Seputar Islam

Hadits Tentang Abu Lahab yang Mendapat Keringanan Siksa karena Bergembira atas Kelahiran Muhammad

Gus Baha: Abu Lahab yang kafir karena faroh (senang) dengan maulidurrasul saja dapat Takhfiful adzab (keringanan siksa) , apa lagi (kita yang Mukmin)

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Hadits Tentang Abu Lahab yang Mendapat Keringanan Siksa karena Bergembira atas Kelahiran Muhammad 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Ada sebuah kisah tentang Abu Lahab --orang yang dilaknat Allah karena perbuatannya-- yang diabadikan dalam Alquran dan hadits nabi.

Dikutip dari nu.or.id, Sejarah Islam menceritakan bahwa Abu Lahab adalah paman Nabi Muhammad SAW.
Abu Lahab adalah kakak dari ayah Nabi Muhammad saw, Abdullah bin Abdul Muthalib. 

Abu Lahab merupakan orang yang sangat memusuhi Nabi Muhammad dan Islam, semenjak Nabi Muhammad diangkat menjadi nabi dan rasul. 

Saking besarnya kebencian Abu Lahab memusuhi Nabi SAW dan Islam, hingga namanya diabadikan menjadi salah satu nama Surat di dalam Al-Qur’an, yakni Al-Lahab ayat 1-5 yang berbunyi: 

 

Al-Lahab
Makkiyah · 5
 

تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ ۝١tabbat yadâ abî lahabiw wa tabb

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia.

مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ ۝٢mâ aghnâ ‘an-hu mâluhû wa mâ kasab

Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.

سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ ۝٣sayashlâ nâran dzâta lahab

Kelak dia akan memasuki api yang bergejolak (neraka),

وَّامْرَاَتُهٗۗ حَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ ۝٤wamra'atuh, ḫammâlatal-ḫathab

(begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).

فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍࣖ ۝٥fî jîdihâ ḫablum mim masad

Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.

Abu Lahab mendapat keringanan siksa


Meskipun Abu Lahab sangat membenci Nabi saw, akan tetapi ia pernah sangat bergembira atas lahirnya keponakannya tersebut. Abu Lahab begitu gembira ketika mendengar Siti Aminah telah melahirkan anak laki-laki, yakni Muhammad. 

Diceritakan bahwa suatu hari, tepatnya pada hari Senin, Tsuwaibah datang kepada tuannya Abu Lahab seraya memberikan kabar tentang kelahiran keponakannya, bernama Muhammad. Abu Lahab pun sangat bergembira, seraya meneriakkan kata-kata pujian atas kelahiran keponakannya tersebut sepanjang jalan. Saking gembiranya, ia segera mengundang tetangga, teman-temannya dan para kerabat dekatnya untuk merayakan kelahiran keponakan barunya ini.

 
Di hadapan khalayak ramai yang mendatangi undangan tersebut, Abu Lahab berkata kepada budaknya Tsuwaibah, ”Wahai Tsuwaibah, sebagai tanda syukurku atas kelahiran keponakanku, anak dari saudara laki-lakiku Abdullah, maka dengan ini kamu adalah lelaki merdeka mulai hari ini.”

 
Dengan wasilah memerdekakan seorang budak, sebab bergembira atas kelahiran Rasulullah saw, Abu Lahab diringankan siksanya setiap hari Senin. Diceritakan oleh Suhaili bahwa Imam Ibnu Hajar dalam Fathul Bary berkata

 
أَنَّ الْعَبَّاسَ قَالَ لَمَّا مَاتَ أَبُو لَهَبٍ رَأَيْتُهُ فِي مَنَامِي بَعْدَ حَوْلٍ فِي شَرِّ حَالٍ فَقَالَ مَا لَقِيتُ بَعْدَكُمْ رَاحَةً إِلَّا أَنَّ الْعَذَابَ يُخَفَّفُ عَنِّي كُلَّ يَوْمِ اثْنَيْنِ قَالَ وَذَلِكَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وُلِدَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَكَانَتْ ثُوَيْبَةُ بَشَّرَتْ أَبَا لَهَبٍ بِمَوْلِدِهِ فَأَعْتَقَهَا


 
Artinya: 
bahwa Ibnu Abbas berkata, ketika Abu Lahab mati, setahun kemudian aku melihatnya dalam mimpi dalam kondisi yang buruk. Ia berkata: aku setelah meninggalkan kalian tidak pernah merasakan jeda istirahat dari siksa, melainkan azab diringankan setiap hari Senin. 
Abu Lahab menjelaskan: Itu karena saat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dilahirkan pada hari Senin, waktu ia diberi kabar oleh Tsuwaibah atas kelahirannya, maka Abu Lahab membebaskannya (Tsuwaibah).

 
Juga diceritakan oleh Al-Abbas, paman Nabi, bahwa beliau bermimpi melihat Abu Lahab. Dia berkata, "Bagaimana keadaanmu?"

 
Dia (Abu Lahab) menjawab, Saya seperti yang engkau lihat. Tersiksa. Tapi setiap hari Senin Allah meringankan siksa-Nya kepadaku karena aku bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad.” 


Kemudian, Urwah juga pernah menceritakan tentang diringankannya siksa Abu Lahab karena ia pernah memerdekakan budak ketika Nabi Muhammad saw dilahirkan.

 
كَانَ أَبُو لَهَبٍ أَعْتَقَهَا، فَأَرْضَعَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَلَمَّا مَاتَ أَبُو لَهَبٍ أُرِيَهُ بَعْضُ أَهْلِهِ بِشَرِّ حِيبَةٍ، قَالَ لَهُ: مَاذَا لَقِيتَ؟ قَالَ أَبُو لَهَبٍ: لَمْ أَلْقَ بَعْدَكُمْ غَيْرَ أَنِّي سُقِيتُ فِي هَذِهِ بِعَتَاقَتِي ثُوَيْبَةَ

 
Artinya: Urwah berkata,  (Tsuwaibah adalah bekas budak Abu Lahab). Waktu itu, Abu Lahab membebaskannya, lalu Tsuwaibah pun menyusui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan ketika Abu Lahab meninggal, ia pun diperlihatkan kepada sebagian keluarganya di alam mimpi dengan keadaan yang memprihatinkan. Sang kerabat berkata padanya: “Apa yang telah kamu dapatkan?” Abu Lahab menjawab,”Setelah kalian, aku belum pernah mendapati sesuatu nikmat pun, kecuali aku diberi minum lantaran memerdekakan Tsuwaibah. Wallahu’alam  

 Hikmah dari kisah ini adalah kita semua orang Islam patut bersyukur dan bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad saw, Nabi yang membawa kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Terutama di bulan kelahiran Nabi saw, bulan Rabiul Awal, hendaknya kita perbanyak membaca shalawat kepadanya. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya. 

Gus Baha dalam salah satu quote-nya yang diunggah di platform media sosial mengatakan "Abu Lahab yang kafir karena faroh (senang) dengan maulidurrasul (kelahiran Rasulullah) saja dapat Takhfiful adzab (keringanan siksa) , apa lagi (kita yang Mukmin).

Subhanallah Allahu Akbar. Sebuah renungan bagi kita.

Itulah Hadits Tentang Abu Lahab yang Mendapat Keringanan Siksa karena Bergembira atas Kelahiran Muhammad. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Arti Uswah Hasanah, Uswatun Hasanah, Berikut Contoh Akhlak Terpuji Rasulullah yang Wajib Kita Ikuti

Baca juga: Rangkaian Bacaan Doa Pembuka dan Penutup Acara Maulid Nabi Muhammad SAW Mohon Berkah dan Ridhanya

Baca juga: Contoh Font Tulisan dan Ide Tema untuk Banner Kegiatan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Baca juga: Sejarah Maulid Nabi, Kapan Pertama Kali Digelar, Hukum Melaksanakannya Menurut Ulama MUI Indonesia

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved