Casis Bintara Dibegal

Kisah Casis Bintara Dibegal di Jakbar, Jari Nyaris Putus saat Berangkat Tes, Kini Diterima Anggota

Kisah haru sekaligus memilukan datang dari calon siswa (casis) bintara polisi bernama Satrio Mukti Raharjo(19), diserang begal saat hendak psikotes

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIAL
Kisah haru sekaligus memilukan datang dari calon siswa (casis) bintara polisi bernama Satrio Mukti Raharjo(19), diserang begal saat hendak psikotes 

Lantaran melawan dan membahayakan petugas, personel Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya terpaksa melesakkan tembak ke arah dada PN untuk melumpuhkan.

Selain PN, dua pelaku lain berinisial AY dan MS juga ditembak pada bagian kaki karena berupaya melarikan diri saat diamankan personel Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

"Kami jelaskan untuk yang ditembak mati adalah pelaku utama atas nama PN. Untuk pelaku utama ada tiga, yang dua atas nama AY dan MS ditembak di kaki," ujar Rovan.

Usai kejadian jenazah PN dibawa penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya ke Instalasi Forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses autopsi.

Dokter forensik RS Polri Kramat Jati, Niken menuturkan dari hasil pemeriksaan dilakukan pihaknya PN tewas akibat satu tembakan peluru dari arah dada yang tembus ke punggung.

"Kita terima (jenazah PN) tadi malam. Tembakan masuk dari depan keluar dari belakang. luka tembak di bagian dada, jadi dada pertengahan dada dan keluar di punggung," tutur Niken.

Peran Para Tersangka

Terkuak peran komplotan begal sadis yang bacok calon siswa (casis) Bintara Polri Satrio Mukti Raharjo (18) di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Polisi menyebut komplotan tersebut sangat sadis.

Bahkan, bukan cuma membuat jari korban putus. Satrio juga mengalami luka di bagian paha.

"Cukup sadis, korban jari kelingking kanannya terluka, kemudian pahanya juga terluka," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis (16/5/2024).

Kini, kelima pelaku begal sadis itu telah diringkus aparat Polda Metro Jaya.

Tiga pelaku merupakan kelompok spesialis pelaku kejahatan kekerasan.

Mereka berperan sebagai joki, kapten dan eksekutor.

Kemudian pelaku lainnya punya peran memasarakan hasil curian motor dan ponsel.

Satu pelaku terakhir yakni pembeli barang hasil kejahatan.

"Ini mereka kelompok yang sangat sadis ya, kasihan korban. Ada beberapa TKP yang sudah diungkap," katanya.

Artikel telah tayang di Serambinews.com dan Kompas.com

(*)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved