Berita OKI Mandira

Pemkab OKI Lakukan Siaga Sejak Dini Cegah Risiko Karhutla

Dengan luasan wilayah mencapai 75 persen terdiri atas rawa-rawa, Kabupaten OKI memiliki risiko tinggi mengalami karhutla.

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Sri Hidayatun
winando/tribunsumsel.com
Dalam kegiatan apel gelar pasukan kesiap siagaan darurat penanggulangan karhutla digelar gedung olahraga biduk kajang Kecamatan Kayuagung pada Jum'at (12/7/2024) siang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir terus melakukan upaya siaga mencegah terjadinya bencana asap kebakaran hutan dan lahan (karhutlah).

Dengan luasan wilayah mencapai 75 persen terdiri atas rawa-rawa, Kabupaten OKI memiliki risiko tinggi mengalami karhutla ketika memasuki musim kemarau.

Dalam kegiatan apel gelar pasukan kesiap siagaan darurat penanggulangan karhutla di gedung olahraga biduk kajang Kecamatan Kayuagung pada Jum'at (12/7/2024) siang.

Penjabat Bupati OKI, Ir Asmar Wijaya mengatakan tingkat  kerawanan bencana karhutla yang tinggi menjadi perhatian bersama dan patut kita waspadai, dampak yang bisa terjadi diantaranya perubahan suhu, kekeringan, gagal panen dan muncul penyakit.

"Maka dari itulah perlu dilakukan antisipasi dan kesiapan, karena kita tidak tahu pasti seberapa tinggi keparahannya yang terjadi di tahun 2024 kali ini," sebut Asmar.

Berdasarkan indeks resiko bencana karhutla di OKI masih tinggi, hal ini menyebabkan kejadian kebakaran hutan dan lahan di tahun 2023 menunjukkan tren meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga: Pemkab OKI Sukses Gelar Malam Penganugrahan Bujang Gadis Bende Seguguk Ogan Komering Ilir 2024

"Pada tahun ini kita terus waspada melalui upaya-upaya pencegahan yang bersinergi antar pihak, seperti pemerintah melalui BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni, jajaran Camat, Kades, swasta, masyarakat dan pihak terkait lainnya," jelasnya.

Masih kata Asmar, ia menjabarkan melihat kejadian-kejadian bencana karhutla di OKI tahun-tahun lalu yang pergerakannya dapat cepat diantisipasi secara optimal, dimana pergerakan mulai desa/kelurahan, kecamatan sampai kabupaten.

Melibatkan semua unsur, mulai dari perencanaan hingga aksi lapangan, pastinya menjadi pembelajaran dan modalitas yang dimiliki.

"Kita berharap pola penanggulangan karhutla secara kolaboratif dapat juga kita terapkan pada pola pencegahan, sehingga bisa memberikan dampak yang lebih optimal lagi dalam rangka penanganan kebakaran dimasa sekarang dan kedepannya," ujarnya.

Selain itu, diharapkan kegiatan apel kesiapsiagaan ini dapat menjadi pemantik semangat semua pihak yang terlibat di dalamnya.

"Saya mengharapkan kepada seluruh peserta apel gelar pasukan kesiapsiagaan bencana alam ini nantinya bisa dimanfaatkan untuk menjaga kabupaten OKI yang kita cintai ini dari bencana asap,"

"Karena tanpa sinergi semua pihak terkait, maka usaha yang dilakukan akan sia-sia serta kerja kolaborasi tidak akan dapat terlaksana dengan baik" pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya di google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved