Berita Viral

Tangis Istri I Nyoman Sukena Syok Suami Terancam Penjara 5 Tahun Karena Rawat Landak Jawa

Istri I Nyoman Sukena, tak kuasa menahan tangisnya karena suaminya harus menghadapi masalah hukum hanya karena memelihara landak yang ia rawat dengan

Ig@undercover.id
Istri I Nyoman Sukena, tak kuasa menahan tangisnya karena suaminya harus menghadapi masalah hukum hanya karena memelihara landak yang ia rawat dengan niat baik. 

"Kami berharap tadinya saksi dari penyidik kepolisian sesuai yang dijadwalkan hadir, untuk menjelaskan kenapa perkara ini tidak diselesaikan secara restorative justice. Namun disayangkan saksi dari kepolisian tersebut tidak hadir," ujar Bayu. 

Adapun saksi yang dijadwalkan hadir merupakan saksi fakta dari pihak yang menyaksikan diambilnya Landak Jawa tersebut dan ahli dari BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam).

Bayu mengatakan, bahwa seharusnya perkara ini tidak masuk ke pengadilan karena dapat diselesaikan dengan restorative justice. 

"I Nyoman Sukena hanya menyelamatkan landak yang ditemukannya di sawah, tanpa ada niat untuk menyakiti maupun menjual landak tersebut," tuturnya. 

Ia menyebut, Jaksa Penuntut Umum salah dalam mendakwa terdakwa karena menggunakan Undang-undang yang sudah tidak berlaku. 

"Maka sudah sepatutnya terdakwa segera dibebaskan lepas dari segala tuntutan," jelasnya. 

Pihaknya optimis karena hakim menyatakan saat ini masih ada kemungkinan restorative justice.

"Namun tidak seperti dalam tahap penyidikan maupun penuntutan, tapi nanti dalam bentuk pertimbangan hakim dalam putusan," ujar dia.

Mengenal Landak Jawa

Diketahui, Landak Jawa (Hystrix javanica F Cuvier,1823) merupakan mamalia endemik Indonesia.

Landak Jawa ini tergolong ordo Rodentia, suku Hysticidae.

Di Indonesia, mamalia liar yang satu ini penyebarannya tidak hanya endemik di Pulau Jawa saja.

Melainkan, penyebarannya juga tersebar hingga Madura, Bali, Sumbawa, Lombok, Flores dan Tonahdjampea. 

Landak Jawa ini membuat lubang-lubang sarangnya sedalam lima meter di dalam tanah. 

Landak ini merupakan satwa terestrial, nokturnal, berpasangan atau hidup dalam kelompok keluarga.

Uniknya lagi, satwa pengerat yang satu ini suka sekali menggerogoti batu atau kayu keras. 

Hal ini dilakukannya untuk mengurangi pertumbuhan giginya. Ternyata, landak ini di dalam penangkaran bisa hidup hingga 27 tahun lamanya.

Sementara, masa landak betina mengalami masa bunting terjadi selama sekitar 100-112 hari dengan jumlah anaka per kelahiran 1-3 ekor. 

Landak juga dikenal karena memiliki duri yang khas pada sekujur tubuhnya, dan ternyata duri landak tidak hanya berguna sebagai pertahanan diri saja; tetapi juga memiliki manfaat dalam pengobatan karena kaya akan nutrisi.

Duri Landak Jawa kaya nutrisi dan obat sakit gigi Dituturkan Wartika, duri pada tubuh landak ini berfungsi sebagai pelindung tubuh dan alat pertahanan diri dalam menghadapi predator.

Dalam keadaan terdesak, landak akan menegakkan duri-duri tubuhnya untuk menakuti musuhnya.

Secara morfologi dan anatomi, duri pada tubuh landak terdiri dari empat macam yaitu duri sejati, duri pipih, duri transisi dan duri berderak.

Landak Jawa ini juga memiliki kandungan nutrisi yang berlimpah. 

Untuk diketahui, di Indonesia ini terdapat lima jenis landak, yaitu sebagai berikut.

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved