Seputar Islam

Empat Amalan untuk Menghilangkan Kesedihan, Istighfar, Istiqamah, Allah Bersama Orang yang Sabar 

Tidak ada kejadian dan kesedihan melainkan dengan izin Allah. Bahwa Allah selalu ada untuk kita dan membersamai kita dalam suka maupun duka

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Empat Amalan untuk Menghilangkan Kesedihan, Istiqamah, Jangan Lemah, Allah Bersama Orang yang Sabar  

Seseorang dengan keimanan dan keistiqamahan yang tinggi akan selalu konsisten dalam perilakunya. Artinya dia akan berperilaku taat hukum, konsisten dengan idealismenya dan tidak pernah meninggalkan prinsip yang dia pegang meskipun dia harus berhadapan dengan resiko maupun tantangan.

Selanjutnya, seseorang yang istiqamah akan dapat mengontrol dirinya dengan baik. Dia tetap konsisten dengan keimananannya, dan juga memiliki pikiran positif, dan tidak pernah kembali ke belakang meskipun dia dalam situasi yang betul-betul tertekan. Gaya perilaku ini bisa menciptakan kepercayaan diri, integritas, dan kemampuan mengendalikan kesedihan.

Jangan Bersikap Lemah

Sedih atau kesedihan secara psikologis adalah suatu emosi yang ditandai oleh perasaan tidak beruntung, kehilangan, dan ketidakberdayaan. 

 

Sedih merupakan bagian dari fitrah manusia. Tak satu pun manusia bisa lepas dari kesedihan, termasuk para nabi dan rasul. 

Saat sedih manusia sering menjadi lebih diam, kurang bersemangat, dan menarik diri bahkan berputus asa.

 Allah subhanahu wata’ala memberikan motivasi kepada orang yang beriman melalui firman-Nya:

وَلاَتَهِنُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ   

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman” (QS. Ali Imran [3]: 139).

Dikutip dari nu.or.id, Imam Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nashaihul Ibad  menjelaskan :


هَمُّ الدُّنْيَا بِظُلْمِ القَلْبِ
 وَهَمُّ الآخِرَةِ بِنُوْرِ القَلْبِ

Artinya:
Sedih karena urusan dunia maka hati menjadi gelap dan sedih karena akhirat maka hati menjadi terang.”   

Kesedihan akan keterpurukan sandang, pangan, papan, dan pasangan, bila tak disikapi dengan ikhtiar, syukur, sabar, qana’ah dan tawakal hanya akan membuat hati semakin gundah gulana.

 Hati menjadi gelap dan bisa terjerembab dalam perbuatan maksiat. 

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved