Wanita Overdosis di Orgen Tunggal

Wanita Tewas Usai Kejang-Kejang di Acara Orgen Tunggal di Banyuasin, Polisi Periksa Pemilik Hajatan

Viral di sosial media seorang wanita yang meninggal dunia usai kejang-kejang saat menghadiri acara orgen tunggal di hajatan di Banyuasin

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Shinta Dwi Anggraini
ig @apokabarpalembang.id
Tangkap layar video wanita tewas usai kejang-kejang di acara orgen tunggal acara hajatan di Banyuasin 

TRIBUNSUMSEL. COM, BANYUASIN -- Viral di sosial media seorang wanita yang meninggal dunia usai kejang-kejang saat menghadiri acara orgen tunggal di sebuah pesta hajatan di Kabupaten Banyuasin, Sumsel. 

Dalam video yang beredar di sosial media, tampak wanita yang sedang kejang-kejang itu berusaha disadarkan oleh teman-temannya.

Di tengah suasana orang yang masih menikmati dentuman musik orgen tunggal, wanita itu duduk dengan kondisi lemas sembari terus berusaha disadarkan. 

Namun karena tak kunjung sadar, wanita itu kemudian dibopong untuk kemudian dibawa meninggalkan lokasi hajatan. 

Dari keterangan yang beredar, disebutkan wanita itu diduga mengalami overdosis di tengah acara. 

Saat dikonfirmasi, Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Putra Rosa mengatakan, mereka sudah bergerak melakukan penyelidikan dari informasi yang diterima, bukan dari temuan atau laporan polisi. 

"Wanita itu meninggal dunia. Kami sekarang masih bergerak dari  informasi. Kami sudah memeriksa pemilik hajatan atau pesta, kades, rekan korban dan saksi-saksi yang ada di sana," kata Ferly, Rabu (7/2/2024).

Baca juga: Curhat Ivan Gunawan Ngaku Tak Diundang Ayu Ting Ting Saat Dilamar Lettu Fardana, Selamat Ayy

Sementara, dari hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi mulai dari pemilik hajatan, organ tunggal, kades, dan sejumlah saksi, bila tidak ada yang mengenal korban. 

Dari data atau identitas korban, tertera bila korban merupakan warga Mangun Jaya Kabupaten Muba. Para saksi yang diminta keterangan, juga sama sekali tidak mengenal korban termasuk juga teman-teman korban. 

"Kami juga sudah meminta keterangan dari keluarga korban, mereka mengatakan bila kasus ini tidak mau dilanjutkan pemeriksaannya atau diperpanjang. Selain itu, saat korban di bawa ke rumah sakit, pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan visum ataupun autopsi," jelas Ferly. 

Meski dari pihak keluarga menolak untuk memperpanjang kematian korban, dan korban sendiri sudah dimakamkan, akan tetapi dari pihak Polres Banyuasin akan tetap melakukan proses penyelidikan. 

Polres Banyuasin masih akan terus mendalami kasus ini, sampai menemukan secara pasti apa penyebab tewasnya korban. Apakah korban memang tewas karena overdosis ataukah memang ada hal lain. 

"Kejadiannya di Desa Suka Pindah, Kecamatan Rambutan Banyuasin. Kasus ini, masih terus kami selidiki terutama untuk memanggil teman-teman korban. Apakah betul korban ini meninggal karena diduga overdosis atau ada hal ini. Bila memang nantinya karena overdosis, akan lebih intens lagi kami melakukan penyelidikan, barangnya dari mana, mereka beli dimana dan berapa banyak," ungkap Ferly. 

Sejauh ini, lanjut Ferly pihaknya masih tetap melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi meski dari pihak keluarga meminta untuk dihentikan proses pemeriksaan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved