Berita OKI Mandira

Kemendagri Beri Apresiasi Kinerja Pj Bupati OKI TW II, Inflasi dan Kemiskinan Ekstrem Terkendali

Sejumlah indikator kinerja utama menunjukkan capaian baik antara lain, angka inflasi serta penurunan kemiskinan ekstrem

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Sri Hidayatun
humas Pemkab OKI
Kementerian Dalam Negeri melalui Inspektorat Jendral memberikan penilaian baik terhadap kinerja Penjabat Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Asmar Wijaya pada evaluasi triwulan II di Kantor Itjen Kemendagri Jakarta. 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Kementerian Dalam Negeri melalui Inspektorat Jendral memberikan penilaian baik terhadap kinerja Penjabat Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Asmar Wijaya pada evaluasi triwulan II di Kantor Itjen Kemendagri Jakarta.

Sejumlah indikator kinerja utama menunjukkan capaian baik antara lain, angka inflasi serta penurunan kemiskinan ekstrem

"Enam bulan menjabat angka inflasi dan kemiskinan ekstrim di OKI menggembirakan," kata Inspektur Wilayah 1 Itjen Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri), Brigjen Pol Rustam Mansyur.

"Trend penurunan inflasi selama 6 bulan terakhir cukup signifikan dari 4,92 persen pada Januari menjadi 2,27 persen di Juni," tambah dia.

Evaluasi kinerja penjabat kepala daerah yang dilakukan oleh Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri per triwulan itu untuk mengukur keberhasilan Penjabat Bupati dalam melaksanakan tugasnya sebagai Kepala Daerah. 

Dalam paparannya Pj. Bupati OKI Asmar Wijaya mengatakan upaya pengendalian inflasi dilakukan secara serentak dengan sembilan langkah kongkrit.

Baca juga: Mudahkan Warga Berobat, Pemkab OKI Segera Integrasikan Pelayanan Kesehatan Primer

"Seperti tanam cabai serentak di seluruh desa, operasi pasar murah hingga kerjasama daerah," jelas Asmar.

Asmar menambahkan pemerintah daerah terus menjaga keseimbangan antara inflasi dan deflasi untuk stabilitas pertumbuhan ekonomi.

Terkait kemiskinan ekstrim, Badan Pusat Statistik mencatat, angka kemiskinan di Kabupaten Ogan Komering Ilir turun sebanyak 1,07 persen dari 13,15 persen pada 2023 menjadi 12,08 persen di 2024.

Sedangkan angka kemiskinan ekstrim turun drastis dari 4,4 persen pada tahun 2022 menjadi 0,4 persen periode Maret 2024. Angka tersebut  berada di bawah rerata provinsi Sumsel 0,59 dan nasional 0,83.

Dikatakan Asmar capaian tersebut tidak lepas dari intervensi berupa program penanggulangan kemiskinan seperti pengendalian inflasi, rehabilitasi rumah layak huni, peningkatan sanitasi, serta cakupan layanan kesehatan semesta (UHC) yang membantu masyarakat mengurangi beban pengeluaran.

Selain mengapresiasi capaian tersebut Itjen Kemendagri juga memberi catatan kepada Pemkab OKI antara lain terkait kesiapan daerah menghadapi pilkada serentak, pelayanan publik, serapan anggaran dan hingga mengurangi pengangguran.

"Untuk penyelenggaraan pilkada, Waspada  terhadap kerentanan jelang Pilkada lakukan pemantauan isu agar dapat segera diantisipasi," tukasnya.

Baca berita menarik lainnya di google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved