Berita Selebriti

Cerita Pilu Ferdi Hasan Rawat Putranya Sering Dibully di Sekolah, 8 Tahun Minum Obat Anti Depresi

Presenter Ferdy Hasan belum lama ini menceritakan kisah pilu putranya, Fasha Jamel Antwan idap autismw menjadi korban pembullyan di sekolah.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
ig/ferdy hasan
Presenter Ferdy Hasan belum lama ini menceritakan kisah pilu putranya, Fasha Jamel Antwan idap autismw menjadi korban pembullyan di sekolah. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Presenter Ferdy Hasan belum lama ini menceritakan kisah pilu putranya, Fasha Jamel Antwan menjadi korban pembullyan di sekolah.

Kasus pembullyan yang dialami anak kedua Ferdy Hasan yang mengidap autisme ini ternyata sampai membuatnya tidak berdaya.

Peristiwa itu bermula ketika Fasha Jamel Antwan yang menginjak remaja masuk ke sekolah baru.

Baca juga: Kabar Ria Ricis Undang Teuku Ryan ke Rumah Ditengah Isu Rujuk Heboh, Kuasa Hukum Berikan Penjelasan

Sayangnya, di sekolah baru itu Fasha justru dibully karena kekurangannya.

Ferdy Hasan dan istrinya pertama kali tahu kondisi sang anak sedang tidak baik-baik saja ketika mereka sedang liburan bersama.

Di momen yang seharusnya membahagiakan itu, Fasha justru tiba-tiba merasa sesak hingga terancam meninggal dunia.

Bahkan, anaknya sampai harus dibawa ke psikiater.

"Kita lagi liburan waktu itu, dia merasa sesak, dia bilang mau meninggal. Dia sampai drop banget. Terus ia ikut (terapi) segala macam.

Sampai hari ini dia minum obat," kata Ferdy Hasan, mengutip video Instagram @rumpi_gosip, Kamis (7/3/2024).

Ternyata aksi perundungan dialami Fasha sudah bergulir selama 3 bulan.

Baca juga: Alasan Pak Alvi Guru Honorer Kerja Sampingan Cari Rongsokan, 36 Tahun Ngajar Tak Cukup Nafkahi Anak

Alhasil, Fasha harus minum obat sampai ia dewasa.

Kini, setelah bertahun-tahun, Fasha menjadi ketergantungan obat anti depresi karena sering mengalami cemas mendadak.

"3 bulan dibully tapi efeknya sampai 8 tahun ini dia harus minum obat anti depresi," kata Safina.

Perjuangan Ferdi Hasan dan sang istri pun tak berhenti merawat sang anak.

"Terima kasih dr. Hardiono Pusponegoro banyak membantu kita. 'Om yang penting anak saya bisa jalan om', karena gini, kalau diangkat tangannya itu gini (jatuh)," kata Ferdy Hasan.

Ferdi dan Safira sangat bangga atas prestasi Fasha.

Meski diselimuti rasa trauma, Fasha sedikit demi sedikit mulai berubah.

Bahkan setelah ia tumbuh dewasa, Fasha bisa terlihat seperti orang normal lainnya yang bersekolah di luar negeri dan bekerja.

"Mengingat perjalanan Fasha, mengingat dulu gimana, aku sama Ferdy tuh waw Fasha bisa kerja. Luar biasa banget," kata Safina.

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved