Olimpiade Paris 2024
Persiapan Eko Yuli Irawan Atlet Angkat Besi Indonesia Jelang Olimpiade Paris, Jalani Diet Ekstrem
Eko Yuli Irawan curhat mengenai persiapannya menjelang pertandingan di Olimpiade Paris 2024. Eko kerap berurusan dengan diet ekstrem
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
TRIBUNSUMSEL.COM -- Eko Yuli Irawan curhat mengenai persiapannya menjelang pertandingan di Olimpiade Paris 2024.
Ternyata dua hari menjelang pertandingan, Eko Yuli Irawan terpaksa harus merasakan penderiataan.
Ada dua kata yang sulit dipisahkan dari sosok lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan yakni kata itu adalah Olimpiade dan diet.
Diketahui, Olimpiade Paris 2024 ini akan menjadi pertandingan kelima bagi Eko Yuli Irawan.
Baca juga: Jadwal Terbaru Tanding Angkat Besi Indonesia di Olimpiade 2024, Eko Yuli Irawan Akan Tampil Pertama

Tak ada atlet Indonesia yang mampu menandingi Eko dalam jumlah keikutsertaannya di panggung olahraga tertinggi dunia tersebut.
Melansir dari Kompas.id Eko Yuli Irawan sudah tampil empat kali di Olimpiade sejak Beijing 2008.
Eko Yuli Irawan rupanya memiliki persiapan yang ekstra ketika hendak tampil di ajang apapun.
Eko kerap berurusan dengan diet.
Lifter kelahiran Lampung ini perlu mengatur pola makannya agar berat badannya turun.
Sebab, berat badan Eko nyaris selalu berada di atas kategori perlombaan yang akan diikutinya.
Eko punya cara ”ekstrem”untuk menurunkan berat badannya.
Cara yang sudah dipakai bertahun-tahun itulah yang akan menyiksanya mulai hari ini, Senin (5/8/2024) atau 48 jam sebelum aksinya di South Paris Arena dalam perlombaan angkat besi Olimpiade Paris 2024, Rabu (7/8/2024).
Bagi seorang lifter seperti Eko, diet merupakan bagian tak terpisahkan dalam hidupnya. Olahraga angkat besi sangat berkaitan dengan kategori berat badan.
Seorang lifter hanya bisa tampil dalam kategori berat badan tertentu.
Baca juga: Deretan Prestasi Eko Yuli Irawan Atlet Angkat Besi Indonesia, Siap Incar Emas Olimpiade Paris 2024
Untuk itu, lifter harus menjaga berat badan dalam batas yang telah ditentukan agar bisa bertanding dalam kategori tersebut.
Saat ditemui tiga pekan sebelum perlombaan, Eko bercerita berat badannya masih 67 kg.
Artinya, lifter 35 tahun ini masih kelebihan 6 kg untuk bisa tampil di kelasnya.
Bobot 67 kg itu akan bertahan hingga paling tidak seminggu menjelang pertandingan.
Dalam seminggu itu, Eko baru perlahan menurunkan berat badannya.
Tidak terlalu sulit bagi Eko menurunkan bobot sekitar 4 kg dalam waktu empat hari.
Paling sulit justru menurunkan berat 2-3 kg dalam dua hari menjelang perlombaan. Saat itu Eko benar-benar melakukan diet ekstrem.
”Dua hari itu benar-benar enggak masuk makanan, sama kayak orang puasa. Di hari terakhir, saya maksimalkan sauna dan paling ngemutin es biar tetap dingin dan keluar keringat. Karena air liur saja sudah jadi busa saking seretnya (tenggorokan),” ujar Eko.
Metode "ekstrem" ini sudah diterapkan Eko sejak menekuni angkat besi dari belia.
Peraih empat medali Olimpiade ini tak masalah jika harus berpuasa untuk menurunkan berat badan.
Sebab, dia terbiasa berlatih dalam kondisi tersebut saat bulan Ramadhan.
Menurut Eko, metode tersebut diterapkan bukan tanpa pertimbangan.
Dalam keadaan diet, 3-4 hari menjelang pertandingan adalah kondisi ketika badan dalam melemah.
Baca juga: Kisah Nurul Akmal Anak Petani Wakili Indonesia Angkat Besi di Olimpiade Paris 2024, Siap Bawa Emas
Latihan pun, tutur Eko, hanya sekadar pemanasan atau mengingat-ingat teknik angkatan.
"Pasti loyo dong pas angkat yang berat. Akhirnya terkena sugesti enggak bisa angkat," ujarnya.
Untuk itu, Eko tidak pernah mau diet dari jauh-jauh hari. Eko akan lebih dahulu mengejar angkatan yang ditargetkan.
Setelah itu bisa tercapai, baru peraih medali emas Asian Games Jakarta-Palembang 2018 ini akan fokus ke penurunan berat badan.
"Cuma, ya, risikonya saya menyiksa badan sendiri," tutur Eko.
Disisi lain, istri Eko, Masitah, sering kali tidak tega melihat suaminya harus tersiksa dengan diet ekstrem tersebut.
Ita, panggilannya, bahkan tak sampai hati untuk melihat wajah Eko via panggilan video setiap mau bertanding.
”Aku seringnya nangis kalau Eko udah diet. Kasihan. Enggak tega buat video call, jadi paling telpon. Di telpon pun kedengeran lemesnya. Dia kalau diet sampai mual karena enggak ada lagi yang diolah,” ujarnya.
Ita kerap menyarankan Eko untuk diet dari jauh-jauh hari sehingga bisa tetap makan walaupun sedikit.
Namun, Eko selalu menolak dan memilih tetap menggunakan metodenya.
Baca juga: Profil Rizki Juniansyah, Atlet Angkat Besi Muda Wakili Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Sebagai gantinya, Eko memilih diet saat menjelang pertandingan kendati itu ekstrem.
Dokter pun meminta Eko untuk mengubah metode penurunan berat badan itu.
Namun, Eko membuktikan bahwa tubuhnya terbiasa dengan metode tersebut. Dokter lantas membiarkan Eko dengan metodenya sendiri.
Meski demikian, Eko tidak menyarankan metode tersebut untuk diikuti orang lain.
Selain karena menyiksa diri, diet yang dilakukan Eko bersifat sementara.
Eko menurunkan berat badan hanya sampai penimbangan bobot, dua jam sebelum bertanding. Setelah itu, dia bisa makan lagi.
"Puasa dua hari sebelum tanding ya teler pasti, lemes pasti. Namun, kondisinya pas tanding tidak seperti itu, sudah timbang, sudah makan dan sudah minum. Itu yang harus diperhatikan," tuturnya.
Di sisi lain, Eko memandang ”penyiksaan” itu sebagai bagian dari perjuangannya untuk meraih hasil terbaik di setiap kejuaraan yang diikuti.
"Kalau perjuangannya berat, biasanya jalan buat berprestasinya jadi lebih mudah," kata Eko.
Eko akan berlomba pada Rabu (7/8/2024) pukul 20.00 WIB di South Paris Arena.
Pada hari yang sama, dua jam sebelumnya, Eko dan para lifter kelas 61 kg dijadwalkan melakukan penimbangan berat badan.
Kemudian rekannya, Rizki Juniansyah pada nomor 73 kg putra, dan Nurul Akmal pada nomor +81 kg putri.
Berikut jadwal pertandingannya:
Rabu (7/8/2024) pukul 20.00 WIB: Kelas 61 kg putra
Jumat (9/8/2024) pukul 00.30 WIB: Kelas 73 kg putra
Minggu (11/8/2024) pukul 16.30 WIB: Kelas +81kg putri
(*)
Baca berita lainnya di google news
Profil Leani Ratri Oktila Ganda Campuran RI Raih Medali Emas Pertama di Paralimpiade Paris 2024 |
![]() |
---|
Diberi Bonus Rp6 Miliar, Rizki Juniansyah Peraih Emas Olimpiade akan Renovasi Tempat Sejarah Baginya |
![]() |
---|
Tiba di Indonesia, Atlet Olimpiade Paris 2024 Dapat Bonus dari Jokowi, Peraih Emas Rp 6 Miliar |
![]() |
---|
Penyebab Nurul Akmal Kalah Angkat Besi Olimpiade Paris 2024, Angkatannya Dianggap Juri Tak Sah |
![]() |
---|
Hasil Angkat Besi Olimpiade Paris 2024, Nurul Akmal Gagal Tambah Medali Untuk Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.