Seputar Islam
Sholat Hajat, Tujuan, Tata Cara Shalat Hajat Lengkap dengan Bacaan Niat, Urutan Dzikir dan Doanya
Sholat Hajat dilaksanakan tujuannya untuk mendekatkan diri kepada Allah, berserah diri kepada Allah agar mendapatkan petunjuk atas hajat (keinginan)
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM -- Sholat hajat adalah salah satu sholat sunnah dalam Islam.
Sholat Hajat dilaksanakan tujuannya untuk mendekatkan diri kepada Allah, berserah diri kepada Allah agar mendapatkan petunjuk atas hajat (keinginan) serta mencari solusi permasalahan, kesempitan, kesulitan yang sedang dihadapi.
Tata Cara melaksanakan shalat hajat
Sebenarnya sholat hajat tidak jauh berbeda dengan shalat sunnah pada umumnya, namun demikian ada perbedaan yang mendasar yaitu pada niat dan doanya.
Dikutip dari laman kemenag.go.id, Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain (Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002], cetakan I, halaman 103) menyebutkan cara melaksanakan shalat hajat.
Seseorang yang ingin melaksanakan sholat hajat dianjurkan untuk melaksanakan shalat hajat sebanyak 12 rakaat dengan salam di setiap 2 rakaat. Namun demikian, melaksanakan shalat hajat sebanyak 2 rakaat pun dianggap cukup memadai.
1. Bacaan Niat
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatal ḫâjati rak‘ataini adâ‘an lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
Aku menyengaja shalat sunnah hajat dua rakaat tunai karena Allah SWT.”
2. Membaca Surat Al-Fatihah
Membaca surat Al Fatihah yang dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek (dianjurkan untuk membaca surat Al-Ikhlas dan ayat kursi).
3. Ruku’ dengan bacaan doanya.
4. Sujud dengan bacaan doanya.
5. Duduk di antara dua sujud.
6. Sujud kedua.
7. Berdiri dan melaksanakan rakaat kedua dengan urutan tata seperti rakaat pertama.
8. Duduk tasyahud akhir, lalu salam menengok ke kanan dan ke kiri.
9. Membaca dzikir dan doa berikut urutannya
Sholawat (Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad) sebanyak 100 kali.
Istighfar (Astaghfirullahal ‘azhim) sebanyak 100 kali.
Tasbih (Subhanallah) sebanyak 100 kali.
Tahmid (Alhamdulillah) sebanyak 100 kali.
Takbir (Allahu Akbar) sebanyak 100 kali.
Tahlil (Laa ilaaha Illallah) sebanyak 100 kali.
Surat Al-Ikhlas sebanyak 11 kali.
Surat Al-Falaq sebanyak 11 kali.
Surat An-Nas sebanyak 11 kali.
Ayat Kursi sebanyak 11 kali.
Hauqolah (La haula wala quwwata illa billahil aliyil ‘adzim) 100 kali.
Kalimat (Hasbunallah wani’mal wakil ni’mal maula wani’man nashir) 100 kali.
Setelah selesai melakukan shalat hajat hendaknya seseorang memuji Allah dan membaca shalawat untuk Rasulullah SAW.
Kemudian, dilanjutkan dengan doa setelah sholat hajat.
9. Membaca sholawat doa
Setelah selesai shalat, dianjurkan untuk membaca shalawat dan doa sebagaimana berikut:
سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ
بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهِ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Subḫânal-ladzî labisal-‘izza wa qâla bihi. Subḫânal-ladzî ta‘aththafa bil-majdi wa takarrama bihi. Subḫâna dzil-‘izzi wal-kirami, subḫâna dzith-thauli as’aluka bimu‘âqidil-‘izzi min ‘arsyika wa muntahar-raḫmati min kitâbika wa bismikal-a‘dhami wa jaddikal-a‘la wa kalimâtikat-tâmmâtil-‘âmmâtil-latî lâ yujâwizuhunna birrun wa lâ fâjirun an tushalliya ‘ala sayyidinâ Muḫammadin wa ‘ala âli sayyidinâ Muḫammadin.
Artinya:
Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana,”
Setelah itu, dianjurkan juga untuk membaca doa Rasulullah saw sebagaimana riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Lâ ilaha illallâhul-ḫalîmul-karîmu, lâ ilaha illallâhul-‘aliyyul-adhîmu subḫânallâhi rabbil-‘arsyil-‘adhîmi wal-ḫamdulillâhi rabbil-‘alamîna.
Artinya:
Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,”
Selanjutnya, orang yang sedang memiliki hajat tertentu bisa melanjutkan bacaan doa Rasulullah saw riwayat Imam At-Tirmidzi sebagaimana berikut:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضىً إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Arab latin:
Allâḫumma innî as’aluka mûjibâti raḫmatika, wa ‘azâ’ima maghfiratika, wal-ghanîmata min kulli birrin, was-salâmata min kulli itsmin lâ tada‘ lî dzanban illâ ghafartahu, wa lâ hamman illâ farrajtahu, wa lâ ḫâjatan hiya laka ridlan illâ qadlaitahâ yâ arḫamar-râḫimîna.
Artinya:
Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih,”.
Setelah doa-doa tersebut dipanjatkan, tahapan terakhir adalah memanjatkan doa dengan khusus memohon kepada Allah agar urusan atau hajat khususnya itu bisa dikabulkan.
Itulah Sholat Hajat, Tujuan, Tata Cara Shalat Hajat Lengkap dengan Bacaan Niat, Urutan Dzikir dan Doanya.
(lis/berbagai sumber)
Baca juga: Doa Setelah Selesai Sholat Hajat Lengkap Tulisan Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Baca juga: Apa Doa Selesai Sholat Hajat? Ini Bacaan yang Harus Diamalkan, Lengkap Tulisan Latin dan Artinya
Baca juga: Sholat Hajat Mulai Jam Berapa? Ini Waktu Pelaksanaan, Bacaan Niat dan Doa Setelahnya
Baca juga: Tulisan Doa Selesai Sholat Hajat Lengkap Arab Latin dan Bahasa Indonesia, Mudah Dibaca
Bacaan Doa Sholat Hajat
Doa Selesai Sholat Hajat
urutan dzikir setelah sholat hajat
Waktu Sholat Hajat
Niat Sholat Hajat
Tata Cara Pelaksanaan Sholat Hajat
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
Doa dan Zikir Jumat Pagi, Lengkap Tulisan Arab, Latin Serta Terjemahannya |
![]() |
---|
Doa Nabi Ibrahim Setelah Membangun Ka'bah, Cocok Untuk Berangkat Haji dan Umroh, Arab Latin dan Arti |
![]() |
---|
Teks Khutbah Jumat Bahasa Sunda 29 Agustus 2025, Tema Maulid Nabi Muhammad |
![]() |
---|
Doa Sebelum dan Sesudah Baca Yasin untuk Orang Meninggal Teks Arab, Latin dan Artinya |
![]() |
---|
Doa Yasin untuk Orang Meninggal, Ini Susunan dan Tata Caranya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.