Berita Viral

Modus Licik Jefri Ga Koro TNI AL Gadungan Tipu Warga Puluhan Juta Masuk TNI, Modal Seragam

Jefri Ga Koro (23) pria asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menyamar  sebagai TNI AL tenryata buronan polisi.

|
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
POS-KUPANG.COM/ROSALIA ANDRELA
Oknum TNI AL gadungan, Jefri Ga Koro (23) diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diproses hukum lebih lanjut. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Jefri Ga Koro (23), pria asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menyamar sebagai TNI AL ternyata buronan.

Seperti diketahui, aksi TNI gadungan ini terungkap lantaran nekat ke lokasi TNI sedang persiapan HUT ke-79 TNI di Monas.

Mengenakan seragam perwira TNI AL berpangkat Letda, Jefri santai melihat-lihat para tentara.

Jefri mengikuti rangkaian latihan upacara yang digelar untuk mempersiapkan hari besar TNI tersebut.

Untungnya, penyamaran Jefri itu tidak berlangsung lama.

Pihak berwenang segera menangkapnya setelah mengetahui bahwa ia bukan anggota TNI yang sebenarnya.

Adapun pemuda berusia 23 tahun itu menyamar sebagai Perwira Rohani Lantamal VII Kupang.

Komandan Polisi Militer Angkatan Laut (Danpomal) Lantamal VII Kupang Letkol Laut (PM) Catur Dono Wibowo mengatakan, JGK ditangkap di Silang Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2024). 

"Pelaku menggunakan pakaian lengkap PDH TNI AL menuju Monas menggunakan bajaj untuk menyaksikan latihan upacara HUT ke-79 TNI di Monas,” ungkap Catur dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Laut, dikutip dari Pos-kupang.com, pada Senin (30/9/2024).

Karena atribut yang dikenakan JGK tak sesuai ketentuan, prajurit Puspom TNI mendatanginya dan memeriksa pelaku.

"Ternyata terbukti bahwa pelaku adalah perwira TNI AL gadungan,” ujar Catur.

Baca juga: VIDEO Jefri Ga Koro, TNI AL Gadungan Nekat Ikuti Gladi Upacara HUT ke-79 TNI, Pernah Gagal Seleksi

Sosok Jefri Ga Koro yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) nekat menyamar menjadi TNI Gadungan hingga ikut apel HUT ke-79 TNI di Monas.
Sosok Jefri Ga Koro yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) nekat menyamar menjadi TNI Gadungan hingga ikut apel HUT ke-79 TNI di Monas. (ig/@jktnewss)

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Jefri yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ini mengaku membeli atribut TNI AL di Pasar Turi Surabaya, Jawa Timur.

Baca juga: VIDEO Jefri Ga Koro, TNI AL Gadungan Nekat Ikuti Gladi Upacara HUT ke-79 TNI, Pernah Gagal Seleksi

Tak hanya itu, dengan atribut tersebut yang bersangkutan melakukan penipuan, terhadap warga di NTT yang berniat mendaftar sebagai anggota TNI AL dengan menjanjikan kelulusan.

"Pakaian tersebut digunakan untuk melakukan penipuan hingga puluhan juta terhadap warga NTT yang berniat mendaftar TNI AL dengan menjanjikan kelulusan,” ujar Catur.

“Sudah ada beberapa korban penipuan yang melapor. Menindaklanjuti laporan tersebut Lantamal VII bergerak cepat mengecek, dan mengejar yang bersangkutan. Data yang bersangkutan sudah disebar di jaringan polisi militer dan intelijen TNI AL,” ujar Catur.

Menurut hasil pengecekan, korban penipuan telah melaporkan kejadian ke Pomal Lantamal VII.

Pihak berwajib pun memburu JGK sejak Agustus 2024.

Menurut Catur, Jefri cukup lihai dalam pelariannya dengan mengganti Handphone (Hp) dan nomor Hp. 

Selain itu, Media sosial (Medsos) Jefri sudah tidak aktif dan dia berpindah-pindah tempat.

"Namun pelaku terus berpindah-pindah tempat dari Bali, Surabaya, Malang, hingga akhirnya tertangkap di Jakarta,” ungkap Catur.

Dalam penangkapan ini, barang bukti yang disita berupa satu tas selempang, KTP, kartu BPJS, kartu ATM Mandiri, kartu ATM BRI, buku tabungan Bank BRI, dan satu botol minyak kayu putih.

Ada juga satu botol braso, satu charger ponsel, satu handsfree, satu foto 4x6 berlatar belakang merah, dan satu botol miras moke

Sementara alasannya mengenakan seragam TNI karena sebelumnya pernah gagal mengikuti seleksi Pa PK TNI pada Oktober 2023.

Saat ditangkap, JGK juga kedapatan membawa minuman keras tradisional Moke, yang berasal dari Nusa Tenggara Timur.

Saat ini, JGK telah diserahkan kepada Posko Kodim 0501 Jakarta Pusat untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Warga Sipil

Sementara itu Asisten Intelijen (Asintel) Komandan Lantamal VII, Letkol Laut (KH) M. Yasin kembali menegaskan bahwa Jefri Ga Koro merupakan warga sipil.

“Oknum ini murni orang sipil. Pertama kami ketahui modus operasinya atau penipuannya, ketika pada tanggal 20 Juli, salah satu calon siswa yang mendaftar TNI AL melapor ke Lantamal VII. Saat itu kami bergerak dengan POM. Kemudian tempat-tempat yang diduga kuat sebagai tempat persembunyian kita deteksi, seluruhnya. Berkat sinergitas kami dengan satuan lain, sehingga keberadaannya kita deteksi mulai dari Kupang ke Bali, ke Surabaya, kembali lagi ke Bali, masuk Kupang lagi, ke Surabaya dan terakhir ke Jakarta. Itu semua sudah kita deteksi hanya tinggal waktu yang menentukan oknum ini tertangkap,” tutur Yasin.

Tanggal 27 September 2024, Jefri muncul di monas lalu ditangkap. Yasin kembali mengingatkan masyarakat agar tidak mempercayai oknum manapun, yang mengaku bisa membantu meloloskan seleksi TNI AL.

“Sebagaimana sudah disampaikan berulang kali oleh pimpinan TNI AL, bahkan Komandan Lantamal bahwa masuk menjadi prajurit TNI AL dari berbagai sumber baik bintara, tamtama, taruna, sarjana itu gratis. Jangan percaya kepada siapapun oknumnya baik itu TNI sendiri, orang sipil, atau oknum yang mengaku sebagai anggota TNI AL yang bisa membantu. Semuanya punya peluang, silahkan masyarakat yang ingin masuk melatih diri dan menyiapkan diri,” jelasnya.

Adapun barang bukti yang diamankan yakni satu stel pakaian dinas harian TNI AL, beberapa kaos TNI AL, dan identitas yang bersangkutan.

Terkait biaya hidup selama pelarian, Yasin mengatakan biaya tersebut hasil dari kejahatan yang dilakukan Jefri.

“Biaya hidup yang bersangkutan dalam pelarian, merupakan hasil dari kejahatan yang digunakan untuk kehidupan yang bersangkutan. Sudah ada satu korban yang melapor dan langsung kita tindak lanjuti. Operasi korban ini berada di luar Lantamal, dan berkeliaran di masyarakat untuk mencari korban yang ingin menjadi TNI AL. Hasil pemeriksaan sementara, korban ditipu sejumlah Rp. 50 juta,” ujarnya.

Usai memberikan keterangan kepada awak media, Jefri Ga Koro beserta barang bukti diserahkan kepada pihak kepolisian untuk proses selanjutnya.

Viral di Medsos

Sebelumnya, Sebelumnya, insiden penyamaran Jefri Ga Koro tersebut viral diunggah oleh akun @jktnewss pada Minggu (29/9/2024).

Menariknya, ia berani membuat video perkenalan di media sosial yang direkam di Monas, tempat persiapan untuk Upacara HUT TNI yang akan datang.

Jefri nekat untuk mengikuti rangkaian latihan.

Ia berpura pura sebagai perwira TNI AL ini terlihat mengenakan Pakaian Dinas Harian (PDH) lengkap dengan brevet dan tanda pangkat di pundaknya.

Dengan percaya dirinya, ia memperkenalkan diri dengan campur bahasa Indonesia dan Inggris.

Dia juga menyampaikan beberapa kata-kata motivasi untuk Indonesia, yang diharapkan dapat memacu semangat dan ketahanan bangsa.

Untungnya, penyamaran Jefri itu tidak berlangsung lama.

Pihak berwenang segera menangkapnya setelah mengetahui bahwa ia bukan anggota TNI yang sebenarnya.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved