Berita SMK PP SEMBAWA

Kementan Dukung Panen Raya Padi Lahan Rawa Banyuasin

Kondisi pertanaman padi di seluruh Indonesia, diprediksi mulai memasuki musim panen. Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan pend

Editor: Moch Krisna
IST
Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan pendampingan saat panen raya padi lahan rawa di Kecamatan Tanjung Lago dan Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin, di areal seluas 30 ribu hektar. 

TRIBUNSUMSEL.COM,BANYUASIN -- Kondisi pertanaman padi di seluruh Indonesia, diprediksi mulai memasuki musim panen. Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan pendampingan saat panen raya padi lahan rawa di Kecamatan Tanjung Lago dan Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin, di areal seluas  30 ribu hektar.

Panen berlangsung di Kabupaten Banyuasin tepatnya di Kecamatan Tanjung Lago seluas sepuluh ribu hektar dan Kecamatan Muara Telang seluas dua puluh ribu hektar. Luasan tersebut masih bisa bertambah mengingat ada beberapa titik yang padinya belum siap panen.

Pemantauan dilakukan oleh Tim SMKPP Negeri Sembawa yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP)  Kementan.

Pantauan dilakukan pada Rabu 21 Februari 2024, dan dapat dilaporkan bahwa panen di wilayah Sumatera Selatan khususnya di Kabupaten Banyuasin, panen dilakukan di Kecamatan Tanjung Lago dan Muara Telang, keduanya merupakan wilayah rawa pasang surut. Panen ini sudah mulai secara bertahap dilakukan sejak awal Februari 2024.

Petani Kecamatan Muara Telang dan Tanjung Lago biasanya mendapatkan hasil rata-rata 6,5 ton/ha, yang kemudian dijual ke offtaker yang memang sudah biasa menampung hasil panen masyarakat Kecamatan Tanjung Lago dan Muara Telang.

Menteri pertanian Andi Amran Sulaiman, mengatakan potensi lahan rawa mineral di Indonesia sebanyak sekitar 10 juta hektar, apabila di tahun 2024, 1 juta hektar digarap dengan baik maka akan ada peningkatan produksi beras sebanyak 2,5 juta ton.

“Indonesia akan berdaulat dan menjadi negara pengekspor beras di tahun 2027, dengan produksi beras dari lahan itu 10 juta ton, dengan syarat dalam setiap tahunnya ada peningkatan lahan 1 juta hektar, ada penambahan produksi 2,5 juta ton beras setiap tahunnya,” kata Mentan Amran.

Terpisah Kepala Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDM), Dedi Nursyamsi mengapresiasi kinerja Petani, Poktan, Gapoktan, Penyuluh, UPJA, Penggilingan Padi dan semua pelaku Usaha Perberasan Nasional karena telah berhasil meningkatkan produktivitas padi di wilayah Kabupaten Banyuasin.

“Pencapaian ini tidak hanya atas kerja jajaran Kementan semata  tetapi merupakan Keberhasilan Petani, Poktan, Gapoktan, Penyuluh, UPJA, Penggilingan Padi dan semua pelaku Usaha Perberasan Nasional dari hulu hingga hilir yang telah berhasil meningkatkan produktivitas padi di wilayah Kabupaten Banyuasin," kata Dedi.

Dedi juga menerangkan bahwa panen raya padi ini juga merupakan pembuktian bagi para petani sebagai petani modern. 

"Panen raya padi ini juga merupakan pembuktian petani Indonesia mampu memanfaatkan dan mengoperasikan peralatan modern pertanian seperti combine harvester, dan traktor roda 4” tutur Dedi.

Setelah panen raya berlangsung, dilanjutkan dengan olah tanah menggunakan traktor roda 4, percepatan tanam terus di kejar agar Kabupaten Banyuasin Khusunya Wilayah Kecamatan Muara Telang dan Kecamatan Tanjung Lago bisa mencapai IP 300 dengan komoditas tanam padi, palawija dan padi demi mewujudkan Indonesia berdaulat dan pengekspor beras tahun 2027.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved