Pegi Setiawan Bebas

Eks Wakapolri Curigai Dalang Kasus Vina Cirebon, Singgung Rekaman Video Iptu Rudiana : Ada Ketakutan

Eks Wakapolri tahun 2013-2014, Komjen. Pol. (Purn.) Drs. Oegroseno, S.H angkat bicara terkait siapa dalang kasus Vina Cirebon kini masih jadi misteri.

Editor: Moch Krisna
Istimewa
Eks Wakapolri Komjen Pol Purn Oegroseno 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Eks Wakapolri tahun 2013-2014, Komjen. Pol. (Purn.) Drs. Oegroseno, S.H angkat bicara terkait siapa dalang kasus Vina Cirebon kini masih jadi misteri.

Muncul dalam program One on One tayang di stasiun televisi Inews TV beberapa waktu lalu, Oegroseno menyoroti analisa terkait motif-motif kemungkinan terjadi dalam kasus Vina Cirebon.

Oegroseno menyebut bisa mengenai narkotika, geng motor, ataupun kenakalan remaja pergaulan bebas. Pasalnya pembunuhan terjadi dinilai terlalu sadis.

"Kalau Dendam karena cinta paling ditempeleng selesai, bukan sampai berdarah-darah seperti itu,Ini yang perlu didalami tim lengkap kepolisian,"ujarnya

Soal dugaan publik terkait adanya keterlibatan dari pejabat dalam kasus Vina Cirebon, Oegroseno menyebut kunci ada di Iptu Rudiana.

"Dibuka saja rekaman orang tua Eky di video pertama kali dia bicara apa itu ajalah, dari situ awal saya sudah menyakinkan ada ketakutan apa ini,"terang Oegroseno, melanisr Minggu (14/7/2024) via youtube Official Inews.

Terungkap hasil pemeriksaan Iptu Rudiana, ayah Eky soal kasus Vina Cirebion.
Terungkap hasil pemeriksaan Iptu Rudiana, ayah Eky soal kasus Vina Cirebion. (Tribunnews.com)

Lebih jauh, Oegroseno menyebut penyidikan sedari awal yang janggal, hingga muara kasusnya yang bakal semakin ugal-ugalan.

Salah tangkap Pegi Setiawan yang sempat ditahan di Polda Jabar karena dianggap DPO Pegi Perong.

"Akankah ada Pegi Perong? Siapa yang mengungkapkan nama Pegi? Walaupun belum ketahuan Pegi A, B atau Z, pernyataan Pegi jangan dialihkan. Perlu didalami," tutupnya Oegroseno

Sebut Iptu Rudiana Lakukan Kesalahan Fatal

Iptu Rudiana disebut melakukan sejumlah kesalahan fatal.

Hal tersebut dikatakan oleh Mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Oegroseno,

Dengan pengalaman puluhan tahun menangani berbagai kasus, melihat modal Rudiana memburu pembunuh anaknya tidak cukup.

Ia menilai, Rudiana hanya bermodalkan keterangan saksi sepihak, kemudian delapan orang menjadi terpidana dan kini ramai-ramai digugat dengan berbagai alibi.

Seharusnya, kata Oegroseno, Rudiana menggali lebih dalam, mencari bukti lebih kuat untuk mengonfirmasi kesaksian Aep.

Pernyataan ini merujuk berdasarkan keterangan saksi Aep, Rudiana percaya anaknya diserang hingga dibunuh sekelompok pemuda yang kerap nongkrong di SMPN 11 Kota Cirebon.

"Bagi saya seorang polisi berbuat seperti itu sudah fatal untuk langkah-langkah, kalau 'saya ingin mengungkap tapi hanya sampai sejauh itu'," kata Oegroseno.

Terlebih korban adalah anaknya sendiri. Seharusnya hal itu menjadi dorongan bagi Rudiana melacak lebih jauh dan komprehensif.

"Kalau polisi yang diungkap itu misalnya masyarakat menjadi korban itu tanpa disuruh harus diungkap, apalagi anak jadi korban. Itu harusnya dia berbuat dua kali atau tiga kali lebih baik," imbuhnya.

Sementara itu, dia menyoroti soal motif pelaku melakukan tindakan sadis kepada Vina dan Eky.

Menurut dia, Iptu Rudiana juga bisa menganalisis pada awal penyidikan tersebut.

"Kalau pendekatan macam-macam nih. Jadi sejak awal kasus terjadi analisis seorang reserse, analisis kriminal harus jalan dengan berbagai kira-kira analisis motif. Kalau saya melihat ada empat, misal Apakah korban utama ini memang Vina, Apakah korban utamanya Eky, atau memang ini kenakalan remaja atau geng motor tadi atau yang keempat mungkin kaitan dengan narkoba karena terlalu sadis lihat korban seperti itu," paparnya.

Meski demikian, Oegroseno menilai untuk melakukan hal tersebut perlu pengalaman yang luar biasa dari seorang anggota polisi.

"Nah ini harusnya dikembangkan terus ini kan harus butuh pengalaman yang luar biasa di reserse, seperti ini tanpa analisis ini nanti arahnya hanya satu. Begitu mulai ada yang belok kiri belok kanan bingung mau terus lagi takut ke mana ini yang mungkin dari awal yang tidak dilakukan," tukasnya.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved