HUT KE 79 RI Di IKN

Isi Hati Orangtua Anggota Paskibraka Putri yang Lepas Jilbab Saat Pengukuhan

Sederet curhatan orangtua Paskibraka Nasional yang kecewa anaknya lepas hijab saat pengukuhan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Ig@jokowi
Anggota Paskibraka HUT ke-79 RI di IKN - Inilah isi hati orangtua paskibraka putri yang anaknya lepas jilbab saat pengukuhan. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Sederet curhatan orangtua Paskibraka Nasional yang kecewa anaknya lepas jilbab saat pengukuhan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Diketahui, ada 18 orang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) putri yang lepas hijab di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Selasa (13/8/2024).

Namun ada beberapa orangtua yang merasa kecewa dan sedih.

Berikut isi curhatannya:

1. Orangtua Rahma Az Zahra

Salah satunya, orangtua Rahma Az Zahra perwakilan Jambi yang mengaku kecewa dengan kebijakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang meminta para peserta paskibraka melepas jilbab. 

"Tidak ada aturan soal buka jilbab. Yang kami tandatangani cuma surat izin dari orangtua," kata Ambros melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (15/8/2024). 

Ambros menjelaskan, selama seleksi sampai terpilih, tidak ada larangan memakai hijab. 

PASKIBRAKA NASIONAL 2024 - Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) dengan tegas memastikan paskibraka putri tetap memakai jilbab khusus saat bertugas di HUT ke-79 RI di IKN
PASKIBRAKA NASIONAL 2024 - Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) dengan tegas memastikan paskibraka putri tetap memakai jilbab khusus saat bertugas di HUT ke-79 RI di IKN (YouTube Sekretariat Presiden)

Namun dia mengaku tak mengetahui jika ada peraturan yang diteken anaknya ketika pembinaan di Cibubur, perihal pengenaan jilbab.

Padahal tahun sebelumnya, yang melakukan pembinaan para paskibraka adalah BPIP dan tidak ada larangan mengenakan hijab. 

"Kok tahun ini ada peraturan keseragaman yang membuat gaduh negeri, saya kecewa dengan peraturan yang dibuat BPIP mengenai keseragaman," ungkap dia.

Baca juga: Sosok Yudian Wahyudi Kepala BPIP Minta Maaf Soal Paskibraka Putri Lepas Hijab Saat Pengukuhan

Kendati begitu, Ambros berharap, pada hari pengibaran bendera, tidak ada anak-anak yang melepas jilbab, karena itu bagian dari hak asasi manusia (HAM). Jangan sampai negara mendiskriminasi seseorang terkait agamanya.

Anaknya Rahma, kata Ambros, sudah memakai hijab sejak Taman Kanak-kanak (TK).

Selanjutnya setiap mengikuti kegiatan termasuk Bujang Gadis 2023, tak pernah sekalipun membuka jilbabnya. 

"Kalau Rahma di rumah juga tak mau lepas jilbab. Kami orangtua juga melarang dia kalo lepas jilbab," ungkap dia.

2. Orangtua Sofia Sahla

Selain itu, orangtua Sofia Sahla perwakilan Jawa Barat juga mengungkapkan kekecewaannya.

Sofia Sahla yang menjadi salah satu anggota Paskibraka Nasional itu tak luput dari dilepas jilbabnya.

Hal itu membuat teman, guru, maupun orang tua Sofia Sahla kecewa.

"Saya tahu berita mengenai Sofia tidak berhijab dari media sosial. Hari itu saya hanya lihat di media sosial. Cukup kaget juga," kata Tatang Suyatna, ayah Sofia, di Kantor Pusat Pemerintahan Sumedang, Kamis (15/8/2024) petang. Dikutip dari TribunJabar.id

Dia mengatakan, Sofia berjilbab dalam sehari-hari. Jilbab dikenakan gadis itu jika beraktivitas di luar rumah, seperti ketika berada di sekolah. 

"Kalau di dalam rumah enggak. Di luar, ke sekolah, pakai hijab," katanya. 

Tatang belum berkomunikasi dengan Sofia.

Dia terakhir kali bertemu dengan anaknya itu di Cibubur, 12 Agustus.

Setelah itu, Sofia tidak diizinkan menggunakan ponsel.  

Sehingga, Tatang juga tidak tahu apakah Sofia mengetahui berita terkait jilbab ini atau belum. 

"Tidak ada komunikasi karena hapenya tidak boleh aktif. Kurang tahu apakah sofia tahu atau tidak, dia tidak mengobrol itu," katanya.  

Meski kecewa saat melihat Sofia dalam video dan foto-foto yang beredar, Tatang yakin Sofia punya prinsip yang kuat. 

"Keluarga cuma berharap Sofia dapat melaksanakan tugas dengan lancar, diberi kesehatan. Diharapkan oleh keluarga kembali memakai jilbab," katanya.  

Sofia merupakan siswi SMA Negeri Situraja. Dia sudah mengenakan jilbab sejak SMP.

"Kami percaya sama anak kami, didikan agama, ngaji, salat lima waktu. Sebelum berangkat (ke IKN) orang tua, ya kami, berpesan jangan tinggalkan salat, kami percaya itu saja," katanya.

3. Orangtua Zahratusyta Dwi Artika

Tak hanya itu, orangtua  Zahratusyta Dwi Artika waktu melihat putrinya benar-benar tak memakai hijab saat pengukuhan Paskibaraka Nasional 2024 di Istana IKN sempat terdiam.

Melihat Pengukuhan Paskibraka 2024 di IKN pada Selasa 13 Agustus 2024 melalui handphone smepat membuatnya terdiam, karena jilbab yang biasa dipakai Zahratusyta Dwi Artika putrinya tak ada.

Siswi Man 10 Singkawang Kalimantan Barat ini tampak seragam dengan anggota Paskibraka lain tampil menunjukkan rambutnya.

"Ya kaget ya, kejadian benar apa yang sudah dikhawatirkanya. Kalau pas lihat anak saya di pengukuhan itu, muka dia tegang enggak kaya biasanya wajahnya," kata Sugiarti dalam wawancara kepada sejumlah media di Singkawang Kalimantan Barat.

Sugiarti menceritakan, anaknya ini sempat bercerita tentang kegalauannya karena sempat dengar jika saat Hari H dia bertugas pada 17 Agustus 2024 besok, ia harus harus lepas kerudungnya.

Gadis yang biasa disapa Syta ini mengatakan pada sang mama, jika aturan lepas jilbab itu sempat diutarakan penguji saat wawancara calon anggota Paskibraka.

"Gimana ya mah, katanya pas hari H itu harus lepas kerudung cerita dia waktu itu pas wawancara," kata Sugiarti menceritakan kegalauan anaknya disuruh lepas jilbab.

Sugiarti mengatakan, sebagai orangtua tunggal dia hanya mendoakan semoga anaknya ini istiqomah (tetap teguh pendirian) memakai jilbab yang sudah dipakaihya sejak Sekolah Dasar.

"Apalagi bapaknya meninggal pas dia kelas 2 SMP, saya doanya semoga anak saya ini istiqamah tetap memakai jilbab," imbuhnya.

Bahkan katanya, Syta sempat meminta izin ke makam ayahnya untuk melepas jilbab saat terpilih menjadi anggota paskibraka.

"Anak saya cerita pas wawancara itu, mbak jawab demi menjalankan tugas negara ya siap (buka jilbab). Padahal, saya tahu dia gak pede (percaya diri) tanpa jilbab yang sudah dipakai sejak SD itu," katanya.

4. Orangtua Zahra Aisyah Aplizya

Orangtua Zahra Aisyah Aplizya, anggota Paskibraka yang diminta melepaskan Hijab saat pengukuhan di Ibu Kota Negara (IKN) buka suara.

Hal itu diungkapkan ayahanda Zahra Aisyah yakni Gatot Susilo Eka Budianto dalam video yang beredar melalui Whatsapp, Kamis (15/8/2024).

“Saya Gatot Susilo Eka Budianto, orang tua dari anakda Zahra Aisyah Aplizya, perwakilan Sulawesi Tengah dalam paskibraka nasional tahun 2024. Saya mengecam dan tidak menerima, atas dasar apa anak kami tidak mengenakan hijab pada saat kegiatan pengukuhan,” ujarnya.

Menurut pria yang juga Purna Paskibraka tahun 1993 itu, tidak diizinkannya Zahra Aisyah Aplizya mengenakan Hijab saat pengukuhan melanggar nilai-nilai Pancasila.

“Hal ini tentunya telah melanggar nilai-nilai Pancasila, khususnya sila pertama yakni (Ketuhanan Yan Maha Esa), dan telah melanggar syariat islam,” ujarnya.

Ketua Himpunan Pemuda Alkahiraat Kabupaten Morowali Utara itu belum bisa menghubungi sang putri.

Namun jika bisa mengubungi putrinya, Gatot akan meminta Zahra Aisyah untuk pulang ke kampung halamannya. 

“Seandainya saya bisa menghubungi anak kami, pasti saya sudah suruh pulang, karena sampai saat ini kami tidak mendapatkan penjelasan dan klarifikasi dari BPIP,” ujarnya.

Namun Gatot Susilo memastikan bahwa anaknya bakal mengenakan Hijab ketika bertugas pada puncak Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 2024 nanti.

“Insya Allah, pada saat pelaksanaan tugas, pengibaran dan penurunan sang merah putih, anak kami sudah mengenakan Hijab agar kami dapat mempertanggungjawabkan kepada Allah SWT,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menjelaskan, tidak ada pemaksaan terhadap para Paskibraka Nasional Tahun 2024 untuk melepaskan jilbab saat pengukuhan oleh Presiden Joko Widodo di IKN. 

Kepala BPIP Yudian Wahyudi menyebut, 18 Paskibraka melepas jilbabnya secara sukarela karena mengikuti aturan. 

"Penampilan Paskibraka putri dengan mengenakan pakaian, atribut dan sikap tampang sebagaimana terlihat pada saat pelaksanaan tugas kenegaraan yaitu Pengukuhan Paskibraka adalah kesukarelaan mereka dalam rangka mematuhi peraturan yang ada," kata Yudian dalam keterangan tertulis, Rabu (14/8/2024).

Ia memastikan, paskibraka putri hanya melepas hijab saat pengukuhan paskibraka dan pengibaran sang saka Merah Putih pada upacara kenegaraan saja. 

Dalam kesempatan lain, misalnya saat latihan, paskibraka yang berhijab bisa mengenakan jilbabnya. 

Yudian menambahkan, setiap calon Paskibraka tahun 2024 melakukan pendaftaran secara sukarela serta telah menandatangani pernyataan soal tata pakaian dan sikap tampang Paskibraka.

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved