Seputar Islam
Kumpulan Kisah Tentang Akhlak Mulia Rasulullah SAW yang Patut Diteladani Bagi Kaum Muslim Muslimat
Muhammad utusan Allah adalah hamba-Ku yang terpilih, tidak bersikap keras tidak membalas keburukan dengan keburukan pula, akan tetapi ia memaafkan
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM -- Berikut ini adalah kumpulan kisah tentang akhlak mulia Rasulullah SAW, menjadi suri tauladan bagi kaum muslim dan muslimat, patut diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dikutip dari almanhaj.or.id, Abu Hamid Al-Ghazali Rahimahullah mengatakan dalam Ihya’ Ulumid Din, 2/430-442, “Penjelasan tentang sejumlah kebaikan akhlak Nabi yang dihimpun oleh para ulama dan diambil dari beberapa berita.”
1. Rasulullah berhati lembut
Al-Ghazali mengatakan “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah orang yang paling lembut hatinya, paling adil dan paling menjaga kesucian. Tangan Nabi tidak pernah menyentuh tangan perempuan yang bukan budaknya, yang tidak terikat hubungan pernikahan dengannya, dan yang bukan mahramnya.
2. Rasulullah seorang dermawan
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah manusia yang paling dermawan. Tidak pernah uang satu Dinar atau satu Dirham tertahan hingga satu malam di tangannya. Jika beliau memiliki harta lebih, lalu tidak menjumpai orang yang bisa disedekahi, kemudian malam menjelang, maka beliau tidak akan membawanya masuk dalam rumahnya sebelum membebaskan diri dari harta itu dengan mengatur rencana bagaimana harta itu sampai ke tangan orang yang membutuhkannya.
Dari semua bagian rezeki yang Allah anugerahkan kepadanya, beliau hanya mengambil makanan pokok yang cukup untuk beliau konsumsi selama setahun. Itu pun makanan yang paling mudah didapat, seperti kurma dan gandum. Sisanya beliau habiskan di jalan Allah.
3. Nabi Muhammad selalu memberi
Nabi tidak diminta melainkan pasti memberi. Beliau bertahan dengan makanan pokok tahunannya dan tetap memberikan sebagian dari makanannya tersebut. Hingga terkadang sudah habis sebelum satu tahun. Jika tidak mendapat rezeki apa pun, beliau bersabar.
4. Rasulullah membantu istrinya
Masih dari Abu Hamid Al-Ghazali RahimahullahRasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjahit sandalnya sendiri, menambal bajunya, membantu pekerjaan rumah dan memotong daging bersama istri-istrinya.
5. Rasulullah memiliki rasa malu
Nabi adalah manusia yang paling besar rasa malunya sehingga tidak lama menatap wajah seseorang.
Beliau senantiasa memenuhi semua undangan yang datang baik dari hamba sahaya maupun orang merdeka. Beliau juga menerima hadiah meskipun hanya seteguk susu atau sekadar paha kelinci. Beliau merasa cukup dengannya dan pasti memakannya. Beliau tidak pernah memakan sedekah.
6. Rasulullah tidak sombong
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak pernah sombong dari memenuhi undangan umat dan orang miskin. Beliau marah karena Allah, bukan karena diri beliau sendiri.
Beliau menegakkan kebenaran, meskipun karenanya beliau dibalas dengan bahaya pada dirinya sendiri atau diri para sahabatnya. Beliau menemukan sahabatnya utamanya dan yang terbaik terbunuh di tengah perkampungan orang Yahudi, namun beliau tidak berbuat zalim kepada mereka dan tidak melewati kebenaran yang pahit, bahkan beliau membayar diyat (denda) sebanyak 100 ekor unta kepada keluarga sahabatnya yang terbunuh, sedangkan para sahabatnya membutuhkan satu ekor unta untuk memperkuat mereka.
8. Rasulullah orang yang peduli
Rasulullah SAW memenuhi undangan walimah, menjenguk orang sakit, menyaksikan jenazah. Beliau berjalan sendirian di antara musuh-musuhnya tanpa pengawal.
9. Rasulullah seorang yang tawadhu
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah manusia yang paling tawadhu’, paling tenang di antara mereka tetapi tidak sombong, paling fasih tetapi tidak suka memperpajangan bicara, dan paling berseri-seri.
10. Rasulullah tidak takut/cemas dengan perkara dunia
Nabi Muhammad SAW tidak cemas apa lagi takut dengan perkara-perkara dunia.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengenakan pakaian seadanya (yang beliau dapatkan). Baik budaknya sendiri atau orang lain, sama-sama berjalan di belakang beliau. Bila memungkinkan, beliau sesekali menaiki kuda, unta, bighal dan keledai. Terkadang beliau berjalan dengan telanjang kaki tanpa selendang, serban dan kopiah.
11. Rasulullah seorang yang pemaaf
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah menjenguk orang-orang sakit yang tinggal di ujung Madinah. Beliau menyukai aroma wewangian dan tidak suka bau yang tidak sedap. Beliau duduk bersama orang fakir dan makan bersama orang miskin.
Beliau memuliakan orang-orang terpandang karena akhlak mereka dan bersahabat dengan orang-orang terhormat dengan bersikap baik pada mereka. Beliau menjalin silaturahim dengan kerabat tanpa melihat siapa yang harus diutamakan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak pernah bertindak kasar kepada siapa pun. Beliau memaafkan mereka yang meminta maaf.
Allah Ta’ala menggambarkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di dalam kitab Taurat sebelum beliau diutus menjadi nabi.
Allah berfirman, ‘Muhammad utusan Allah adalah hamba-Ku yang terpilih, tidak bersikap keras, tidak berhati kasar, tidak bersuara keras di pasar-pasar, tidak membalas keburukan dengan keburukan pula, akan tetapi ia memaafkan dan berlapang dada.
12. Rasulullah tidak pernah menghujat orang lain, tidak meremehkan orang miskin
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak meremehkan orang miskin karena kemiskinannya dan penyakit kronisnya. Beliau tidak takut kepada raja karena kekuasaannya. Beliau mengajak semua manusia kepada Allah dengan seruan yang sama.
Di antara yang diriwayatkan oleh Abu Al-Bukhturi, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak pernah menghujat seorang pun kaum Mukmin dengan satu hujatan, kecuali beliau akan menjadikannya sebagai penebus dosa dan sebagai kasih sayang.
Beliau bersabda,
إِنَّمَا بُعِثْتُ رَحْمَةً وَلَمْ أُبْعَثُ لَعَّانًا
‘Aku diutus tak lain sebagai rahmat (kasih sayang) dan tidak diutus sebagai tukang laknat.’
Apabila beliau diminta untuk mendoakan buruk pada seseorang, beliau mengubah doa buruknya menjadi doa baik. Beliau tidak pernah memukul seorang pun. Beliau tidak diberikan pilihan antara dua hal, kecuali beliau memilik yang paling mudah, kecuali jika di dalam pilihan tersebut terdapat dosa dan memutus silaturrahim.
Di antara akhlaknya adalah mengawali salam pada orang yang ditemuinya. Jika ada orang yang menahannya karena suatu keperluan, beliau akan tabah (bersabar) pada orang itu, sampai dia sendiri yang pergi. Beliau tidak menjabat tangan seseorang, kemudian beliau tidak melepaskan tangannya, sampai orang itu melepaskan tangannya. Tempat duduk beliau diketahui di antara tempat duduk sahabat-sahabatnya.
Allah Ta’ala berfirman,
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّهِ لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنتَ فَظّاً غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ
آل عمران/159
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imran : 159).
Allah Ta’ala mengajarinya seluruh akhlak mulia, jalan yang terpuji dan kisah-kisah kaum terdahulu dan generasi yang akan datang, begitu pula keselamatan di akhirat, kebahagiaan dan keselamatan di dunia, selalu melaksanakan yang wajib dan meninggalkan yang tidak berguna. Semoga Allah memberikan taufik kepada kita untuk melaksanakan ketaatan pada perintah-Nya, meneladani Rasulullah dalam amal perbuatannya. Semoga Allah, Tuhan semesta alam mengabulkan.”
Jangan sekali-kali mengira bahwa kata-kata tentang akhlak Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tersebut merupakan karangan belaka, akan tetapi setiap kalimat yang tertulis tadi terdapat berpuluh-puluh hadits shahih yang termaktub dalam kitab Musnad, kitab hadits Shahih, dan kitab Sunan yang menjadi bukti dan saksinya menurut kitab As-Syama’il Al-Muhammadiyyah, karya Imam At-Tirmidzi.
Itulah Kumpulan Kisah Tentang Akhlak Mulia Rasulullah SAW yang Patut Diteladani Bagi Kaum Muslim Muslimat. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Arti Masalul Lazina Yunfiquna Amwalahum, Al Baqarah Ayat 261 Sedekah Bak 1 Benih Tumbuh Jadi 7 Bulir
Baca juga: Maksud Hadits Belilah Semua Kesulitanmu dengan Sedekah, Berikut Urutan Penerima Sedekah dalam Islam
Baca juga: Arti Laqod Kana Lakum Fi Rasụlillahi Uswatun Hasanah, QS Al Ahzab Ayat 21 Suri Teladan Ada pada Nabi
Baca juga: Teks Latin Arab Maulid Adh Dhiyaul Lami Habib Umar bin Hafidh dan Artinya, Berisi Kisah Hidup Nabi
Contoh Akhlak Rasulullah yang Wajib Diteladani
Kumpulan Kisah Tentang Akhlak Mulia Rasulullah SAW
kisah akhlak mulia rasulullah
kisah akhlak rasulullah yang patut diteladani
kisah akhlak mulia nabi muhammad
kisah teladan akhlak mulia rasulullah
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
Doa dan Zikir Jumat Pagi, Lengkap Tulisan Arab, Latin Serta Terjemahannya |
![]() |
---|
Doa Nabi Ibrahim Setelah Membangun Ka'bah, Cocok Untuk Berangkat Haji dan Umroh, Arab Latin dan Arti |
![]() |
---|
Teks Khutbah Jumat Bahasa Sunda 29 Agustus 2025, Tema Maulid Nabi Muhammad |
![]() |
---|
Doa Sebelum dan Sesudah Baca Yasin untuk Orang Meninggal Teks Arab, Latin dan Artinya |
![]() |
---|
Doa Yasin untuk Orang Meninggal, Ini Susunan dan Tata Caranya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.