Berita Viral

Sosok Nurdin Sanuddin Kepsek SMKN 2 Majene Viral Beri Siswi Rp 350 ribu Saat Menang Lomba Rp 10 Juta

Sosok Kepala sekolah SMKN 2 Majene, Sulawesi Barat Nurdin Sanuddin tengah disorot usai viral curhat siswi menang lomba hanya diberi hadiah Rp350 ribu

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
smkn2-maj.sch.id/
Sosok Kepala sekolah SMKN 2 Majene, Sulawesi Barat Nurdin Sanuddin tengah disorot usai viral curhat siswi menang lomba hanya diberi hadiah Rp350 ribu 

TRIBUNSUMSEL.COM - Sosok Kepala sekolah SMKN 2 Majene, Sulawesi Barat Nurdin Sanuddin stengah jadi sorotan usai viral curhatan siswi menang lomba hanya diberi hadiah uang Rp 350 ribu.

Padahal total hadiah yang seharusnya diterima siswi SMK 2 Majene tersebut sebesar Rp 10 juta.

Namun, hadiah tersebut tak kunjung diterima oleh pemenangnya setelah pihak panitia mengklaim sudah mengirimkan ke pihak sekolah.

Baca juga: Menang Lomba Rp10 Juta Tapi yang Diberi ke Siswi Rp350 Ribu, Kepsek Ungkap Peruntukan Uang

Sebagai informasi, Kepala SMKN 2 Majene Drs. Nurdin Sanuddin sekaligus menjabat sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) UPTD SMK Majene.

Menyikapi hal diatas, Kepala Sekolah SMKN 2 Majene, Nurdin Sanuddin telah melakukan klarifikasi terkait isu pemberian hadiah lomba Sayyang Pattudu yang kini menuai perhatian publik.

Nurdin menyampaikan, berdasarkan hasil rapat maka diputuskan bahwa apresiasi pemberian hadiah diberikan masing-masing Rp350.000, per orang dan sertifikat penghargaan kepada seluruh peserta yang jumlahnya 15 orang.

Nurdin Sanuddin menuturkan, jumlah hadiah total memang Rp10 juta tapi dipotong pajak 5 persen.

Kemudian tersisa Rp9,5 juta.

Nurdin kemudian membeberkan apa saja kebutuhan selama kegiatan lomba itu berlangsung.

"Mulai dari sewa kuda saru Rp350 ribu, sewa rebana Rp150 ribu, Make up dua orang Rp400 ribu, sewa baju parrawana 10 orang kali 50ribu jadinya Rp 500 ribu," ujar Nurdin.

Kemudian sewa bawah payung Rp50 ribu, sewa pakkalindadaq Rp50 ribu, sewa pawang kuda Rp50 ribu, sewa Boko pessawe depan Rp350 ribu,

Sewa totamma belakang Rp150 ribu, konsumsi latihan Rp300 ribu, konsumsi hari H Rp500 ribu hingga kaos tangan enam lembar Rp100 ribu.

"Sehingga total perlengkapan biaya Rp3.150.000 ribu. Sisa Rp6.350.000 dari hadiah," ujarnya.

Baca juga: Sosok Guru di Prabumulih Viral Paksa Murid Berinfaq, Rekam Siswa Tak Beri Sumbangan Hingga Malu

Kemudian, untuk masing-masing siswa yang ikut, dari 18 orang diberikan amplop berisi Rp350 ribu per orang.

"Totalnya Rp6.300.000, kemudian sisa Rp50 ribu untuk pembeli minuman saat selesai upacara pemberian hadiah," pungkasnya.

Berbagai kebutuhan untuk lomba tersebut yakni:

Sewa kuda: Rp 350.000
Sewa rebana: Rp 150.000
Make up dua orang: Rp 400.000
Sewa baju parrawana 10 orang x Rp 50 ribu: Rp 500.000
Sewa pembawa payung: Rp 50.000
Sewa pakkalindadaq: Rp 50.000
Sewa pawang kuda: Rp 50.000
Sewa Boko pessawe depan: Rp 350.000
Sewa totamma belakang: Rp 150.000
Konsumsi latihan: Rp 300.000
Konsumsi saat lomba: Rp 500.000
Kaus tangan enam lembar: Rp 100.000
Total, berbagai kebutuhan lomba tersebut membutuhkan biaya Rp 3.150.000.

"Sisa Rp 6.350.000 dari hadiah," ujarnya.

Alasan Siswi SMK di Maneje Menang Lomba Rp 10 Juta Tapi Diberi Rp 350 Ribu, Terinci Banyak Kebutuha
Alasan Siswi SMK di Maneje Menang Lomba Rp 10 Juta Tapi Diberi Rp 350 Ribu, Terinci Banyak Kebutuha (Juita Mammis/Tribun-Sulbar.com)

Sebanyak 18 siswa yang mengikuti loma tersebut akan mendapatkan uang Rp 350 ribu.

"Sisa Rp 50 ribu untuk pembeli minuman saat selesai upacara pemberian hadiah pada Senin 15 Januari 2024 nanti," ujarnya.

"Upacara nanti akan diberikan uang pembinaan Rp 350 ribu bersama piagam," sambung Nurdin.

Terkait hal ini, Nurdin mengatakan akan memanggil siswa beserta para orang tuanya.

Hal ini bertujuan untuk melakukan klarifikasi terkait permasalahan yang kini viral tersebut.

Hadiah Diberi Secara Tertutup

Kini hadiah itu diberikan secara secara tertutup setelah kabarnya viral di media sosial.

SMKN 2 Majene batal memberikan hadiah uang dan piagam penghargaan kepada siswa pemenang Festival Sayyang Pattudu pada upacara bendera, Senin (15/1/2024).

Pihak sekolah memilih ruangan tertutup mengumpulkan para siswa untuk menyerahkan hadiah dan menghadirkan orangtua.

Penyerahan hadiah turut dihadiri sekertaris komite Nurdin Karim, Wakil Kepala Sekolah Idham Sirunna, dan pembina kesenian Muhammad Iqdar.

Kepala SMKN 2 Majene Nurdin Sanuddin mengatakan penyerahan hadiah tersebut untuk mempererat silaturahmi antara orangtua siswa.

Selain itu, untuk memberikan klarifikasi.

Adapun hadiah yang diserahkan sekolah kepada siswa sebesar Rp 350 ribu per orang, piagam dan kado sebagai bentuk apresiasi.

Nurdin pun menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang sempat viral.

Ia menyebut ini semuanya hanya miskomunikasi.

"Ini semua ujian semakin tinggi pohon semakin kencang angin yang menerpa, dan semoga menjadi pembelajaran untuk kita semua," kata Nurdin di depan para orangtua siswa.

Nurdin menyampaikan, salah satu peserta menolak pemberian dari sekolah.

"Kita akan melakukan upaya agar peserta yang ikut, dapat menerima pemberian dari sekolah," ucapnya.

Jika masih ditolak, kata Nurdin, pihak sekolah akan menyerahkan kembali kepada pihak panitia penyelenggara Sayyang Pattuduq.

Baca juga: Awal Mula Siswi Menang Lomba Tapi Cuma Dapat Tulisan Rp10 Juta, Kepsek Ungkap Uang Dipotong pajak

Siswi Ikhlas

Hal ini viral di media sosial Facebook setelah akun Nhurul Mutmainnah kakak dari siswi SMK ini mengaku jika adiknya juara satu belum mendapatkan haknya.

Dalam unggahan itu, sosok yang diduga kakak dari sang siswi SMK mengungkap kembali kronologi sang adik menang lomba tapi tak dapat hadiah.

Saat itu adik dari Nhurul mendapatkan hadiah Rp 10 juta namun ternyata hanya berupa kertas.

Saat ditanyakan terkait hadiah tersebut, pihak sekolah justru lepas tanggung jawab kemana perginya uang hadiah sang siswi.0

"Terimakasih klarifikasinya pak

Lomba 12 Desember 2023, Dirapatkan tgl 8 januari 2024

Adekku juga dipanggil ke sekolah tgl 8 setelah guru bersangkutan dapat info kalo siswanya tanyakan uang kemana tp tidak ada pnjelasan apapun.

Malah di intimadasi merasa tersinggung dan sakit hati krn siswanya mempertanyakan kemana uang 10jt. Salahnya dimana klo cuma bertanya?," katanya.

Karena tak kunjung mendapat penjelasan, sang siswi SMK dan keluarganya mengaku ikhlaskan uang tersebut.

"Masalah apresiasi dan akan memberikan uang ke siswanya kami pihak keluarga sudah mengikhlaskan dan tdk akan menerima uang tersebut ( tania doi' leba na ditinro baru na mianggap rendah sanna mi )

Hanya butuh permintaan maaf dri pihak sklah kepada keluarga kami ats sikap guru brsngkutan kepada adik/anak kami," sambungnya.

Sang siswi SMK dan pihak keluarganya mengaku tak akan menerima uang 10 juta itu meskipun nantinya diberikan.

"Terkait masalah yg viral dan heboh bberapa hari ini Alhamdulillah tadi malam bapak kepala sekolah dan beberapa oknum yg terlibat sudah datang untuk menyampaikan permohonan maaf. Pihak sekolah tidak ada niat untuk menyalahgunakan hadiah tersebut dan akan memberikan hak kepada semua siswa yg terlibat dalam lomba.

Tapi untuk kami pribadi terutama adekku yg ikut lomba sudah mengikhlaskan dan tidak akan menerima hadiah tersebut.

Terimakasih untuk semua teman2 yg sudah mendukung untuk menyuarakan hak. Kalian luar biasa," sambungnya.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved