Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Buku Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 170 Semester 2 Kurikulum Merdeka, Teks Tanggapan

Dilansir dari Tribunnews, berikut sajian lengkapnya untuk soal Bahasa Indonesia kelas 7 SMP halaman 170 semester 2 Kurikulum Merdeka yang bisa digunak

TRIBUNSUMSEL.COM
Kunci Jawaban Buku Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 170 Semester 2 Kurikulum Merdeka, Teks Tanggapan 

TRIBUNSUMSEL.COM - Simak sajian kunci jawaban soal Bahasa Indonesia kelas 7 SMP halaman 170 semester 2 Kurikulum Merdeka dibawah ini.

Terdapat materi BAB 5: Membuka Gerbang Dunia, E. Mengenali Ragam Kalimat dan Stuktur Teks Tanggapan yang harus diselesaikan siswa dalam Buku Bahasa Indonesia kelas 7 halaman 170 semester 2 Kurikulum Merdeka.

Pemparan kunci jawaban dalam artikel ini dibuat untuk membantu siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru.

Namun sebelum menggunakan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 7 SMP halaman 170 semester 2 Kurikulum Merdeka, siswa harus menyelesaikan tugas secara mandiri terlebih dahulu.

Dilansir dari Tribunnews, berikut sajian lengkapnya untuk soal Bahasa Indonesia kelas 7 SMP halaman 170 semester 2 Kurikulum Merdeka yang bisa digunakan sebagai referensi.

______

Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP halaman 170

Kegiatan 11: Menulis Teks Tanggapan

Menulis

Apakah kalian senang menonton film atau membaca buku? Pernahkah kalian menikmati sebuah karya, merasa kagum, terinspirasi, dan ingin membagikannya kepada orang lain? Ayo membuat teks tanggapan!

Kali ini kita akan mencoba membuat sebuah resensi buku. Pilihlah buku kesukaanmu, baik fiksi ataupun nonfiksi.

Ikutilah langkah-langkah penulisan teks tanggapan berikut ini.

[Kunci Jawaban:]

Judul Resensiku: Resensi Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer

Identitas Buku

- Judul buku: Bumi Manusia

- Penulis: Pramoedya Ananta Toer

- Ilustrator: -

- Penerbit: Jakarta: Lentera Dipantara

- Tahun Terbit: 2006

- Jumlah Halaman: 538 halaman

- Ukuran Buku: 21 cm

Cover Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer (opac.perpusnas.go.id)
Cover Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer (opac.perpusnas.go.id)


Pembuka:

Tuliskan gambaranmu secara umum terhadap buku ini.

Aku menyukai buku ini karena setiap peristiwa ditulis selaras dan penuh arti.

Pada tiap-tiap bab pun diceritakan dengan pembabakan yang gamblang meskipun sesekali terjadi perubahan point of view atau sudut pandang orang pertamanya, seperti dari Minke ke Annelise, kemudian menuju Nyai Ontosoroh.

Namun, terlepas dari itu, jalannya cerita tetap mudah dipahami, bahkan menambah wawasan akan pembangunan pada tiap karakter atau tokoh dalam cerita di novel ini.

Dengan kata lain, sebagai pembaca, mampu mengetahui dan memahami dari berbagai sudut pandang si tokoh utama cerita.

Analisis:

Kalian mengawali bagian ini dengan menuliskan sinopsis singkat isi buku ini.

Buku ini bercerita tentang novel fiksi dengan genre drama history yang memiliki setting di kehidupan periode penjajahan Belanda.

Dalam buku ini, dikisahkan pula kehidupan seorang pemuda Pribumi bernama Minke.

Minke bersekolah di H.B.S atau Hogere Burgerschool, yaitu setingkat dengan Sekolah Menengah Akhir (SMA) dan hanya diperuntukan bagi orang Eropa, Belanda, dan Elite Pribumi.

Tirto Adhi Soerjo, orang memanggilnya dengan sebutan Minke (Nyai Ontosoroh memanggilnya Sinyo), merupakan anak dari seorang Bupati Wonokromo kota B sehingga ia disekolahkan agar kelak menjadi Bupati layaknya sang ayah, tetapi dirinya menolak akan hal tersebut.

Sebagai seorang Pribumi, Minke adalah anak yang pandai di H.B.S, penyuka sastra, dan memiliki kecakapan dalam kepenulisan.

Hal itu terbukti bahwa dirinya menjadi seorang yang cukup diketahui dan dikenal di Jawa sebab tulisannya banyak dimuat di koran Belanda sebagai nama Max Tollenaar (nama samaran).

Tetapi, pendidikan yang diperoleh oleh Minke di H.B.S ini, menjadikan dirinya sebagai pribadi yang menghormati bangsa Eropa, terlebih pula karena pengajaran dari gurunya, yaitu Juffrouw Magda Peters.

Dalam Bumi Manusia, Minke amat menyanjung dan menghormati bangsa Eropa dan tidak memedulikan lagi budaya Jawa, sebagai budaya asalnya.

Hingga pada akhirnya, Minke menyadari dan mendapati bangsa Eropa yang disanjung dan dihormatinya itu tidak lain adalah penindas bangsa lain.

Tema yang diangkat adalah Drama Politik

Para tokohnya:

1. Minke atau Sinyo

Minke atau Sinyo (Nyai Ontosoroh memanggilnya Sinyo) merupakan salah satu murid di H.B.S (Hogere Burgerschool). Ia mempunyai kepandaian yang luar biasa, pintar berargumen secara logis, dan penuh kehormatan. Kemudian, Minke juga seorang penulis dan anak dari juru tulis, serta perusahaannya pun tidaklah sedikit.

2. Robert Suurhof

Robert Suurhof adalah seseorang yang gemar merendahkan orang, menghina, dan bisa dikatakan suka jahat terhadap orang lain. Namun, ia adalah salah satu sahabat dekat dari Minke.

3. Annelies Mellema

Annelies merupakan gadis cantik Eropa-Pribumi yang pemalu dan lugu. Walaupun ia adalah gadis berdarah campuran, tetapi gaya berpakaiannya kerap bergaya busana Jawa sebab dirinya senang memakai batik. Ia sebenarnya cerdas, tetapi menurut Minke, Annelies tetaplah gadis yang lugu

4. Nyai Ontosoroh

Ontosoroh adalah seorang Nyai atau gundik Eropa. Ia adalah seorang istri dari Tuan Mellema. Akan tetapi, mereka tidak terikat dengan pernikahan yang sah, baik secara agama maupun hukum. Nyai Ontosoroh adalah wanita yang cerdas, bijaksana, mempunyai adab baik, mahir berbahasa Belanda, memiliki sikap terbuka, dan seorang pekerja kantoran, seperti manajemen bank, berdagang, dan sebagainya.

5. Robert Mellema

Robert Mellema akrab dengan kemewahan, selalu berpenampilan wangi dan tentunya rapi. Kemudian, ia juga berparas rupawan, tubuhnya tinggi, cekatan, tangkas, dan sopan.

6. Darsam

Darman adalah seorang pelayan dari Raden Mas Sinyo Minke yang kerap menjemput dan mengantar Minke ketika hendak atau selepas dari pekerjaannya.

7. Juffrow Magda Peters

Magda Peters adalah salah satu sahabat terdekat Minke yang gemar membaca buku sehingga ia mempunyai nilai yang memuaskan.

Alur ceritanya:

Rangkaian kisah di dalam Bumi Manusia amatlah pelik, bahkan bisa dikatakan kompleks.

Berawal dari kisah drama percintaan yang Minke dan Annelies yang mendapatkan penekanan.

Hal tersebut dikisahkan secara mendalam oleh Pramoedya yang awalnya Minke menghormati dan menyanjung bangsa Eropa sampai akhirnya dirinya membenci akan perbuatan yang sudah ia lakukan selama ini.

Evaluasi:

Menurutku, buku ini cocok dibaca oleh kaum sastrawan, sejarawan, anak muda, cendekiawan hingga tokoh politik.

Karena buku ini tidak sekedar menggambarkan konflik drama antar tokoh, namun hal-hal yang tersirat terkait keadaan sejarah politik yang pernah ada di Indonesia.

Buku ini pun cocok dinikmati saat pembaca tertarik dan ingin memperluas pengetahuan terkait bidang apapun atau ingin mencari novel yang berbobot.

Karena banyak pengetahuan yang dapat diambil dari tulisan karya Pram berkaitan dengan nilai sejarah dan makna kehidupan.

Ada baiknya buku ini dapat menjadi bacaan wajib bagi setiap siswa untuk menambah pengetahuan yang lebih luas.

*) Disclaimer: Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

**

Baca berita dan artikel lainnya di google news.

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved