Bocah Tewas di Bekasi

Keseharian Didi Pelaku Pembunuhan Bocah 9 Tahun Dalam Karung di Bekasi, Kerap Mengurung Diri

Terungkap keseharian dari Didi alias Didi Setiawan (60) pria bunuh bocah 9 tahun dalam karung di Bekasi rupanya tinggal minggat oleh anak dan istri..

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar
Warga Sekitar RT 03 RW 07, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Bekasi mengungkap Keseharian Didi Pria Bunuh Bocah 9 Tahun Dalam Karung, Dihidup Sendiri Ditinggal Anak dan Istri 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Warga sekitar mengungkap keseharian Didi alias Didi Setiawan atau DD (60) pria yang bunuh bocah 9 tahun dalam karung di Bekasi.

Didi awalnya tinggal di rumah RT 03 RW 07, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang sudah cukup lama sekitar 20 tahun sejak tahun 2002 silam.

Kala itu ia hidup bersama keluarga kecilnya.

Baca juga: Kronologi Bocah 9 Tahun di Bekasi Ditemukan Tewas Dalam Karung Dibuang ke Sumur, Sempat Hilang

Namun tanpa sebab, anak dan istri Didi pergi diduga minggat dari rumah meninggalkan dirinya sendiri.

"Dulu sama istri dan anak, terus anaknya kabur emaknya kabur terus dia tinggal sendirian," kata Umah tetangga sekitar, Senin (3/6/2024) dilansir dari Tribun Jakarta.

Menurut Umah, DS memiliki dua anak yang sudah dewasa.

Akan tetapi mereka memilih mengikuti jejak sang ibu yang minggat dari rumah.

Penampakan Rumah Didi (60), Pria di Bekasi Bunuh Bocah 9 Tahun Dalam Karung, Korban Pakai Bantah Setelah Main Depan Rumah
Penampakan Rumah Didi (60), Pria di Bekasi Bunuh Bocah 9 Tahun Dalam Karung, Korban Pakai Bantah Setelah Main Depan Rumah (Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar)

Umah menuturkan, biduk rumah tangga DS dan istrinya memang tidak baik-baik saja lantaran sering cekcok.

Bahkan parahnya, DS pernah mengancam membunuh istrinya menggunakan celurit ketika cekcok masalah rumah tangga.

"Sering (cekcok) pernah sampai ngancem Istrinya mau dibunuh tetangga juga sampe misahin karena istrinya minta tolong," ucapnya.

Selama puluhan tahun tinggal, DS juga jarang bersosialisasi dengan tetangga dan cenderung mengurung diri di rumah.

Tetangga terdekat kediamannya bahkan tidak begitu mengenal DS secara personal, termasuk Umah yang hanya kenal sebatas saja.

"Enggak pernah keluar di dalem aja, kalau abis dari luar pulang langsung masuk aja," jelas dia.

Saking tidak akrab dengan tetangga, latar belakang pekerjaan DS pun tak banyak yang tahu persis.

Umah mengaku, pernah mendengar informasi terkait DS yang bekerja sebagai sopir angkot dan montir panggilan.

Namun belakangan pelaku lebih sering di rumah ketimbang keluar bekerja atau semacamnya.

"Bilangnya mah bengkel montir panggilan kalau ada yang manggil, kalau enggak ada yang manggil nganggur di rumah," jelas dia.

Sampailah pada peristiwa pembunuhan yang dilakukan Didi terhadap GH (9) tetangganya.

Awalnya, GH diketahui menghilang sejak Jumat (31/5/2024) siang.

GH terakhir kali terlihat saat tengah bermain dengan teman sebayanya di dekat rumah pelaku Didi alias DD.

Orangtua GH yang tak bisa menemukan korban lantas melaporkan kehilangan anaknya ke Polsek Bantargebang.

Hingga akhirnya, GH ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa pada Minggu (2/6/2024) dini hari di kediaman DD, sang tetangga.

Baca juga: Sosok Didi, Pelaku Pembunuhan Bocah 9 Tahun Dalam Karung di Bekasi, Diduga Praktik Perdukunan

Baca juga: Bocah 9 Tahun di Bekasi Ditemukan Tewas Dalam Karung, Ternyata Dibunuh Tetangga, Ditemukan Sesajen

Penemuan bermula dari kecurigaan warga terhadap terduga pelaku berinisial DD, selanjutnya dilakukan penggerebekan rumah didampingi pengurus RT setempat.

"Warga sama RT ke sini, pas Sabtu sore, cuma waktu Sabtu sore belum berani dobrak pas malemnya udah ada Polisi baru didobrak," kata Umah warga setempat.

Saat ditemukan, jasad GH berada di lubang sumur pompa air dibelakang rumah dengan diameter 60 x 60 centimeter dan kedalaman dua meter.

Korban berhasil ditemukan di dalam lubang pompa air sudah tewas dengan kondisi jasad yang terbungkus karung.

"Ditemuinnya di sumur, dibungkus karung, masih seger (jasadnya) kayaknya belum lama meninggalnya," ungkap Umah.

 

Warga Curiga

Menurut Sobirin (52), kecurigaan warga awalnya timbul lantaran Didi menjadi sosok terakhir yang terlihat didekat korban.

"Dia (pelaku) sering mondar-mandir di sini (tanah kosong dekat kediaman korban). Korbannya suka main di situ," ucap Sobirin dilansir dari Tribun Jakarta.

Pada Jumat pagi sebelum korban dikabarkan menghilang, Sobirin sempat melihat korban main bersama rekan sebayanya.

"Pas Jumat siangnya udah enggak ada, orang tuanya nyari, pelakunya juga sudah enggak keliatan," ungkap dia.

Pada Jumat pagi, Sobirin memergoki terduga pelaku Didi berada di dekat lokasi GH bermain.

Berbekal petunjuk Sobirin, warga pada Sabtu sore sempat menggerebek rumah Didi untuk mencari keberadaan korban.

Saat penggerebekan pertama, warga belum menemukan tanda-tanda korban di dalam rumah terduga pelaku sampai akhirnya Polisi datang.

"Kayaknya disekap di dalam rumah dari pertama hilang yang jumat siang itu, baru ketemu semalem (dini hari) digerebek warga," kata Sobirin.

Korban ditemukan di dalam lubang sumur pompa air, kondisi kakinya terlipat sampai menyentuh dada dengan terbungkus karung.

Saat diamankan, Didi seolah tak memiliki rasa bersalah dan hanya diam saat berusaha diinterogasi pihak kepolisian.

Bocah 9 Tahun di Bekasi Tewas Dibunuh Tetangga, Jasad Dibuang ke Sumur Pompa Air Terbungkus Karung
Bocah 9 Tahun di Bekasi Tewas Dibunuh Tetangga, Jasad Dibuang ke Sumur Pompa Air Terbungkus Karung (Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar)

Polisi selanjutnya membawa terduga pelaku ke Polres Metro Bekasi Kota, sementara jasad korban dievakuasi lalu dilarikan ke RS Polri Kramat Jati Jakarta.

Penyidik dipimpin Kepala Satuan Reserse Kriminal AKBP Muhammad Firdaus datang ke TKP, mereka mengecek bagian dalam rumah untuk mengumpulkan bukti-bukti.

Didi diketahui menghabisi korban pada Sabtu (1/6/2024) dengan cara membekapnya menggunakan bantal.

"Korban dibekap dengan menggunakan bantal dan menggunakan tangan kanannya pelaku mencekik korban, sehingga korban meninggal dunia," kata Firdaus.

Firdaus memastikan penyidik telah mengcek tempat kejadian perkara yang tak lain kediaman pelaku berinisial D.

Hasilnya, penyidik menemukan sejumlah barang bukti dari dalam rumah untuk pendalaman kasus.

Barang bukti tersebut di antaranya benda-benda yang mirip untuk sarana praktik perdukunan seperti kendi, keris, sesajen dan foto-foto anak kecil.

Dugaan praktik perdukunan di balik pembunuhan itupun menyeruak.

Meski demikian, penyidik masih memeriksa terduga pelaku sehingga belum diketahui motifnya menghabisi korban.

"Motifnya mohon izin masih dalam pendalaman," ungkap Firdaus.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved