Bocah Dibunuh Ibu Tiri

Skenario IF Ibu Tiri Bunuh Bocah 6 Tahun Buang Jasad Dalam Karung, Sempat Fitnah Diculik Ibu Kandung

Terungkap skenario keji IF, ibu tiri bunuh bocah 6 tahun, sempat sebut anak tiri dijemput orang tidak dikenal suruhan ibu kandung padahal dibunuh..

youtube/Tribun Bengkulu
Skenario IF Ibu Tiri Bunuh Bocah 6 Tahun Buang Jasad Dalam Karung 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri


TRIBUNSUMSEL.COM - IF (24) rupanya membuat skenario palsu setelah membunuh anak tirinya, Ahmad Nizam Alfahri (6).

Saat itu IF sempat menyimpan jasad AN dalam karung untuk menutupi perbuatannya.

Baca juga: Ibu Kandung Syok Anaknya Dibunuh Ibu Tiri di Pontianak, Minta Keadilan Berharap Dihukum Setimpal

IF yang merasa panik kemudian mengarang cerita bahwa anak tirinya itu dijemput dua orang tidak dikenal suruhan ibu kandungnya.

Bahkan IF sempat ikut datang ke Polda Kalbar bersama suaminya untuk melaporkan bahwa korban Ahmad Nizam Alfahri hilang.

Kabid Humas Polda Kalbar, Kombespol Raden Petit Wijaya mengungkapkan, pada Rabu 21 Agustus 2024, ayah korban bernama Ichan pulang bekerja dari Kabupaten Sintang.

Kronologi Bocah 6 Tahun di Pontianak Tewas Dibunuh Ibu Tiri Dalam Karung, Sempat Tak Diberi Makan
Kronologi Bocah 6 Tahun di Pontianak Tewas Dibunuh Ibu Tiri Dalam Karung, Sempat Tak Diberi Makan (Google Map / TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERRYANTO)

Saat itu Ichan tidak menemukan putranya, karena biasanya sang putralah yang selalu membukakan pintu.

Ketika menanyai, IF mengaku bahwa Nizam sudah diberikan kepada dua orang laki-laki yang mengaku disuruh oleh ibu kandung Nizam untuk menjemput korban.

Namun, setelah Ichan mengonfirmasi kepada mantan istri, ternyata sang mantan istri mengatakan tidak pernah memerintahkan hal itu.

Saat itu Ichan dan mantan istrinya sempat percaya, dan menganggap bahwa korban telah diculik oleh orang.

Selanjutnya masih pada hari yang sama saat malam hari, Ichan dan IF mendatangi Mapolda Kalbar untuk membuat laporan polisi tentang penculikan.

"Pada malam hari itu juga, personel piket mendatangi rumah pelapor dan melakukan beberapa pemeriksaan di dalam rumah serta mengecek keberadaan CCTV baik di rumah pelapor dan tetangga pelapor, namun petugas tidak mendapati hasil rekaman CCTV tersebut," ungkap Petit dilansir dari Tribun Pontianak

Selanjutnya pada Kamis 22 Agustus 2024 setelah sholat subuh, Ichan ditelepon oleh mertuanya yang ada di Sumatera dan menyampaikan bahwa anak pelapor telah meninggal dan posisi korban masih berada di sekitaran rumah.

Mertua pelapor mengatakan bahwa yang mendapatkan informasi langsung dari pelaku yang merupakan anak mereka sendiri. 

Setelah mencari di dalam dan luar rumah, mereka tak kunjung menemukan anaknya (Nizam, Red).

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved