10 Tahun Pemerintahan Jokowi

Puput Senang, Dengan Adanya LRT Palembang yang Terintegrasi Feeder, Berangkat Kuliah Jadi Nyaman

Dengan layanan yang aman dan nyaman, para penumpang juga tidak dipungut biaya alias gratis untuk bisa mencapai ke lokasi tujuan. 

|
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Arief Basuki Rohekan
Penumpang LRT Saat Menunggu Feeder - Puput Senang, Dengan Adanya LRT yang Terintegrasi Feeder, Berangkat Kuliah Jadi Nyaman 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sejumlah warga Sumatera Selatan (Sumsel) khususnya kota Palembang mengaku sangat terbantu dengan terintegrasinya LRT (Light Rail Transit) Simsel dengan angkutan Kota Feeder, yang memudahkan mereka beraktivitas serta mendukung pertumbuhan perekonomian. 

Dengan layanan yang aman dan nyaman, para penumpang juga tidak dipungut biaya alias gratis untuk bisa mencapai ke lokasi tujuan. 

Seperti diungkapkan Adi, ia menggunakan angkutan Feeder karena bisa sampai dekat dengan kerjanya di kawasan Bukit Siguntang Palembang, setelah menggunakan LRT. 

"Pastinya kita sangat terbantu dengan terintegrasinya LRT dengan angkutan Feeder, karena tidak menunggu lama, " kata Adi. 

Pria yang bekerja di perusahaan swasta ini pun menilai, angkutan Feeder sangat nyaman dan aman, sesuai keinginan masyarakat. 

"Walaupun angkot Feeder kecil, namun sangat nyaman saat kita menaikkinya, dan jelas sangat membantu sehingga tidak perlu naik angkutan pribadi, " ujar warga Jakabaring ini yang rutin menaikki LRT untuk bekerja. 

Hal senada diungkapkan Puput, yang mengaku sangat terbantu dalam menjalankan aktivitasnya kulaih selama ini. 

"Kita biasa naik LRT dan nyambung Feeder, dan pastinya sangat nyaman, " jelasnya. 

Selain itu, dirinya menilai terkoneksinya angkutan ini sangat membantu dan bisa mengurangi kemacaten yang ada di jalan raya. 

"Mending kita naik LRT dan Feeder, dan setiap kita kuliah kita bisa stop di Stasiun Bumi Sriwijaya dan nyambung Feeder. Kan hanya bayar ongkos naik LRT, sedangkan naik Feeder masih gratis, " tandasnya,  seraya kedepan bisa lebih banyak lagi koridor untuk Feeder. 

Gaya Hidup Warga Kota

LRT Palembang dioperasikan pada Juli 2018. LRT Palembang adalah yang pertama di Indonesia. 

Sejak diresmikan, menggunakan moda transportasi ini sudah menjadi gaya hidup warga Palembang.

LRT kini menjadi primadona masyarakat karena bebas macet sehingga waktu tempuh lebih singkat.

Tidak hanya cepat dan nyaman, harga tiket untuk menaiki LRT juga sangat terjangkau untuk masyarakat. 

Dengan bantuan subsidi dari Kementerian Perhubungan, penumpang dikenakan biaya Rp 10 ribu untuk satu kali perjalanan dari Stasiun Bandara Mahmud Badaruddin II. Sementara untuk rute non bandara, tiket dijual seharga Rp 5.000.

Menggunakan moda transportasi LRT di Palembang memang mudah, nyaman dan cepat. 

Setiap stasiun LRT di Palembang dilengkapi dengan tangga, eskalator, dan juga elevator sehingga anak-anak, orang tua, maupun penyandang disabilitas dapat mengakses stasiun dengan mudah.

Manager Humas KAI Divre III Palembang Aida Suryani mengatakan, sebagai operator LRT Sumsel, terintegrasinya angkutan LRT dengan Feeder sebagai upaya meningkatkan konektivitas dan mobilitas penduduk serta mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumsel, yang memberikan solusi transportasi yang efisien dan terintegrasi bagi masyarakat.

Saat ini ada 7 koridor angkutan Feeder tersebut yang beroperasi di kawasan organisasi padat penduduk. Dengan detail, koridor 1-2 dikelola oleh Pemerintah Kota Palembang, serta koridor 3-7 didanai oleh APBN. 

Setiap koridor sudah dilengkapi dengan stasiun-stasiun yang strategis dan fasilitas penunjang lainnya, seperti parkir kendaraan, untuk memudahkan akses dan pelayanan kepada pengguna. 

Diharapkan Feeder LRT Sumsel akan mengurangi beban lalu lintas di jalan-jalan utama dan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman bagi masyarakat.

Diharapkan hal ini dapat menjadi magnet investasi baru bagi sektor properti dan bisnis di sekitar koridor-koridor tersebut. Dengan terbukanya akses transportasi yang lebih baik, nilai properti di sekitar jalur LRT diperkirakan akan meningkat, sementara peluang bisnis di sektor perdagangan dan jasa juga akan terbuka lebih luas.

Dengan beroperasinya Feeder LRT Sumsel menegaskan komitmen semua pihak, dalam membangun infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

"Harapannya, feeder bisa terus beroperasi, dan menjangkau kantung-kantung penumpang di berbagai tempat, " pungkasnya. 

Baca juga: LRT Sumsel Raih Penghargaan Pelayanan Prima, Jadi Satu-Satunya Perwakilan Kemenhub Masuk Kategori

Baca juga: Warga Palembang Nyaman Beraktivitas Menggunakan LRT Sumsel, Nyaman dan Harga Terjangkau

Adapun 7 koridor tersebut antara lain:

1. Koridor Talang Kelapa – Talang Buruk: menghubungkan kawasan perbatasan Palembang dan Banyuasin. Koridor ini terbilang ramai karena banyak pengguna yang hendak berinvestasi dan berdagang.

2. Jalan Asrama Haji - Sematang Borang: Area ini bisa dibilang merupakan tempat berkumpulnya pengguna jalan, pedagang, dan anak sekolah.

3. St. Asrama Haji – Talang Betutu: mengikat dua daerah yang banyak dilalui oleh pekerja dan ibu-ibu rumah tangga.

4. St. Polresta – Komplek Perum. OPI : Koridor ini melayani penumpang dari area Polresta yang terdapat pasar ke perumahan Ogan Permata Indah (OPI).

5. St. DJKA – Terminal Plaju: Titik tiba dan keberangkatan LRT Sumsel. Pusat dunia di kawasan OPI, rumah sakit, dan aktivitas para pekerja.

6. St. RSUD – Sukawinatan : Koridor ini menghubungkan dua wilayah yang dilalui oleh rumah sakit dan juga aktivitas para pekerja, pelajar, dan pelaku usaha.

7. Stadion Kamboja – Bukit Siguntang: Area ini dekat spot olahraga dan juga tempat/situs bersejarah.

Baca Berita Tribunsumsel.com Lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung Dalam Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved