan Selatan periode 2010-2018.

AKBP Tri Suhartanto kembali bertugas di Polri pada Oktober 2022.

Dikutip dari Kompas.com, Tri Suhartanto mengatakan bahwa dia kembali ke Polri karena masa kerja empat tahun sebagai seorang penyidik KPK telah habis.

Bahkan, seharusnya ia kembali pada Oktober 2022.

Namun, karena terdapat perkara yang harus ditangani, dia diminta untuk menyelsaikan terlebih dulu.

"Baru kembali ke kesatuan (Polri) pada Februari 2023," ucap dia.

Sementara itu, Tri mengaku tak ingin memperpanjang masa jabatan di KPK karena sang anak saat ini tinggal sendiri.

Sedangkan, istrinya masih dalam dinas pendidikan.

Berikan hadiah untuk guru honorer nyambi pemulung

AKBP Tri Suhartanto memberikan hadiah kepada Alvi sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras demi menghidupi keluarga.

Alvi Noviardi tercatat sebagai guru honorer di bawah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sukabumi.

Ia mengajar sebagai guru mata pelajaran IPS di MTs wilayah Sukabumi.

Menurut Alvi, penghasilannya menjadi guru honorer tak mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

Oleh sebab itu, ia berinisiatif kerja sampingan menjadi pemulung ketika pulang mengajar.

"Uang dari bantuan enggak cukup untuk kebutuhan sehari-hari, makanya saya berinisiatif pulang sekolah mulung di jalan sampai ke rumah," ucap Alvi di Mapolres Cimahi, Senin (7/10/2024), dilansir TribunJabar.id.

Alvi memulung barang-barang bekas, berupa botol plastik hingga paku bekas selama empat jam dalam sehari.

Ia mengumpulkan barang bekas tersebut, selama satu pekan sebelum dijual.

"Mulai pulang sekolah, jam 1 sampai jam 5 sore. Dijualnya per minggu, karena sehari tidak banyak," ucapnya.

Seminggu 50 Ribu

Lebih lanjut, Alvi mengatakan, hasil penjualan barang bekasnya sekira Rp 50 ribu seminggu.

Meski tak banyak, namun Alvi menilai, hasilnya dapat membantu menutup kebutuhan sehari-hari.

"Seminggu paling Rp 50 ribu, karena sekarang lagi murah juga," lanjut Alvi.

Masih mengutip Tribun Jabar, Alvi menyebut, sudah mulai memulung sejak masih kuliah dan belum menikah.

Namun, ketika menikah, Alvi sempat menghentikan aktivitas memulungnya.

Kini, Alvi diketahui mendapatkan bantuan sertifikasi dari Kemenag, sebesar Rp2,8 juta.

"Sekarang alhamdulillah sudah mencapai Rp2,8 juta per bulan," katanya.

Kerap Bertemu Anak Didiknya

Ketika bekerja sebagai pemulung, Alvi mengaku kerap bertemu para siswanya.

Meski begitu, Alvi tak merasa malu lantaran yang dilakukannya bukan hal yang haram.

"Sering, bahkan seluruh pihak sekolah juga tahu, kalau ketemu salaman."

"Tidak malu. Menurut saya, mengajar dan memulung itu sama-sama mulia, halal," ungkap Alvi.

(*)

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved