Hari Lahir Pancasila

Hari Lahir Pancasila 1 Juni: Sejarah dan Latar Belakang Peringatannya

Artikel ini berisi penjelasan mengenai sejarah dan latar belakang peringatan Hari Lahir Pancasila yang dirayakan setiap tanggal 1 Juni.

Tribun Sumsel
Hari Lahir Pancasila 1 Juni: Sejarah dan Latar Belakang Peringatannya 

TRIBUNSUMSEL.COM- Latar belakang peringatan Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni berawal acara peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 1964 yang bertepatan hari ulang tahun ke-19 Pancasila.

Acara tersebut diselenggarakan atas permintaan langsung dari Presiden pertama Republik Indonesia saat itu, Ir Soekarno.

Saat itu, Sukarno menuntut diadakannya acara tersebut karena beberapa orang dinilai mulai menyelewengkan Pancasila.

Pada acara tersebut, Sukarno menguraikan kembali rumusan Pancasila berikut dengan kelima silanya.

Kemudian Hari Lahir Pancasila pada tahun itu diperingati untuk pertama kalinya dengan upacara kenegaraan di Istana Merdeka dengan slogan Pancasila Sepanjang Masa.


[Sejarah Hari Lahir Pancasila]

Dikutip dari laman djkn.kemenkeu.go.id, pemilihan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila merujuk pada momen sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan/BPUPKI) dalam upaya merumuskan dasar negara Republik Indonesia.

Badan ini menggelar sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945. Dalam sidang tersebut, anggota BPUPKI membahas mengenai dasar-dasar Indonesia merdeka.

Sejarah Hari Lahir Pancasila, yang Diperingati Tanggal 1 Juni Setiap Tahunnya
Sejarah Hari Lahir Pancasila, yang Diperingati Tanggal 1 Juni Setiap Tahunnya (Tribun Sumsel)

Dalam sidang kedua BPUPKI, Soekarno dalam pidatonya yang bertajuk “Lahirnya Pancasila” berkesempatan menyampaikan gagasannya mengenai konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia tepatnya pada 1 Juni 1945.

Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPKI.

Dalam pidatonya Soekarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara Indonesia merdeka, yang dinamai “Pancasila”. Panca artinya lima, sedangkan sila artinya prinsip atau asas.

Pada saat itu Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia, yakni Sila pertama “Kebangsaan”, sila kedua “Internasionalisme atau Perikemanusiaan”, sila ketiga “Demokrasi”, sila keempat “Keadilan sosial”, dan sila kelima “Ketuhanan yang Maha Esa”.

Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut, maka Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai panitia Sembilan, yang berisi Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.

Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya dapat disahkan pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pada sidang tersebut, disetujui bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.

Baca juga: Contoh Naskah Doa Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2024, Singkat dan Khidmat, Beserta PDF

Baca juga: 15 Contoh Ucapan Hari Lahir Pancasila 2024 dalam Bahasa Jawa Penuh Makna, Cocok Bagikan pada 1 Juni

Baca juga: KUMPULAN Pantun Ucapan Hari Lahir Pancasila 2024 Singkat dan Berkesan Untuk Referensi

Baca artikel dan berita Tribun Sumsel lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved