Kunci Jawaban
Contoh Tugas Koneksi Antar Materi Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif Pada Murid
Contoh tugas Koneksi Antar Materi Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif Pada Murid, bisa disimak pada artikel berikut ini.
Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM - Contoh tugas Koneksi Antar Materi Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif Pada Murid, bisa disimak pada artikel berikut ini.
Koneksi antar materi adalah aktivitas keenam pada modul Guru Penggerak. Koneksi antar materi adalah penguasaan pemahaman calon guru penggerak (CGP) terhadap materi yang telah dipelajari dengan mengaitkan materi awal sampai dengan materi yang terakhir pada platform merdeka mengajar (PMM).
Berikut ini contoh tugas Koneksi Antar Materi Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif Pada Murid yang ditulis Dewi Rahmayati, CGP Angkatan 5 dan diunggah di laman anyflip.com.
====
Koneksi Antar Materi Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid
Oleh
Dewi Rahmayati, S.Pd., Gr.
SMAN 1 Banjar AGung
CGP Angkatan 5
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
CGP dapat melakukan koneksi antarmateri yang telah dipelajari dari modul-modul sebelumnya untuk membuat sintesa pemahaman tentang program sekolah yang berdampak pada murid.
PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID
Dari paket modul 1 dan 2 sebelumnya, saya telah belajar bahwa murid harus menjadi dasar bagi semua pengambilan keputusan yang kita buat di sekolah.
Melalui filosofi dan metafora “menumbuhkan padi”, Ki Hajar Dewantara mengingatkan kita bahwa dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, kita harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan kodratnya.
Dengan demikian, saat kita merancang sebuah program/kegiatan pembelajaran di sekolah, baik itu intrakurikuler, ko-kurikuler, atau ekstrakurikuler, maka murid juga seharusnya
menjadi pertimbangan utama.
BAGAIMANA PERASAAN ANDA SETELAH MEMPELAJARI MODUL INI?
Perasaan saya setelah memperlajari materi ''Pengelolaan Program yang Berdampak Pada Murid'' memberikan kesan tersendiri, karena dalam materi ini memberikan pengalaman baru untuk saya mengenai bagaimana membuat program yang mendorong suara/pilihan dan kepemimpinan murid / student agency yang berdampak positif bagi murid, serta membentuk karakter murid yang berkesesuaian dengan profil pelajar pancasila, serta dalam modul 3.3 ini memberikan pemahaman kepada saya mengenai pentingnya keterlibatan murid secara aktif untuk menentukan kesepakatan mengenai hal-hal apa saja yang murid ingin lakukan, dan yang lebih membuat saya lebih antusias dalam mempelajari modul ini adalah saya sebagai pendidik lebih menguasai dan memahami kompetensi sebagai guru penggerak dalam hal pengembangan diri dan orang lain.
APA INTISARI YANG ANDA DAPATKAN DARI MODUL INI?
- Kepemimpinan murid/student agency merupakan kemampuan murid untuk mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya. Kegiatan murid pada saat menjadi pemimpin
dalam proses pembelajaran mereka (Agency), sebenarnya pada proses tersebut mereka (murid) memilki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemimpinan (ownership: - Suara (voice) merupakan gagasan, pandangan, keinginan, kebutuhan yang diekspresikan melalui partisipasi aktif mereka dikelas, sekolah, dan sistem pendidikan mereka, yang berkontribusi
pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhi hasilnya. - Pilihan (choice) merupakan kesempatan yang diberikan kepada murid untuk memilih cara dan proses mereka belajar, serta bagaimana mereka akan menunjukan pemahaman mereka.
- Kepemimpinan (ownership) merupakan pada saat murid terhubung secara fisik, kognitif, atau sosial emosional dengan apa yang sedang dipelajari, terlibat aktif dan menunjukan minat dalam proses belajarnya, sehingga mereka (murid) merasa memilki proses belajarnya.
- Modul 3.3 adalah modul penghujung dari serangkaian modul dalam Diklat calon guru penggerak. Modul 3.3 mengajak saya untuk kembali mereview kegiatan dan rutinitas yang saya lakukan dalam menjalani pengabdian dan peran menjadi seorang guru.
- Modul 1.1 mengenai filosofi Ki Hajar Dewantara, bahwa guru mempunyai peran strategis untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak sehingga mereka dapat bahagia dan selamat sebagai individu masyarakat. Adapun dalam mengelola program sekolah yang berdampak pada murid hendaknya melibatkan murid dan memperhatikan pengembangan potensi atau kodrat murid. Dalam modul ini juga dibahas bahwa murid adalah pribadi yang unik dan utuh, sehingga guru sebaiknya dapat menuntun murid sesuai dengan kodratnya.
- Modul 1.2 mengenai nilai dan peran guru penggerak. Adapun nilai-nilai dari seorang guru penggerak yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Nilai dan peran dari guru
penggerak tidak terlepas dari cita-cita mulia untuk mewujudkan profil pelajar pancasila dan merdeka belajar. Dalam menjalankan perannya, seorang guru tidak hanya cukup sebagai pemimpin
pembelajaran di kelas, namun juga memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin dalam pengelolaan program sekolah yang berpihak pada murid. - Modul 1.3, Dalam merencanakan dan mengelola program yang berdampak pada murid dilakukan dengan menggunakan pendekatan inkuiri apresiatif model BAGJA, dengan terlebih dahulu memetakan aset atau sumber daya sekolah, dan mengembangkan aset atau potensi yang bisa dikembangkan untuk merencanakan program sekolah yang berdampak pada murid.
- Modul 1.4, tentang budaya positif, berupa lingkungan yang mendukung perkembangan potensi, minat dan profil belajar murid terutama kekuatan kodrat pada anak-anak. Ibarat petani, guru hendaknya dapat mengoptimalkan sumber daya lingkungan yang positif dan mengembangkan budaya positif agar anak-anak dapat tumbuh sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman dan mendukung program yang berdampak pada murid.
- Modul 2.1, pada modul ini seorang guru penggerak dapat menggunakan pembelajaran berdiferensiasi untuk memberikan pelayanan terbaik yang berpihak pada murid. Pembelajaran berdiferensiasi ini merupakan solusi atas beragamnya karakteristik dan kecerdasan murid. Sebelum merencanakan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru hendaknya melakukan pemetaan terhadap kebutuhan belajar, minat dan profil belajar murid. Hal ini dilakukan untuk mengetahui aset atau kekuatan yang dimiliki oleh murid.
- Modul 2.2, Pada modul ini, seorang guru dilatih dan diasah untukC mampu mengembangkan kompetensi sosial pada diri murid. Tehnik mindfullness menjadi strategi pengembangan lima kompetensi sosial emosional yang didasarkan pada program yang berpihak pada murid dan mewujudkan merdeka belajar dan budaya positif di sekolah.
- Modul 2.3, tentang coaching yang merupakan sebuah tehnik atau strategi seorang pemimpin pembelajaran untuk menuntun anak dan menggali potensi yang dimiliki oleh anak. Coaching juga memberikan keleluasaan anak-anak berkembang dan menggali proses berpikir.
Dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid, coaching dapat digunakan sebagai strategi untuk mengembangkan sumber daya murid, mengembangkan kepemimpinan murid, menggali potensi murid untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu keselamatan dan
kebahagiaan anak setinggi-tingginya. - Modul 3.1, sebagai seorang pemimpin pembelajaran, seorang guru harus dapat mengambil keputusan secara bijak, yaitu keputusan yang berpihak pada murid. Dasar, prinsip serta paradigma atau nilai dalam pengambilan keputusan harus konsisten , terutama berkaitan
dengan dilema etika atau bujukan moral. - Modul 3.2 Membahas tentang pengelolaan sumber daya, bahwa seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran maupun pengelola program sekolah harus dapat memetakan dan mengidentifikasi aset-aset yang ada di sekolah, baik aset fisik maupun non fisik.
Pendekatan berbasis aset akan lebih dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh sekolah sebagai komunitas belajar, dibandingkan dengan pendekatan berbasis masalah. Paradigma berpikir harus melihat sisi positif yang dimiliki oleh sekolah. Dengan berfokus pada aset yang dimiliki, maka pengelolaan program yang berdampak pada murid dapat terencana dengan baik. - Dapat disimpulkan bahwa pada pengelolaan program sekolah harus berdampak positif bagi murid melalui perencanaan yang matang dalam memetakan sumber daya yang ada disekolah sebelum mengambil sebuah keputusan secara bersama-sama mengenai program yang berdampak bagi murid. Melalui program sekolah yang berdampak positif pada murid tentunya memberdayakan siswa sebagai pribadi unik yang memiliki karakteristik dan bakat, serta potensi yang berbeda-beda, sehingga dalam proses pembelajaran dapat diterapkan pembelajaran yang berdiferensiasi. Hal ini dengan tujuan menciptakan pembelajaran yang selaras dengan tujuan pendidikan Ki Hajar Dewantara. Sedangkan nilai dan peran guru penggerak untuk melaksanakan visi membangun budaya positif yang berkelanjutan di sekolah, dan untuk pengembangan karakter positif bagi murid, maka pembelajaran soisal emosional dan coaching dapat diterpkan sehingga dapat melahirkan profil pelajar Pancasila yang berbudaya positif.
Bagaimana seharusnya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program- program tersebut dapat berdampak positif pada murid?
Seharusnya program atau kegiatan sekolah direncanakan berdasarkan dari suara siswa dengan menggunakan kesepakan siswa dan diselenggarakan dengan tujuan untuk menumbuhkan
kepemimpinan murid.
Program ini seyogyanya dilaksanakan secara kolaboratif baik antar siswa maupuun siswa bersama guru. Hal ini bertujuan untuk mempromosikan suara, pilihan dan kepimilikan murid sehingga
mendukung terwujudnya kepemimpinan murid.
Setelah selesai pelaksanaan sebuah program atau kegiatan, perlu dilakukan refleksi untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan program sehingga dapat digunakan untuk perbaikan pada program berikutnya. Dan untuk mengetahui perasaan siswa selama kegiatan atau program berlangsung.
TERIMA KASIH
===
*) Disclaimer:
Kunci jawaban di atas hanya hanya digunakan sebagai panduan bagi Guru Penggerak. Soal bersifat terbuka sehingga memungkinan ada jawaban lainnya.
Demikian Contoh Tugas Koneksi Antar Materi Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif Pada Murid.
Baca juga: Saat Menjadi Murid Dahulu, Bagaimana Perasaan Ibu dan Bapak Guru Saat Mengerjakan Ujian/Ulangan? PMM
Baca berita dan artikel lainnya langsung dari google news
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com
Kunci Jawaban Guru
Kunci Jawaban
Contoh Tugas Koneksi Antar Materi Modul 3.3
Koneksi Antar Materi Modul 3.3
Pengelolaan Program yang Berdampak Positif Pada Mu
PMM
Tribunsumsel.com
Jawaban MOOC PPPK: Dalam Menjalankan Perannya sebagai Pemersatu Bangsa seorang ASN yang Loyal Harus |
![]() |
---|
50 Soal ANBK SMA 2025 Literasi Membaca dan Matematika Kelas 11 dan Kunci Jawaban |
![]() |
---|
Berikut ini Adalah Beberapa Indikator yang Menunjukkan Sebuah Organisasi Berkarakter Adaptif |
![]() |
---|
Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 32: Analisis Struktur Teks Anekdot |
![]() |
---|
Kunci Jawaban English For Nusantara Kelas 9 Halaman 31-32 Kurikulum Merdeka, Unit 1: Bekantan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.