Mayat Wanita Dalam Koper di Bekasi

Fakta Hubungan Gelap Ahmad Arif dan Rini Mariany Wanita Tewas Dalam Koper, Dekat Sejak Desember

Awal mula hubungan gelap Ahmad Arif Ridwan Nuwloh dan Rini Mariany alias RM sejak bulan Desember 2023 silam, dibunuh karena minta tanggungjawab..

|
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Moch Krisna
youtube/KOMPASTV / Tribun News
Awal Hubungan Gelap Ahmad Arif & Rini Mariany Sejak Desember 2023, Dibunuh Karena Minta Tanggungjawab 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri


TRIBUNSUMSEL.COM -
Fakta hubungan gelap Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) dengan Rini Mariany alias RM (50) diketahui terjalin sejak bulan Desember 2023 silam.

Adapun keduanya dekat karena sama sama bekerja di sebuah perusahaan yang sama.

Pelaku berprofesi sebagai auditor, sementara korban Rini Mariany adalah kasir.

Keduanya diketahui mulai dekat sejak Desember 2023 lalu hingga melakukan hubungan suami istri pertama.

"Pelaku dan korban ini awalnya hubungannya adalah rekan kerja auditor dan kasir, nah berkembang kemudian pada Desember itu keduanya dekat, menjalin hubungan," ungkapnya dalam Koferensi Pers Kasus Pembunuhan Wanita dalam Koper, Jumat (3/5/2024).

Awal mula Ahmad Arif Ridwan Nuwloh alias AARN (29) bunuh Rini Mariany, jasad dimasukkan dalam koper, berawal cekcok.
Awal mula Ahmad Arif Ridwan Nuwloh alias AARN (29) bunuh Rini Mariany, jasad dimasukkan dalam koper, berawal cekcok. (Youtube Kompas TV)

"Kemudian pada 17 Desember, pelaku mempunyai kesempatan datang lagi ke Bandung untuk melakukan audit, nah di situlah mereka menjalin hubungan lebih dekat," imbuh Gurnald.

Saat bertemu di Bandung itulah, pelaku dan korban melakukan hubungan badan hingga dua kali.

"Dan diajak berhubungan badan pertama kali di situ, sebanyak dua kali, setelah itu pelaku pulang lagi ke Tangerang," papar Gurnald.

Kemudian, pelaku datang lagi pada April 2024 dan melakukan hubungan badan kembali dengan korban.

"Datang lagi pada bulan April dan melakukan hal tersebut (berhubungan badan) kembali," jelas Gurnald.

Namun dibalik itu, Rini diduga tak mengetahui jika AARN ternyata sudah beristri.

"Perlu kami sampaikan, kemungkinan korban tidak tahu, Kenapa kami katakan kemungkinan?"

"Karena mohon maaf, korban sudah meningga dunia, jadi kemugkinan korban tidak tahu," ungkap Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra saat Konferensi Pers, Jumat dilansir dari Tribun News.

Karena sakit hati dimintai pertanggungjawaban, pelaku membunuh korban di hotel kawasan Bandung, Jawa Barat.

Alasannya, karena korban meminta pertanggungjawaban pelaku untuk dinikahi, setelah melakukan hubungan suami istri.

"Motif melakukan pembunuhan karena tersangka tidak terima atau tersinggung perkataan korban yang meminta pertanggungjawaban untuk dinikahi, sehingga membuat tersangka sakit hati dan melakukan pembunuhan," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra saat Konferensi Pers, Jumat.

Baca juga: Keluarga Ungkap Gelagat AARN Saat Kabur ke Palembang Setelah Bunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Sementara itu, motif lainnya pelaku melakukan pembunuhan karena terdesak ekonomi, sebab membutuhkan biaya untuk resepsi pernikahan.

Pelaku sendiri diketahui sudah menikah pada Maret 2024.

Setelah membunuh korban, pelaku kemudian mengambil uang Rp43 juta yang dibawa RM.

Selain itu diketahui juga bahwa status korban saat ini masih mempunyai suami sah.

Namun, hubungan keduanya masih akan didalami lagi oleh kepolisian.

"Status korban sampai saat ini sebenarnya masih memiliki suami yang sah, namun untuk hubungannya nanti akan perdalam lagi antara korban dan suami sahnya," papar Wira.


Kronologi Pembunuhan

Ahmad Arif Ridwan Nuwloh atau AARN (28) selaku tersangka ternyata membunuh korban dengan cara membenturkan kepala RM hingga berdarah.

Kemudian, ketika korban tidak berdaya, AARN membekap mulut dan hidung sekaligus mencekik leher RM sampai korban tak bernapas lagi.

"Membenturkan kepala korban ke tembok hingga berdarah, kemudian pada saat korban tidak berdaya, tersangka membekap mulut, hidung, sekaligus mencekik leher korban selama 10 menit sampai memastikan korban tidak bergerak lagi dan korban tidak bernapas lagi," tuturnya dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (3/5/2024).

Setelah membunuh korban, tersangka keluar hotel untuk membeli koper untuk jasad RM.

Namun, koper pertama yang dibeli AARN terlalu kecil sehingga ia kembali membeli koper dengan ukuran yang lebih besar.

"Setelah itu tersangka keluar ke hotel untuk membeli koper, berwarna cokelat terlebih dahulu yang ukurannya lebih kecil dari ini."

"Setelah itu kembali ke hotel dicoba untuk memasukkan korban, namun tidak cukup."

"Kemudian tersangka keluar lagi membeli koper yang ada di depan sebagai barang bukti kemudian memasukkan korban ke dalam koper tersebut," tuturnya.

Tak sendiri, dalam melakukan tindakannya, AARN dibantu oleh adik kandungnya yang berinisial berinisial AT.

"Berhasil mengamankan tersangka yang mana tersangka tersebut dengan identitas AARN kemudian tersangka kedua AT."

"Peran AARN sebagai tersangka utama melakukan pembunuhan kepada korban RM dan memasukan jasad korban ke dalam koper," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra.

AT selaku adik pelaku berperan membantu AARN membuang koper yang berisi jasad korban ke daerah Cikarang, Jawa Barat.

"Kemudian peran dari saudara AT, yang merupakan adik kandung tersangka AARN, yaitu membantu AARN membuang koper di daerah Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi," ungkapnya.

Sampai pada akhirnya jasad RM ditemukan di dalam koper di sekitaran Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (25/4/2024) lalu.

 

Rekaman CCTV

Sosok pelaku berinisial AARN terekam CCTV hotel di Bandung saat bersama korban.

Dikutip dari TribunnewsBogor.com dari akun Instagram @merekamjakarta, detik-detik saat korban dan terduga pelaku masuk ke kamar hotel terekam CCTV.

Baca juga: Kondisi LS Istri Ahmad Arif Syok Suami Bunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi, Keluarga: Ini Musibah

Dalam rekaman tampak terduga pelaku santai berjalan memasuki kamar hotel.

Mengenakan celana panjang dan kemeja lengan pendek, terduga pelaku terlihat memegang ponsel dengan wajah datar.

Sementara di belakangnya ada seorang wanita mengenakan baju merah muda dan celana panjang serta jilbab sembari menenteng tas ransel.

Wanita tersebut diduga adalah Rini Mariany.

Sebelum memasuki kamar hotel, Rini sempat terdiam seolah ragu.

Namun beberapa detik kemudian, Rini pun masuk ke dalam kamar hotel itu sekira pukul 09.51.

Selang 8,5 jam kemudian, terduga pelaku tampak keluar kamar hotel dengan busana yang berbeda dari saat kedatangan.

Sekitar pukul 18.39 WIB, terlihat pria itu keluar dengan membawa koper besar yang diduga di dalamnya berisi jasad korban.

Terduga pelaku memakai jaket berwarna biru dongker.

Selain penampilan, gelagat terduga pelaku juga disorot lantaran terbilang aneh.

Tak seperti saat kedatangan, terduga pelaku justru tampak kikuk dan terburu-buru.

Hal tersebut lantaran terduga pelaku menenteng koper berisikan mayat korban.

Saat hendak keluar kamar dan berjalan menyusuri lorong, terduga pelaku gelagapan mendorong koper yang berat karena berisikan mayat.

Namun terduga pelaku berusaha tenang mengarahkan koper tersebut ke arah lift.

Tangan kosong saat masuk ke kamar hotel, terduga pelaku justru terlihat menenteng kresek hitam saat keluar kamar hotel.

Sambil membawa koper berisikan mayat tersebut, terduga pelaku membawa kresek hitam di tangan kirinya.


Arif Tutupi Pembunuhan Rani Mariany

Diketahui, jasad Rini Mariany ditemukan tewas di dalam koper di pinggir Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Kamis (25/4/2024).

Rini Mariany (50) tewas dibunuh Ahmad Arif di sebuah hotel di Bandung, Jawa Barat.

Sebelum korban dibunuh, ternyata keduanya telibat percekcokan.

Pasalnya, korban menanyakan ke pelaku terkait hubungan yang dijalaninya.

"Kata-kata yang membuat tersangka tersulut emosi yaitu karena korban menanyakan status hubungan mereka 'kita mau bagaimana?'," ujar Kombes Wira, Jumat (3/5/2024). Dikutip dari Tribunnews.com

Mendengar ucapan RM, tersangka kemudian menjawab dengan menyebut hubungan keduanya hanya untuk bersenang-senang.

Korban yang mendengar pernyataan itupun lantas meminta tersangka untuk bertanggung jawab dengan menikahinya.

"Kemudian tersangka menjawab 'ini kan cuma seneng-seneng aja, kita sama-sama mau'. Kemudian korban intinya meminta tersangka harus bertanggung jawab untuk nikahin korban," tutur Wira.

Wira mengatakan, tersangka kemudian berdalih akan menikahi korban dengan syarat bila dipinjamkan uang setoran perusahaan yang dibawa RM.

Korban kemudian langsung menolak permintaan tersangka.

"Namun, korban menolak. Kemudian tersangka bertanya 'mau dinikahi atau tidak?'. Kemudian korban menyatakan 'tapi takut kalo pake uang perusahaan' artinya korban menjelaskan kalo mau dinikahin takut kalo pake uang perusahaan," ucap Wira.

"Tersangka menjawab 'saya akan tanggung jawab kalo ada apa-apa dalam perusahaan ini' karena posisinya mungkin sebagai auditor barang kali ini bisa membuat laporan di perusahaan yang bisa dikondisikan oleh tersangka," sambungnya.

Baca juga: Sosok LS Istri AARN Pembunuh Wanita Jasad dimasukkan Koper di Bekasi, Batalkan Resepsi di Palembang

Perdebatan itu kemudian membuat korban akhirnya menghina tersangka dengan sebutan brengsek.

"Akhirnya tersangka menjawab 'ngapain ngurusin yang kaya gini, saya nggak ikut-ikut. Saya mau setor uang.

Ngapain auditor kaya kamu, brengsek'. Nah mungkin perkataan itulah yang menyulut emosi dari tersangka," kata Wira.

(*)

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved