Arti Kata Bahasa Arab
Arti Tumaninah dalam Shalat Adalah, Salah Satu Rukun Sholat, Berikut Caranya Agar Dapat Tumaninah
Tuma’ninah merupakan bagian dari kesempurnaan salat, maka ini harus menjadi perhatian penting bagi umat Islam
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM – Tumaninah adalah salah satu rukun dalam sholat.
Menurut Drs Fakhrurazi MA, dosen Universitas Muhammadiyah Jogjakarta (UMJ), Tumaninah bagian dari kesempurnaan sholat.
Tuma’ninah dalam shalat adalah ketenangan, yaitu syarat tercapainya kekhusyukan dalam shalat.
Ada pula yang mengartikan Tuma’ninah sebagai diam sejenak (tidak berhenti dan bergerak) setelah melakukan gerakan dan semua anggota badan tetap pada tempatnya, kira-kira waktunya sama dengan membaca kalimat “Subhanallah”.
Dasar hukum tentang tumaninah dalam sholat:
Rasulullah SAW dalam haditsnya bersabda:
“Ketika berdiri saat shalat, berdirilah dengan Tuma’ninah. Saat rukuk, rukuklah dengan Tuma’ninah. Kemudian lakukanlah dalam shalatmu.” (HR. Bukhari, Muslim dan ditugaskan oleh Ahmad Abu Hurairah).
Dikutip dari gramediablog Tumaninah dalam sholat dilakukan dalam melakukan empat posisi dalam shalat, yaitu rukuk,’ iktidal, sujud dan duduk berpasangan di antara ruku.
Misalnya saat kita ruku’, saat kita ruku dengan sempurna sesuai dengan aturan shalat, kepala dan punggung sejajar dan membentuk sudut kaki 90 derajat, kita harus tenang sejenak dalam melakukan tuma’ninah.
Tuma’ninah dalam sholat artinya hening sejenak hening dalam sholat.
Tuma’ninah termasuk dalam rukun shalat. Dengan kata lain, tuma’ninah adalah sesuatu yang wajib dikerjakan dalam setiap shalat jika ingin shalatnya sah.
Dari uraian di atas dapat dengan mudah dipahami bahwa tuma’ninah diartikan sebagai khusyuk dan terkendalinya pelaksanaan gerakan shalat.
Membungkuk pada gilirannya dan khusyu pada gilirannya dan seterusnya. Jadi tidak ada ungkapan untuk terburu-buru dalam shalat. Belum lagi bacaan doanya harus benar sesuai lafal bahasa Arabnya untuk menjaga Tumaninah.
Hadits Tentang Keutamaan Tuma’ninah
Rasulullah SAW memerintahkan seseorang untuk mengulangi shalatnya sampai tiga kali karena menurut penilaian Baginda Nabi orang tersebut tidak melaksanakan shalat dengan Tuma’ninah.
Hal ini tertuang dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah sebagai berikut:
“Rasulullah SAW pergi ke masjid, lalu laki-laki itu pergi ke masjid dan shalat. Kemudian salam kepada Nabi, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian.
Kemudian beliau menjawab dan berkata kepadanya:
“Kembali dan ulangi shalatmu, karena kamu belum shalat!” Maka orang tersebut mengulangi shalatnya seperti yang pertama kali.” Kemudian dia mendatangi Nabi, Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, dan menyapanya.
Tapi beliau berkata lagi:
“Kembali dan ulangi shalatmu karena kamu tidak shalat!” Ia menyuruh orang itu tiga kali hingga akhirnya lelaki itu berkata, “Demi zat yang mengutusmu dengan hak, aku tidak tahu cara melakukan shalat yang lebih baik. Jadi ajari aku!”
Lalu beliau berkata:
“Ketika kamu bangun untuk shalat, mulailah dengan takbir, lalu bacalah dari Al-Qur’an apa saja yang mudah bagimu, kemudian sujud sampai kamu benar-benar sujud dengan tuma’ninah (ketenangan), kemudian bangkit (dari sujud) sampai kamu berdiri tegak. , lalu ruku’ hingga benar-benar thuma’ninah, lalu angkat (kepala) duduk hingga benar-benar duduk dengan thuma’ninah. Maka lakukanlah seperti ini saat shalat (rakaat)'” (HR). Bukhari dan Muslim)
Padahal, tidak tuma’ninah saat shalat, menurut Rasulullah SAW, merupakan salah satu kesalahan besar yang terjadi pada sebagian orang yang shalat.
Rasulullah SAW menganggapnya sebagai pencuri yang paling buruk, seperti yang disebutkan Musnad Imam Ahmad dalam sebuah hadits, ketika dia berkata:
سْوَأُ النَّاسِ سَرِقَةً الَّذِي يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَكَيْفَ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ؟ قَالَ: لاَ يُتِمُّ رُكُوْعُهَا وَلاَ سُجُوْدُهَا.
Itu berarti:
“Pencuri terburuk adalah mereka yang mencuri shalat mereka.” Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana cara mencuri shalat?’.
Rasulullah mengatakan:
“Dia yang tidak sempurna ketika melakukan ruku dan sujud.” (Diriwayatkan oleh HR Ahmad)
Maka ia menganggap mencuri dalam shalat ini seburuk dan lebih buruk dari mencuri harta.
Bagaimana Cara Tuma’ninah
Lalu bagaimana caranya agar bisa tuma’ninah? Hadis berikut menjabarkan tata cara melaksanakan gerakan salat dengan tuma’ninah.
Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari ini menunjukkan bahwa tuma’ninah merupakan kesempurnaan salat baik pada ruku’, i’tidal, sujud maupun duduk diantara dua sujud.
إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنْ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا وَافْعَلْ ذَلِكَ فِي صَلَاتِكَ كُلِّهَا
Artinya: Jika kamu hendak mengerjakan salat maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat Al-Qur’an yang mudah bagi kamu. Kemudian rukuklah sampai benar-benar rukuk dengan tuma’ninah, lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud dengan tuma’ninah, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk sampai benar-benar duduk dengan tuma’ninah, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud. Kemudian lakukan seperti itu pada seluruh salatmu. (HR Imam Bukhari).
Dengan mempraktikkan ketenangan dalam salat, maka kita akan merasakan kenyamanan dan kelezatan tubuh. Ketika meluruskan punggung saat ruku’, berdiri tegak lurus saat i’tidal, meluruskan punggung saat sujud, otot-otot di seluruh badan dari kepala hingga kaki akan terasa nikmat dan nyaman.
Hadis-hadis tersebut menjadi pelajaran dan petunjuk bagi kita memahami tuma’ninah dalam shalat.
Tuma’ninah merupakan bagian dari kesempurnaan salat, maka ini harus menjadi perhatian penting bagi umat Islam, karena amalan pertama yang dihitung pada yaumul hisab nanti adalah salat. Jadi, apapun salatnya, berapapun jumlah rakaatnya, harus tetap dilaksanakan dengan tuma’ninah karena berkaitan dengan kesempurnaan ibadah kita pada Allah SWT.
Itulah Arti Tumaninah dalam Shalat Adalah, Salah Satu Rukun Sholat, Berikut Caranya Agar Dapat Tumaninah. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Bacaan Dzikir Ketika Sedang Sakit, Subhanallahi Wa Bihamdi Subhanallahil Adzim, Arti dan Manfaatnya
Baca juga: Bacaan & Arti Surat Al Baqarah Ayat 1-5, Alif Lam Mim Zalikal-Kitabu La Raiba Fih Hudal Lil Muttaqin
Baca juga: 10 Amalan Doa Agar Sakit Segera Sembuh dari UAS: Dzikir, Surat Pendek, Sholawat, Jangan Lupa Sedekah
Baca juga: Hukum Berpindah Tempat Sujud ketika Sholat Fardu dan Sunnah di Masjid atau Musala, Penjelasan UAS
tumaninah adalah
tumaninah dalam shalat
tumaninah artinya
arti bahasa arab tumaninah
tumaninah dalam sholat adalah
tumaninah termasuk rukun sholat
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
Arti Syajaah, Istilah Bahasa Arab tentang Keberanian dan Keteguhan Hati, Sifat Terpuji dalam Islam |
![]() |
---|
30 Daftar Istilah Populer Bahasa Arab dan Gaul yang Sering Disebut di Bulan Ramadhan Berikut Artinya |
![]() |
---|
Beda Arti Maslahat, Hikmah, Fadilah, Faedah, Kosa Kata Bahasa Arab Berikut Contoh Penggunaan Kata |
![]() |
---|
Arti Mumtaz, Jayyid Jiddan, Adzim, Mubarrak, Kumpulan Kata Pujian untuk Percakapan dalam Bahasa Arab |
![]() |
---|
Arti Tarhib Ramadhan, Istilah Bahasa Arab dalam Menyambut Ramadhan, Berikut Contoh Ide Kegiatannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.