Berita Viral

Kronologi Riki Bocah 10 Tahun Naik Sepeda dari Bojonegoro ke Surabaya Temui Ibu karena Rindu

Kapolsek Ngambon Polres Bojonegoro embenarkan kronologi viralnya bocah berusia 10 tahun nekat naik sepeda dari Bojonegoro ke Surabaya temui ibunya

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Jatim
Kapolsek Ngambon Polres Bojonegoro embenarkan kronologi viralnya bocah berusia 10 tahun nekat naik sepeda dari Bojonegoro ke Surabaya temui ibunya 

TRIBUNSUMSEL.COM- Kapolsek Ngambon Polres Bojonegoro Iptu Mohammad Tohir mengungkapkan kronologi viralnya bocah berusia 10 tahun nekat naik sepeda dari Bojonegoro ke Surabaya untuk menemui ibunya.

Diketahui Riki Kuniawan (10) nekat meninggalkan rumahnya di Desa Turi, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (14/1/2024) pagi.

Bocah 10 tahun ini bahkan nekat menjual handphonenya lantaran uang sakukanya tak cukup untuk ke Surabaya.

Baca juga: Kisah Riki Bocah 10 Tahun Naik Sepeda dari Bojonegoro ke Surabaya Temui Ibu, Jual HP Untuk Uang Saku

Alih-alih bertemu dengan sang ibunda, Riki justru dibawa ke Mapolsek Ngambon.

Iptu Mohammad Tohir mengungkapkan bahwa Riki diantarkan oleh tukang ojek saat hendak diantarkan pulang.

"Riki diantar tukang ojek di warung sate depan Mapolsek Ngambon. Dikerumuni banyak orang."

"Petugas Polsek Ngambon datangi kerumunan itu dan menanyakan apa yang terjadi. Ternyata, ada anak hilang (Riki, red) dikembalikan pulang," ujarnya kepada Tribunjatim.com, Senin (15/1/2024).

Adapun kronologinya berawal saat Riki Kurniawan diam-diam mengambil sepeda BMX miliknya lalu mengendarai sepeda medium tersebut menuju Surabaya--kota di mana sang ibundanya berada.

Sekira 30 kilometer perjalanan dengan sepeda BMX-nya, Riki Kurniawan sadar uang sakunya mungkin tak cukup untuk ke Kota Pahlawan.

Riki pun nekat menjual HP-nya di salah satu counter HP di tengah perjalannnya turut Desa Tobo, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro.

Baca juga: Nasib Andhara Early Dulu Artis Terkenal, Kini Jual Dimsum di Sekolah Hingga Jadi Sopir Antar Siswa

Pemilik counter HP pun secara sembunyi-sembunyi merekan momen bocah SD tersebut saat menjual HPnya.

Sang pemilik counter HP merasa iba sekaligus curiga, mengapa bocah berjaket hijau, bertas ransel, dan bersepeda BMX itu menjual HP di counternya.

Usai menjual HP-nya, bocah sepuluh tahun bertubuh gempal itu melanjutkan perjalanannya.

Dia mengayuh lagi sepeda BMX-nya di antara truk dan kendaraan besar lain yang melintas di jalan nasional Bojonegoro-Cepu.

Tujuannya, Terminal Rajekwesi Bojonegoro.

Kisah Sosok Riki Bocah 10 Tahun Naik Sepeda Bojonegoro ke Surabaya Temui Ibu Jual HP Untuk Uang Saku
Kisah Sosok Riki Bocah 10 Tahun Naik Sepeda Bojonegoro ke Surabaya Temui Ibu Jual HP Untuk Uang Saku (Tribun Jatim)

Riki tampak kebingungan setelah tiba di terminal Rajekwesi seorang diri mencari keberadaan ibunya.

Salah satu tukang ojek di terminal setempat yang menangkap kebingungan Riki Kurniawan mendatanginya dan melontarkan beberapa pertanyaan.

Hasilnya, tukang ojek dimaksud mengantarkan Riki Kurniawan kembali pulang.

Alih-alih pulang ke rumah, tukang ojek tersebut mengantarkan Riki ke kantor polisi.

Petugas Polsek Ngambon pun mendatangi kerumunan itu dan menanyakan apa yang terjadi.

Sesaat setelah petugas Polsek Ngambon, Iptu Thohir menjelaskan, Riki telah dijemput dua orang keluarganya.

Kapolsek Tambakrejo Polres Bojonegoro Iptu Nursayit membenarkan hal itu.

Sabtu (14/1/2024) malam, kata polisi dengan dua balok emas ini, Riki sudah berada di rumahnya turut Desa Turi, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro dan sudah aman bersama kakeknya di rumah.

"Ibu Riki yang berada di Surabaya untuk bekerja juga sudah mengetahui ihwal sempat hilangnya Riki yang kini sudah pulang," ujar polisi.

Terpisah, Dalil selaku paman dari Riki mengatakan, usai dilaporkan hilang untuk menyusul ibunya yang bekerja di Surabaya, kemenakannya tersebut saat ini dalam keadaan yang baik.

Riki tidak mengalami suatu apapun.

"Hanya saja, Riki belum kembali bersekolah," ujarnya saat dihubungi Tribunjatim.com, Senin (15/1/2024) sore.

Bukan tanpa sebab, Riki nekat melakukan hal itu karena merindukan ibunya yang bekerja di Surabaya.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved