PON Aceh Sumut 2024

Marahnya Zulkifli Syukur, Pelatih Sulteng ke Wasit Saat Laga Lawan Aceh di PON 2024, Mental Hancur

Pelatih Cabang Olahraga Sepakbola Sulawesi Tengah, Zulkifli Syukur naik pitam kepada wasit PON Aceh Sumut 2024. inilai berat sebelah hingga Aceh lolos

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Slamet Teguh
ig/zulkifli_03_syukur
Pelatih Cabang Olahraga Sepakbola Sulawesi Tengah, Zulkifli Syukur - Marahnya Zulkifli Syukur, Pelatih Sulteng ke Wasit Saat Laga Lawan Aceh di PON 2024, Mental Hancur 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pelatih Cabang Olahraga Sepakbola Sulawesi Tengah, Zulkifli Syukur naik pitam kepada wasit PON Aceh Sumut 2024.

Kepemimpinan wasit Eko Agus Sugiharto dinilai berat sebelah sehingga Aceh lolos ke semifinal.

Kejadian tersebut terjadi saat pertandingan antara  Aceh melawan Sulawesi Tengah di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu (14/9/2024).

Pelatih Sulteng Zulkifli Syukur menyesalkan kejadian tersebut.

Baca juga: VIDEO Tangis Pemain Bola Sulawesi Tengah di Toilet Setelah Laga Kontroversi di PON Aceh Sumut 2024

Zulkifli Syukur yang kini jadi pelatih tim sepak bola PON Sulawesi Tengah di PON 2024 mengamuk soroti dugaan kecurangan wasit di laga Aceh vs Sulawesi Tengah
Zulkifli Syukur yang kini jadi pelatih tim sepak bola PON Sulawesi Tengah di PON 2024 mengamuk soroti dugaan kecurangan wasit di laga Aceh vs Sulawesi Tengah (Instagram @zulkifli_03_syukur)


 
Mantan pemain Timnas Indonesia itu melayangkan protes kemarahannya terhadap  dua wasit pengganti.

"Begitu terjadi satu gol yang panik siapa, bukan Aceh tapi kalian sebagai pengadil di dalamnya panik," ujar Zulkifli Syukur dengan emosi memuncak kepada wasit, dilansir dari Instagramnya, @Zulkifli_03_syukur.

"Saya tidak, saya hanya wasit cadangan..." ucap wasit cadangan saat ucapannya dipotong Zulkifli Syukur.

"Jangan bicara, saya pelatih muda, bapak wasit muda, saya pikir tujuan kita sama-sama ingin membangun sepakbola terutama pemain muda, tetapi kasihan mereka yang mau berkembang ke level senior, kalian hancurkan mentalnya dengan cara tidak pantes," ujar Zulkifli Syukur.

Emosi Syukur tak terbendung, dan mengatakan bahwa cukup dirinya lah yang harus disalahkan.

Dalam keterangan unggahannya, Ia pun menyampaikan, permainan sepakbola bukan hanya tentang kalah dan menang melainkan ada nilai-nilai sportifitas yang harus kita junjung bersama. 

"Qadarullah 
Permainan sepakbola bukan hanya tentang kalah dan menang melainkan ada nilai2 sportifitas yang harus kita junjung bersama
Niat saya hanya satu ingin menjadi bagian dalam pengembangan pesepakbola muda kita yang ada di indonesia
Kasihan kalau mental mereka kita rusak hanya karena sebuah kepentingan," tulisnya.

Baca juga: Kondisi Terkini Eko Agus Sugiharto, Wasit PON 2024 Aceh VS Sulteng Dihajar Pemain, Sempat Masuk IGD

Menurut Mantan Pemain Sriwijaya, dan PSM Makassar itu keputusan-keputusan wasit dengan memberikan kartu merah dan penalti membuat mental pemain terganggu. 

Hal itu membuat emosi memuncak.

“Kasihan kalau mental mereka kita rusak hanya karena sebuah kepentingan

Dan saya juga tidak bisa membenarkan tindakan yang dilakukan oleh pemain saya,tapi patut kita lihat bagaimana hancurnya mental pemain kami sampai emosi mereka sudah tidak bisa terbendung lagi,” ujarnya. 

"Cukuplah saya yang disalahkan atas kejadian tersebut. Semoga ini menjadi pelajaran buat kita semua terutama insan sepakbola yang menginginkan perubahan di sepakbola indonesia,” ujarnya. 

Kronologi 

Sebelumnya, noda hitam mewarnai penyelenggaraan PON XXI yang tengah berlangsung di Aceh-Sumut khususnya dari cabor sepak bola putra.
 
Tepatnya dalam laga perempat final sepak bola PON XXI antara Aceh vs Sulteng, Sabtu (14/9/2024) tadi malam.

Sorotan tajam tertuju pada profesionalitas dan kualitas kepemimpinan wasit dalam perebutan tiket semifinal tersebut.

Diketahui, wasit yang memimpin laga kedua tim bernama Eko Agus Sugiharto yang berasal dari Oku Timur, Sumatera Selatan.

Selama pertandingan, kepemimpinan wasit Eko Agus dianggap berat sebelah, di mana banyak keputusannya menguntungkan Aceh selaku tuan rumah PON XXI, sekaligus merugikan Sulteng.

Drama utama terjadi pada 15 menit terakhir laga, di mana sang wasit memberikan dua kartu merah untuk pemain Sulteng pada menit 75 dan 84.

Puncak ketegangan terjadi saat seorang pemain Aceh terjatuh di kotak penalti, dan wasit langsung menunjuk titik putih.

Jika melihat tayangan ulang, pemain Aceh sebenarnya jatuh di kotak penalti bukan karena pelanggaran bek lawan, melainkan seperti diving.

Hanya saja hal itu tampaknya tidak terlalu dihiraukan oleh sang wasit yang solid memutuskan memberi penalti ke Aceh.

Keputusan kontroversial wasit itu memang terasa krusial khususnya bagi Sulteng mengingat waktu menunjukkan menit 90+6 alias penghujung laga.

Baca juga: Erick Thohir Bereaksi Soal Kontroversi Laga PON 2024, Investigasi Wasit & Sanksi Pemain: Memalukan

Di kala kondisi sudah unggul 0-1 namun bermain dengan sembilan pemain, Sulteng tentu hanya butuh beberapa menit untuk menyegel kemenangan.

Hanya saja pada akhirnya, kemenangan Sulteng yang sudah di depan mata terancam buyar gegara keputusan wasit tersebut.

Insiden tak terduga terjadi saat pemain Sulteng yang kesal dengan keputusan wasit mencoba memberikan pukulan bogem ke wajah sang pengadil lapangan saat menunjuk titik penalti hingga terjatuh.

Bahkan sang wasit yang mendapat pukulan bogem itu tidak bisa melanjutkan pertandingan dan harus diganti wasit cadangan.

Sementara, pemain yang melakukan bogem mentah ke wasit juga harus keluar karena diganjar kartu merah, Sulteng bermain 8 orang saja.

Hadiah penalti pun juga tetap diberikan kepada Aceh, namun ternyata pemain tuan rumah gagal mengeksekusinya.

Puncak dari drama ini terjadi saat wasit pengganti yang memimpin laga memberi hadiah penalti ke Aceh pada detik-detik akhir laga.

Penalti diberikan oleh wasit setelah seorang pemain belakang Sulteng melakukan handsball.

Kesempatan penalti kedua pada menit krusial pun akhirnya tak disia-siakan Aceh untuk menyamakan skor menjadi 1-1.

Skor imbang 1-1 pun memaksa laga perempat final antara Aceh vs Sulteng dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.

Hanya saja, tim Sulteng menolak melanjutkan laga karena merasa dizolimi oleh kepemimpinan wasit dalam laga ini.

Keputusan Sulteng tidak melanjutkan laga membuat Aceh dinyatakan sebagai pemenang karena lawannya Walkout (WO).

Kini, hasil laga Aceh vs Sulteng pun tengah berada dalam sorotan tajam dari berbagai pihak terutama yang berkepentingan.

Bakal Jatuhkan Vonis Berat

Setelah mengetahui drama menegangkan yang mewarnai laga sepak bola PON XXI, Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI langsung bereaksi.

Erick Thohir menganggap tindakan yang terjadi di laga Aceh vs Sulteng dalam ajang PON sangatlah memalukan.

"Memalukan. Sangat memalukan. PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini dan akan menjatuhkan sanksi terberat. Tidak ada toleransi!" tegas Erick dikutip akun @pengamatsepakbola.

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu juga akan melakukan tindakan investigasi mendalam mengusut dugaan kecurangan dalam laga tersebut.

Mulai dari kepemimpinan wasit sebagai pengadil lapangan hingga aksi bogem yang dilakukan pemain Sulteng.

Sanksi berat pun sudah menanti pihak-pihak yang dianggap menodai marwah sepak bola Indonesia di PON XXI tersebut.
 

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved