Kunci Jawaban
LINK PDF dan Contoh Studi Kasus Piloting PPG Daljab 2024 untuk Jenjang SD, Lengkap
Artikel ini menyajikan link PDF beserta contoh studi kasus Piloting PPG Dalam Jabatan 2024, lengkap.
TRIBUNSUMSEL.COM- Laporan Studi Kasus merupakan tugas yang harus diselesaikan peserta Piloting Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Guru Tertentu.
Tugas laporan ini dibuat berdasarkan pengalaman dan permasalahan yang didapatkan peserta selama menjalankan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Pada jenjang pendidikan dasar (SD), guru akan menemui permasalahan pokok yang umum dialami siswa didik.
Maka itu, para peserta dituntut untuk mendeskripsikan kondisi permasalahan serta cara penyelesaian yang akan dilakukan.
Terdapat bagian penting yang harus dibuat peserta, adapun bagian tersebut terdiri dari:
- Deskripsi Permasalahan yang Dihadapi
- Upaya untuk Menyelesaikan Masalah
- Hasil dari Upaya yang Dilakukan
- Pengalaman Berharga dari Penyelesaian Masalah
Bagi Anda yang membutuhka, berikut ini contoh laporan studi kasus Piloting PPG bagi Guru Tertentu.
[CONTOH STUDI KASUS JENJANG PENDIDIKAN SD]
1. Permasalahan yang Dihadapi
Permasalahan yang Dihadapi Permasalahan pertama adalah kemampuan membaca yang masih kurang lancar. Peserta didik kesulitan mengenali huruf dan kata, sehingga mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk membaca kalimat sederhana. Hal ini tidak hanya mengganggu pemahaman mereka terhadap teks, tetapi juga mengurangi minat mereka dalam membaca.
Permasalahan kedua adalah kurangnya pemahaman dalam menghitung. Beberapa peserta didik sering membuat kesalahan dalam operasi penjumlahan dan pengurangan, bahkan pada soal-soal sederhana. Mereka kesulitan dalam memahami konsep angka dan bagaimana melakukan operasi hitung dasar dengan benar.
2. Upaya untuk Menyelesaikan Masalah
Untuk mengatasi masalah kemampuan membaca, guru melakukan beberapa langkah. Pertama, guru memberikan latihan membaca tambahan dengan menggunakan bahan bacaan yang sederhana dan menarik. Bahan bacaan ini disesuaikan dengan minat dan tingkat kemampuan peserta didik. Kedua, guru mengadakan sesi membaca berpasangan, di mana peserta didik yang lebih lancar membaca membantu teman sekelasnya yang masih kesulitan. Hal ini tidak hanya meningkatkan kemampuan membaca, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dan kerjasama di antara peserta didik.
Dalam menyelesaikan masalah menghitung, guru menggunakan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan. Misalnya, guru menggunakan permainan matematika yang melibatkan operasi hitung sederhana. Guru juga memberikan lebih banyak latihan soal dengan berbagai variasi untuk memastikan bahwa peserta didik benar-benar memahami konsep angka dan cara menghitung yang benar. Selain itu, guru sering memberikan umpan balik secara langsung saat peserta didik melakukan kesalahan, sehingga mereka bisa segera memperbaiki dan memahami kesalahan mereka.
3. Hasil dari Upaya yang Dilakukan
Setelah penerapan langkah-langkah tersebut, terdapat peningkatan yang signifikan dalam kemampuan membaca dan menghitung peserta didik. Peserta didik yang awalnya kesulitan membaca, kini mulai menunjukkan peningkatan dalam kelancaran membaca. Mereka menjadi lebih percaya diri dalam membaca di depan kelas dan lebih sering berpartisipasi dalam kegiatan membaca bersama.
Dalam hal menghitung. peserta didik yang sebelumnya sering melakukan kesalahan, sekarang lebih jarang melakukan kesalahan dalam operasi hitung dasar. Mereka mulai memahami konsep angka dengan lebih baik dan mampu menyelesaikan soal-soal penjumlahan dan pengurangan dengan lebih cepat dan tepat.
4. Pengalaman Berharga dari Penyelesaian Masalah
Pengalaman dalam menangani masalah ini memberikan beberapa pelajaran berharga. Pertama, pentingnya pendekatan yang personal dan disesuaikan dengan kebutuhan setiap peserta didik. Setiap anak memiliki kecepatan belajar yang berbeda, dan guru harus mampu menyesuaikan metode pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Kedua, kolaborasi antara peserta didik ternyata sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan mereka. Melalui pembelajaran berpasangan, peserta didik tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga dari teman sebayanya. Ini menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kerjasama yang positif di antara mereka.
Ketiga, penggunaan media pembelajaran yang menarik dan interaktif dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. Dengan permainan matematika dan bahan bacaan yang menarik, peserta didik lebih antusias dalam belajar dan lebih cepat memahami materi yang diajarkan.
Menangani masalah kemampuan membaca dan menghitung di kelas II/Fase B SDN Nusantara membutuhkan pendekatan yang kreatif dan fleksibel. Dengan memberikan perhatian lebılı pada kebutuhan individual peserta didik, melibatkan mereka
- File PDF/Word Laporan Studi Kasus Piloting PPG Daljab 2024 untuk SD [download disini]
Baca juga: Contoh Soal dan Kunci Jawaban Post Test PPA Umum 1 PPG Daljab 2024, Pembelajaran Mandiri PMM
Baca juga: Cerita Reflektif Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi, PPG 2024 di Platform Merdeka Mengajar
Baca juga: Cerita Reflektif Modul 1 Topik 1 Menerapkan Prinsip Understanding by Design pada Pembelajaran PPG
Itulah sajian link PDF beserta contoh studi kasus Piloting PPG Dalam Jabatan 2024, lengkap.
Baca artikel dan berita Tribun Sumsel lainnya langsung dari google news
Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 9 Kurikulum Merdeka: Jelajah Arti Kata Menggunakan Kamus |
![]() |
---|
Kunci Jawaban IPAS Kelas 4 Halaman 12 13 Kurikulum Merdeka, Edisi Revisi |
![]() |
---|
Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 6 Kurikulum Merdeka: Memahami Isi Teks Deskripsi |
![]() |
---|
Bandingkan Bilangan Berikut dan Temukan Lebih Besar, Kunci Jawaban Matematika Kelas 4 Halaman 20 21 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban ESPS Bahasa Indonesia Kelas 4 Halaman 15 Kurikulum Merdeka, Bab 1, Soal HOTS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.