Berita Viral

Sosok Qadhar Galang CPNS Pemprov Sulbar Diduga Dianiaya Anak Kadis Ketapang, Keluarga Tolak Damai

Inilah sosok korban yang diduga dianiaya oleh anak Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sulawesi Barat hingga babak belur.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Jufriadi/Tribun-Sulbar.com
Inilah sosok korban yang diduga dianiaya oleh anak Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sulawesi Barat hingga babak belur. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah sosok korban yang diduga dianiaya oleh anak Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sulawesi Barat hingga babak belur.

Diketahui, peristiwa penganiayaan ini terjadi di sebuah hotel ternama di Kota Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Sabtu (20/1/2024) pukul 01.00 Wita dini hari.

Akibat peristiwa tersebut Galang langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Hingga kini, Galang masih kesulitan berbicara usai mulutnya turut mengalami luka serius akibat dinaiaya Opi.

Lantas siapakah sosok korban ?

Anak Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapan) Sulawesi Barat aniaya junior seorang CPNS hingga babak belur viral dimedia sosial.
Anak Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapan) Sulawesi Barat aniaya junior seorang CPNS hingga babak belur viral dimedia sosial. (Jufriadi/Tribun-Sulbar.com)

Korban diketahui bernama Qadhar Galang Ramadhan (23) yang merupakan lulusan Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) sedangkan pelaku UP adalah senior korban.

Saat ini Galang diketahui seorang Calon Pegawai Sipil (CPNS) di Pemprov Sulbar.

Baca juga: Sosok Opi Anak Kadis Ketahanan Pangan Sulbar Diduga Aniaya Junior hingga Babak Belur, Kini Ditahan

Sementra salah satu pelaku penganiayaan bernama OPI merupakan anak Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Sulawesi Barat, Abdul Waris Bestari.

Menurut paman korban, Fuad saat dihubungi Kompas.com, Galang dihajar OP sampai tidak sadar.

Bahkan berkali-kali pelaku menghajar korban hingga mengalami luka di bagian kepala, wajah, dan mulut.

Saat pengeroyokan itu terjadi, OP selalu menyombongkan dirinya dengan berkata bahwa dia merupakan anak dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulbar dan punya keluarga anggota polisi.

"Dia bilang saya ini anaknya kepala dinas, saya ini ada keluarga polisi, tidak ada (yang) berani dengan dia," kata Fuad. Senin (22/1/2024).

Fuad mengatakan bahwa OP merupakan senior satu tingkat dari Galang saat bersekolah di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Namun dia belum mengetahui mengapa OP menganiaya keponakannya.

"Pelaku ini senior satu tingkat dari Galang," ujar Fuad.

Kondisi korban yang dianiaya anak Kadis Ketahanan Pangan di Sulbar.
Kondisi korban yang dianiaya anak Kadis Ketahanan Pangan di Sulbar. (Jufriadi/Tribun-Sulbar.com)

Keluarga Tolak Damai

Sementara keluarga meminta kasus kekerasan atau penganiayaan Qadhar Galang Ramadan, purna IPDN yang dinas di Pemprov Sulbar segera diusut.

Fauce Adriani ayah Galang korban penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku Opi anak Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Pemprov Sulbar, menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke aparat penegak hukum (APH) atau polisi.

"Kami sebagai keluarga korban (Ayah) tidak terima anak saya dianiaya. Jadi saya minta kepada polisi agar segera diusut," kata Fauce Adriani saat ditemui di RSUD Mamuju, Jl Kurungan Bassi, Kecamatan Mamuju, Sabtu (20/1/2024).

Fauce menyatakan, negara ini adalah negara hukum sehingga siapapun itu yang bertindak kekerasan maka harus diproses melalui prosedur hukum.

"Jadi saya serahkan semua kepada penegak hukum untuk menangani ini. Negara kita negara hukum," ujarnya.

Lanjut Fauce menuturkan,pihak keluarga korban juga akan didampingi oleh penasehat hukum untuk proses selanjutnya.

"Saya juga sudah panggil pengacara untuk mendampingi anak saya. Saya tidak mau damai kasus ini tetap berlanjut," katanya.

Kronologi kejadian

Paman korban yang bernama Fuad mengatakan, penganiayaan yang dialami Galang terjadi pada Sabtu (20/1/2024) dini hari.

Saat itu, Galang berada di Ballroom Hotel d'Maleo Mamuju untuk menghadiri persiapan pernikahan temannya.

Namun tiba-tiba rekan pelaku memanggilnya untuk masuk ke toilet karena OP ingin menemuinya.

"Ya penganiayaannya di toiletnya Ballroom. Menurut korban awalnya dia berkelahi dengan OP. Tapi saat OP terjepit, temannya si OP membantu, menarik tangannya korban, sampai leluasa pelaku memukul korban," kata Fuad saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (22/12/2024).

Korban kini dirawat di ruang observasi RSUD Mamuju, wajah korban dan tangan korban lebam akibat hantam tinju dari pelaku.

Pelaku Ditangkap

Sementara pelaku, Kapolresta Mamuju Kombes Pol Iskandar mengatakan bahwa terduga pelaku sudah diamankan di Polresta Mamuju. OP diamankan di Mamuju, Sabtu (20/1/2024) siang.

Namun Iskandar belum bisa memastikan status dari OP dan kedua rekannya karena masih akan menjalani pemeriksaan.

"Sudah diamankan. Masih diperiksa," ungkap Iskandar.

Terkait motif penganiayaan tersebut saat ini masih didalami.

Sejumlah saksi dalam kasus penganiayaan tersebut masih dalam pemeriksaan penyidik unit Tindak Pidana Umum (Tipidum) di Polresta Mamuju.

Namun, Iskandar belum jauh membeberkan soal status terduga pelaku karena masih dalam pemeriksaan polisi.

Akan tetapi, saat ini penyidik tengah melakukan tindakan kepolisian lebih lanjut untuk proses sesuai prosedur.

Baca berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved