Kunci Jawaban

Rangkuman Modul 2.3 Guru Penggerak: Coaching Untuk Supervisi Akademik, Kunci Jawaban PMM

Rangkuman Modul 2.3 Guru Penggerak: Coaching Untuk Supervisi Akademik, Kunci Jawaban Tugas PMM

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL/VANDA
Rangkuman Modul 2.3 Guru Penggerak: Coaching Untuk Supervisi Akademik, Kunci Jawaban Tugas PMM. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Rangkuman Modul 2.3 Guru Penggerak: Coaching Untuk Supervisi Akademik, Kunci Jawaban Tugas PMM, silakan disimak pada artikel berikut.

Rangkuman modul Modul 2.3 Guru Penggerak: Coaching Untuk Supervisi Akademik ini merupakan tugas eksplorasi konsep pada platform merdeka mengajar (PMM) yang harus dikerjakan calon guru penggerak.


Selengkapnya Rangkuman Modul 2.3 Guru Penggerak: Coaching Untuk Supervisi Akademik

_________________

Modul 2.3 
Coaching Untuk Supervisi Akademik

Supervisi Akademik

Supervisi akademik ini dilakukan untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid juga bertujuan untuk pengembangan kompetensi diri dalam setiap pendidik di sekolah meliputikompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.Seorang pemimpin sekolah idealnya yang dapat mengidentifikasi kebutuhan pengembangankompetensi diri dan orang lain dengan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhantersebut. Dalam hal ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang diawali denganparadigma berpikir yang memberdayakan. Salah satu pendekatan yang memberdayakan adalahcoaching 

●Konsep Coaching Secara Umum

Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi,berorientasi pada hasil dan sistematis, dimanacoach memfasilitasi peningkatan atas performakerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi daricoachee (Grant, 1999).

Selaincoaching, ada beberapa metode pengembangan diri yang lain yang bisa jadi sudah kitapraktikan selama ini di sekolah yaitumentoring, konseling, fasilitasi dantraining.

●Coaching dalam Konteks Pendidikan

Ki Hadjar Dewantara menekankan bahwa tujuan pendidikan itu ‘menuntun’ tumbuhnya atauhidupnya kekuatan kodrat anak sehingga dapat memperbaiki lakunya. Oleh sebab itu keterampilancoaching perlu dimiliki para pendidik untuk menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) agarmencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat. 

Proses coaching sebagai komunikasi pembelajaran antara guru dan murid, murid diberikan ruangkebebasan untuk menemukan kekuatan dirinya dan peran pendidik sebagai‘pamong’  dalammemberi tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada agar murid tidak kehilangan arah danmenemukan kekuatan dirinya tanpa membahayakan dirinya.

Sistem Among, Ing Ngarso Sung Tulodo,Ing Madyo Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani, menjadi semangat yang menguatkan keterampilankomunikasi guru dan murid dengan menggunakan pendekatan coaching

●Paradigma Berpikir Coaching

1.Fokus padacoachee/rekan yang akan dikembangkan
2.Bersikap terbuka dan ingin tahu
3.Memiliki kesadaran diri yang kuat
4.Mampu melihat peluang baru dan masa depan

●Prinsip coaching yaitu:

1.kemitraan,
2.proses kreatif,
3.dan memaksimalkan potensi

●Kompetensi Inti Coaching

1.Kehadiran Penuh/Presence
2.Mendengarkan Aktif
3.Mengajukan Pertanyaan Berbobot
○Mendengarkan dengan RASA

●Percakapan Berbasis Coaching dengan Alur TIRTA

T_ Tujuan Umum (Tahap awal dimana kedua pihakcoachdancoacheemenyepakati tujuan pembicaraan yang akan berlangsung. Idealnya tujuan ini datang daricoachee)

I_ Identifikasi (Coachmelakukan penggalian dan pemetaan situasi yang sedang dibicarakan, danmenghubungkan dengan fakta-fakta yang ada pada saat sesi)

R _ Rencana Aksi (Pengembangan ide atau alternatif solusi untuk rencana yang akan dibuat)

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved