Berita Viral

Sosok Syahroni, Pemuda Tewas di Rumahnya Sempat Diselimuti Sang Adik, Ada Luka di Mata dan Bibir

Seorang pemuda bernama Syaroni (19) warga Desa Urek Urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur ditemukan tewas tidak wajar di rumahnya,

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Kompas.com/Imron Hakiki
Kediaman Syaroni (19) pemuda asal Desa Urek-urek. Seorang pemuda bernama Syaroni (19) warga Desa Urek Urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur ditemukan tewas tidak wajar di rumahnya, 

TRIBUNSUMSEL.COM- Sosok pemuda bernama Syaroni (19) warga Desa Urek Urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur ditemukan tewas tidak wajar di rumahnya, Jumat (5/7/2024).

Syaroni yang masih duduk dibangku SMK swasta di Gondanglegi ini dikabarkan sempat tidur bersama adiknya sebelum dikabarkan meninggal dunia.

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah mengatakan, berdasarkan keterangan ibu korban, Atin, dan adik korban tidak mengetahui secara pasti kapan S meninggal.

Baca juga: Mas kok Dingin Pilu Bocah SD di Malang Tidur Bersama Kakak sudah Meninggal, Sempat Diberi Selimut

Atin awalnya menduga bahwa Syaroni baru saja pulang ke rumah setelah dua hari keluar karena kemungkinan menikmati waktu liburnya.

Berdasarkan keterangan yang didapat, AKP Gandha Syah menjelaskan, ibu korban mendengar suara orang membuka pintu pada Jumat (5/7/2024) sekitar pukul 02.30 WIB.

Perkiraan ibunya, yang membuka pintu adalah anaknya.

Selanjutnya, di waktu subuh, Atin keluar dari kamar dan menuju ke ruang tamu.

Saat itu, Atin yang memiliki gangguan penglihatan mata tersandung bagian tubuh korban.

Atin mengabaikannya. Ia mengira anak pertamanya itu tengah tidur di ruang tamu.

Hingga adik korban menaruh kecurigaan dengan kondisi sang kakak saat tidur.

Baca juga: Kronologi S Pemuda di Malang Meninggal Tidur dengan Adik, Sempat Dua Hari Tak Pulang ke Rumah

Adiknya yang masih belia itu mengaku terkejut lantaran tubuh sang kakak telah dingin.

"Lalu pukul 05.30 WIB ini, anak kedua ibu korban yang masih kelas 2 atau 3 SD ini memegang masnya (kakaknya). Terus bilang ke ibunya 'mas kok dingin, tak selimuti ya.' Lalu mereka berdua ini tidur bareng," kata AKP Gandha Syah, dilansir dari Tribunjatim.com, Sabtu, (6/7/2024).

Singkat cerita, beber AKP Gandha Syah, menjelang pukul 12.00 WIB, tubuh S dibalik oleh ibunya, yang semula dalam keadaan tengkurap.

Ini dilakukan dalam maksud membangunkan korban.

Ketika dibalik, ternyata tubuh korban sudah dalam kondisi kaku.

Kondisi Wajah Luka

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan, ibu korban sempat mendengar mendengar suara kaki masuk ke dalam rumahnya.

"Namun belum bisa dipastikan, apakah suara kaki itu merupakan suara kaki korban, atau suara kaki orang yang mengantarkan korban," terangnya saat ditemui, Jumat malam.

Saat diperiksa ada luka di tubuh korban, tepatnya di bagian mata dan bibir.

Kondisi S Pemuda di Malang Meninggal saat Tidur dengan Adik, Ada Luka di Mata dan Bibir Saat Pulang
Kondisi S Pemuda di Malang Meninggal saat Tidur dengan Adik, Ada Luka di Mata dan Bibir Saat Pulang (Istimewa Tribun Jatim)

Gandha belum bisa memastikan penyebab luka di tubuh korban yang masih duduk di bangku kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tersebut.

"Kami masih menunggu hasil otopsi untuk melihat penyebab lukanya tersebut. Tim forensik juga juga akan mengambil sampel lambung korban," terangnya.

Polisi tengah menyelidiki dan memeriksa saksi-saksi untuk mengungkap kasus tersebut.

"Kami masih lakukan penyelidikan mendalam, untuk mencari titik terang dari perkara ini," katanya.

 Jasad Korban Diautopsi 

Sedangkan jasad korban dibawa ke RSSA Kota Malang.

"Kami telah melakukan olah TKP, kita cek saat ini untuk jenazah posisi di RSSA. Karena terdapat luka di tubuh korban. Antara lain luka lebam di bagian wajah dan mata," terang AKP Gandha Syah.

Autopsi dilakukan, guna mencari tahu penyebab kematian korban dan kapan waktu meninggalnya.

Rencananya, pihak dokter juga akan mengambil sampel lambung.

"Kami tidak bisa memastikan, kita lihat dulu hasilnya apakah sebab meninggalnya karena kekerasan atau sajam, atau yang lain," tandasnya.

Baca juga: Tabiat Pasutri Diduga Bunuh Feni Ria Pegawai Koperasi di Lima Puluh Kota, Suami Dikenal Lugu

Di sisi lain, dari hasil pendalaman, tidak ditemukan ada bekas darah di rumah korban. Dan tidak ditemukan adanya benda tajam.

Informasinya, ponsel milik korbanpun tidak ada di rumah.

Sementara itu, perangkat Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Sulaiman Arif yang turut hadir di TKP, mengaku belum mengetahui secara langsung kondisi korban.

Namun, berdasarkan sepengetahuannya, terdapat beberapa luka di tubuh korban. Antara lain di bagian bibir kanan dan pelipis mata.

Apakah luka tersebut berasal dari senjata tajam atau bukan, Arief mengaku belum mengetahuinya secara pasti.

"Kami sendiri gak lihat langsung karena sudah ditangani pihak berwajib. Kalau melihat dari kejauhan sepertinya bukan benda tajam, kayaknya benda tumpul, lebam gitu," tambahnya.

Arief mengaku syok ketika mendengar adanya informasi ini sebelumnya.

Begitu mendapatkan kabar, ia langsung menuju ke TKP.

Sehingga minim adanya informasi lengkap maupun kronologi kejadian yang sebenarnya.

Bahkan ibu korban memiliki keterbatasan penglihatan dan pendengaran.

"Dari keterangan ibunya jam 3 malam dipulangkan. Yang memulangkan siapa gak tahu, karena ibunya ada gangguan penglihatan," tukasnya.


(*)

Baca berita lainnya di google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved